Indonesia Positif

Tingkatkan Income Warga, PT WCT Jember Berdayakan Pekerja Lokal Kembangkan Keterampilan

Kamis, 20 Oktober 2022 - 13:41 | 403.82k
PT WCT melakukan pemberdayaan masyarakat mengolah repair bahan playwood. (FOTO: PT WCT for TIMES Indonesia)
PT WCT melakukan pemberdayaan masyarakat mengolah repair bahan playwood. (FOTO: PT WCT for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – PT Wijaya Cahaya Timber (WCT) Jember membuka kesempatan menarik bagi warga lokal untuk tetap bisa bekerja di rumah. Status kerja freelance ini sangat cocok bagi kaum ibu-ibu dimana pekerjaan ringan, santai, dan riang gembira ini dapat dilakoni di rumah masing-masing. 

Pabrik tripleks PT WCT Jember yang berada di Jalan Yos Sudarso, Desa Wirolegi, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, ini telah menyerap tenaga kerja sekitar 1000 orang. Diutamakan warga lokal yang memenuhi syarat perusahaan. 

Advertisement

Shodiqin selaku penanggung jawab SDM PT WCT Jember menjelaskan bahwa perusahaan mengutamakan warga sekitar di Kabupaten Jember untuk pemberdayaan masyarakat pekerja. 

"Peluang kerja untuk masyarakat sekitar sangat besar karena kami prioritaskan mereka. Tak terkecuali kaum milenial yang punya keterampilan dan interest di perusahaan yang kami bidangi yakni plywood atau triplek," katanya, Kamis (20/10/2022). 

PT-WCT-2.jpg

Kepada TIMES Indonesia, Management PT WCT menerangkan dari sekitar 1000 pekerja yang mayoritas warga lokal, 50 di antaranya memiliki posisi sebagai staff perusahaan dan menjadi koordinator-koordinator bidang termasuk administrasi kantor.

Perusahaan mempekerjakan karyawan tidak sebatas urusan komersial perniagaan, namun lebih kepada pemberdayaan masyarakat. Para pekerja dididik untuk mengembangkan keterampilannya agar memiliki sumber daya manusia (SDM) yang unggul. 

"Kita juga didik mereka untuk meningkatkan kemampuannya. Semuanya itu untuk kesejahteraan pekerja. Bekal pengalaman ini menjadi tambahan portofolio mereka," tuturnya. 

Para pekerja yang sudah terlatih diharapkan tidak meninggalkan perusahaan. Pihaknya berharap para pekerja bertalenta ini bisa melanjutkan karir pekerjaan di PT WCT Jember dengan level jabatan sesuai kemampuan individu.

"Kita butuh orang yang mampu, orang yang mau, dan punya keinginan kuat serta punya semangat kerja tinggi untuk maju dan berkembang," jelasnya. 

Pemberdayaan perusahaan tak berhenti sampai di situ. Keberadaan perusahaan eksportir plywood ini telah berkontribusi kepada arus roda perputaran ekonomi masyarakat sekitar, khususnya Kecamatan Sumbersari, Jember. 

Para karyawan di jam istirahat diperkenankan untuk menikmati tempat warung makan di sekitar perusahaan. Dimana, warung makan dan unit usaha lainnya seperti kos-kosan, dibuat dan dikelola oleh masyarakat setempat. 

Poin penting lainnya, PT WCT Jember tidak menutup mata jika ada warga sekitar yang ingin terlibat bekerja freelance di rumah masing-masing, bisa bergerak di bidang perbaikan atau repair bahan plywood.

"Mereka (warga) yang berkenan dan secara tempat memadai, kita kasih bahan. Sistemnya borongan dan dinilai per pieces. Rata-rata dari kalangan ibu-ibu ya. Ini peluang bagus karena bisa dikerjakan di rumah dan perusahaan siap memfasilitasi," bebernya. 

Pabrik industri kayu lapis (plywood) ini terus meningkatkan angka produksi yang menargetkan produk ekspor. Distribusi produk untuk lokal juga digenjot untuk memenuhi target dan tujuan kesejahteraan pekerja. 

Tentunya untuk mendorong itu semua, perusahaan harus menggenjot dan meningkatkan SDM pekerja agar mampu memproduksi produk-produk unggulan yang terbaik dan kompetitif. 

Dalam perjalanan bisnis, sejumlah perusahaan di Indonesia, tak hanya industri kayu lapis, mengalami masa sulit seperti sekarang ini. Perang Rusia Ukraina, krisis pangan dan energi, serta ancaman resesi menyebabkan perusahaan harus berpikir ekstra. 

Tak terkecuali PT WCT Jember yang mulai melakukan assessment internal. Di antaranya kinerja karyawan yang dinilai menurun, kurang produktif, dan tidak disiplin. 

"Ada beberapa karyawan yang kita off-kan. Banyak sebab. Ada yang melakukan pelanggaran-pelanggaran, tidak masuk kerja tanpa alasan (alpa), menerima SP3, dan ada memang sebagian yang mengundurkan diri. Tidak benar jika diberitakan ratusan karyawan dipecat sepihak. Itu dilebih-lebihkan dan tidak berdasarkan fakta. Kami merasa dirugikan," tegasnya. 

Meskipun demikian, karyawan yang off baik mengundurkan diri ataupun diistirahatkan sementara berdasarkan assessment internal, pihak perusahaan tetap terbuka dan welcome bagi mereka maupun memberi kesempatan kepada masyarakat lain untuk bergabung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES