Indonesia Positif

FIS UNJ Selenggarakan Sesi ke-8 Eurasia International Course

Kamis, 20 Oktober 2022 - 15:40 | 122.42k
Keisuke Imamura, Ph.D dalam Sesi ke-8 Eurasia International Course di FIS UNJ. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Keisuke Imamura, Ph.D dalam Sesi ke-8 Eurasia International Course di FIS UNJ. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) menyelenggarakan The Eurasia International Course pertemuan ke-delapan, Kamis (20/10/2022).

 FIS UNJ menjalin kerjasama dengan The Eurasia Foundation (from Asia) untuk program International Guest Lecturer Series. The Eurasia Foundation (from Asia) sendiri merupakan Yayasan international yang memiliki tujuan untuk dapat berkontribusi pada penghapusan konflik di seluruh dunia, salah satunya dengan jalur pendidikan.

Advertisement

Eurasia Foundation (from Asia) memiliki 3 prinsip utama yaitu tidak membedakan suku bangsa, agama dan juga politik. 

International Guest Lecturer Series ini akan dilaksanakan oleh FIS UNJ 1 kali pertemuan setiap minggunya, dari bulan September 2022 hingga Desember 2022. Total pertemuan dari September 2022 hingga Desember 2022 sebanyak 17 kali pertemuan.

Nantinya selama 17 kali pertemuan akan diisi materi oleh narasumber ahli dari berbagai perguruan tinggi dan dengan topik bahasan yang berbeda.

Kegiatan ini sendiri dilakukan secara hybrid, baik secara dari daring melalui Zoom dan Live Streaming Youtube FIS UNJ Official, dan luring di Gedung Dewi Sartika, lantai 10, Kampus A UNJ. Kegiatan ini diikuti oleh 42 mahasiswa yang hadir luring dan 60 mahasiswa hadir daring, dosen serta masyarakat umum, baik di UNJ maupun di luar UNJ.

Pada pertemuan ke-delapan ini, FIS UNJ menghadirkan narasumber Keisuke Imamura, Ph.D dari Tokyo University of Marine Science and Technology secara luring dengan topik “Intercultural Communication as a Brigde to Global Understanding”.

Melalui pemaparan luring-nya, Keisuke Imamura menjelaskan 3 poin materi berkaitan dengan komunikasi antar budaya sebagai jembatan pada era globalisasi: 1) Perbedaan bahasa pada masa kolonialisme dan globalisasi, 2) Mengenali identitas diri sendiri, 3) Mengenali isu-isu antarbudaya dalam masyarakat. Keisuke juga menyebutkan bahwa setelah masa kolonialisme, pergantian bahasa merupakan salah satu upaya untuk menyatukan masyarakat.

Namun disisi lain, pergantian bahasa juga mempengaruhi bahasa minor lain yang mungkin akan mengalami language death yang sedang terjadi bersamaan dengan globalisasi.

Pada sesi hari ini, Keisuke aktif mengajak mahasiswa untuk berdiskusi dan mengutarakan pendapat mereka mengenai berbagai pandangan terkait konsep-konsep yang ditemukan di komunikasi antar budaya seperti isu stereotipe, identitas dan ingroup/outgroup.   

Pada pertemuan ke-delapan ini, Rakhmat Hidayat selaku Koordinator Pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa materi, pengetahuan, dan cerita yang disampaikan oleh Keisuke Imamura sangat berkaitan dan relevan dengan Indonesia, dimana Indonesia memiliki banyak suku dengan berbagai budaya dan juga bahasa.

Oleh karena itu, mahasiswa dapat memahami bagaimana cara berkomunikasi dan bertindak dengan kelompok atau masyarakat yang memiliki perbedaan bahasa dan budaya, ucap Rakhmat Hidayat.

Sementara itu, Prof. Sarkadi selaku Dekan FIS UNJ juga menyampaikan bahwa kedatangan Keisuke Imamura langsung ke FIS UNJ merupakan sebuah kehormatan dan juga menjadi kesempatan baik bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari dosen ahli di bidang sosiolinguistik, ungkap Prof. Sarkadi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES