Indonesia Positif

Menjadi Wilayah Rawan Aksi Terorisme Polres Bantul Gelar Sarasehan Pencegahannya

Selasa, 18 Oktober 2022 - 21:49 | 97.15k
Ketua MUI Bantul dan Anggota Densus 88 Polda DIY sebagai natasumber sarasehan. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Ketua MUI Bantul dan Anggota Densus 88 Polda DIY sebagai natasumber sarasehan. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Kabupaten Bantul termasuk wilayah rawan aksi terorisme, menyusul terdapatnya 21 napi terorisme dan eks terorisme di Bantul. Jumlah ini merupakan yang terbesar di DIY dibanding 3 kabupaten dan kota lainnya.

Kompol Pranoto Pambudi Utomo dari Densus 88  Polda DIY, menyampaikan pernyataan ini. Saat menjadi narasumber sarasehan pencegahan aksi Intoleran, Radikalisme dan Terorisme, Selasa (18/10/2022).

Advertisement

Dihadapan tokoh masyarakat dan tokoh agama yang hadir di Manggala Sabha Parasamya Kompol Bimo mengajak semua elemen masyarakat, untuk bersama - sama mencegah munculnya aksi intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Karena ketiganya menjadi musuh bersama, dalam upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Salah satunya melalui sarasehan yang digelar Polres Bantul. Dengan harapan masyarakat mengetahui bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme, melakukan upaya pencegahan dan dapat mengenali indikasi kemunculan ketiga aksi ini. Serta dapat mengambil langkah bila menemukan indikasi intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

Upaya dari masyarakat ini dibutuhkan untuk mendukung langkah pemerintah dalam mencegah kemunculan ketiga aksi berbahaya ini. Antara lain dengan mengeluarkan regulasi untuk mencegah perkembangan tiga faham ini. Selain kemudahan pemberian hukum sebagai bentuk efek jera bagi pelaku.

Pencegahan munculnya aksi intoleransi, radikalisme, dan terorisme di Bantul mulai menunjukan hasil. Menyusul tidak terdapatnya aksi terorisme pada tahun 2022. Padahal pada tahun sebelumnya, tetap muncul aksi terorisme di tengah Pandemi. Kondisi ini, menjadi modal berharga untuk pelaksanaan G-20 dan agenda kenegaraan lainnya.

"Suasana yang kondusif, juga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan pemilu 2024," jelas Kompol Pranoto Pambudi Utomo.

Pada kesempatan tersebut Densus 88 Mabes Polri juga memaparkan wilayah - wilayah yang rawan terorisme. Meliputi Kapanewon Sewon, Kasihan, Jetis dan Pleret. Sehingga warga dan pemangku wilayah tersebut dapat meningkatkan kewaspadaan untuk mempertahankan status Zero Terorisme di tahun 2022.

Berdasarkan data, 30 persen pelaku terorisme berasal dari luar Bantul. Sebab wilayah kabupaten Bantul, menjadi pilihan bagi pelaku terorisme untuk mengembangkan jaringannya. Menyusul tersedianya berbagai fasilitas untuk mendukung perkembangan sel - sel mereka. Seperti biaya hidup yang murah dan fasilitas umum yang lengkap.

Ketua MUI Kabupaten Bantul, Habib A Syakur menuturkan, bencana sosial menjadi masalah utama masyarakat saat ini. Bencana sosial disebabkan serangkaian konflik antar kelompok. Layaknya bencana alam, bencana sosial juga menyisakan korban antara lain berupa terpecahnya persatuan antar warga. 

Bencana sosial juga dapat dihindari, atau minimal ditekan dampak dan resikonya. Melalui mekanisme mitigasi, seperti terus menjaga kerukunan antar warga. Sehingga tidak muncul gesekan sebagai awal munculnya bencana sosial.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam sambutannya berharap, melalui kegiatan sarasehan dapat meneguhkan semangat warga dalam menjaga keamanan dan ketertiban untuk mewujudkan  masyarakat Bantul yang Harmonis, Sejahtera dan berkeadilan. Sebagai tujuan utama Pemkab Bantul. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES