Indonesia Positif

20 dari 192 MMSCFD Gas Jambaran Tiung Biru Belum Ada PJBG, Tunggu Approval ESDM

Rabu, 26 Oktober 2022 - 21:12 | 145.39k
General Manager Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Ruby Mulyawan saat diwawancarai sejumlah wartawan dikantornya - (FOTO: Sumitro/TIMES Indonesia)
General Manager Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Ruby Mulyawan saat diwawancarai sejumlah wartawan dikantornya - (FOTO: Sumitro/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BOJONEGORO – General Manager Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Ruby Mulyawan mengatakan bahwa Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi JTB merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi yang telah ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. 

JTB di Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur, disebutkan Ruby diproyeksikan pemerintah menjadi sumber energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Advertisement

JTB dapat memproduksi gas dan kondensat. Produksi rata-rata raw gas sebesar 315 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Optimasi desain melalui perubahan teknologi pada fasilitasnya menghasilkan potensi tambahan produksi hingga 20 MMSCFD, sehingga terdapat peningkatan produksi penjualan sales gas dari 172 MMSCFD menjadi 192 MMSCFD.

General-Manager-Gas-Jambaran-Tiung-Biru-2.jpgGeneral Manager Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Ruby Mulyawan saat diwawancarai sejumlah wartawan dikantornya - (FOTO: Sumitro/TIMES Indonesia)

"Gas yang masuk ke sistem 315 sampai 330 MMSCFS. Tetapi di JTB ini banyak yang mengandung Co2, 30 persennya Co2,
0,6 persen H2s dan beberapa komponen-komponen lain yang tidak signifikan," terang Ruby dalam diskusi dengan awak media di kantornya, Rabu 26 Oktober 2022.

Didampingi Kepala UPP JTB SKK Migas, Waras Budi Santoso dan jajarannya, Ruby Mulyawan menyatakan kehadiran awak media nasional dan regional Bojonegoro hari ini merupakan yang pertama setelah sebelumnya ditutup karena pandemi Covid-19.

"Bisnis gas ini tidak seperti minyak yang dimana customernya atau pasarnya selalu ada. Kalau gas kita melakukan project pada saat kita sudah mempunyai perjanjian jual beli gas, kontrak dengan yang mau membeli, karena gas tidak mudah disimpan," urai Ruby.

Febrian-Dama-Asmara.jpgFebrian Dama Asmara dari Humas SKK Migas dan Edy Purnomo dari PT Pertamina EP Cepu (PEPC) mengajak awak media melihat langsung peternak telur sebagai bagian pemberdayaan dan pendampingan masyarakat dengan menggandeng BUMDes sekitar - (FOTO: Sumitro/TIMES Indonesia)

Diungkapkan, dari 192 MMSCFD sekitar 100 MMSCFD telah dilakukan Perjanjian Jual Beli Gas (PJGB) dengan PLN Kemudian 72 MMSCFD dengan industri-industri yang tersebar di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sisanya, sebesar 20 MMSCFD hingga kini masih menunggu persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk PT Petrokimia Gresik (PKG)

"20 dari 192 MMSCFD itu masih belum ada Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). Belum ada alokasi yang disetujui ESDM. Kami masih berproses, saat ini indikasinya terakhir akan dikirim ke PKG. Tapi ini masih menunggu approval final," jelas Ruby.

Sebelumnya, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM Mirza Mahendra saat mengunjungi Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya mendorong tercapainya tahap-tahap pekerjaan demi suksesnya Proyek ini. 

“Kami dari sisi pemerintah memberikan full support pada Proyek strategis ini, agar segera dapat menuju commissioning”, terangnya. 

Proses sertifikasi dan berbagai inspeksi terkait keselamatan didukung secara penuh dalam perjalanan menuju commissioning. Menurut Mirza, kunjungan ini juga bertujuan untuk mempromosikan safety campaign di JTB mengingat keselamatan kerja di dunia migas merupakan aspek utama yang tidak dapat ditawar.  

Sosialisasi ke Masyarakat

Di sisi lain, ebagai bagian dari proses menuju fase operasi, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 menggelar kegiatan Sosialisasi Keamanan dan Keselamatan Jalur Pipa Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) kepada masyarakat sekitar wilayah operasi.

Sosialisasi oleh PEPC terkait jalur pipa transmisi dari fasilitas pengolahan gas (GPF) menuju ke Sales Gas Metering Station ini sebelumnya dilaksanakan di Balai Desa Mojodelik, Gayam, Bojonegoro, Jawa Timur, awal Oktober lalu.

Hak Lintas Pipa atau yang dikenal dengan istilah Right of Way (ROW) merupakan fasilitas vital dari JTB yang harus dijaga bersama. Jalur pipa yang melintasi kawasan hutan dan beberapa wilayah desa ini mulai berfungsi seiring dengan suksesnya Lapangan Gas JTB mengalirkan gas pendana ke Metering Station beberapa waktu lalu. ROW sendiri terdiri dari beberapa pipa yang dialiri gas, kondensat, serta air.

JTB Site Office & PGA Manager PEPC Edy Purnomo menyampaikan bahwa pihaknya mengadakan kegiatan sosialisasi ini agar masyarakat sekitar dapat mengetahui serta memahami akan pentingnya keamanan dan keselamatan jalur pipa JTB. Edy juga mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang selama ini turut mendukung proyek JTB sehingga dapat berjalan sukses.

Masih menurut Edy, kegiatan sosialisasi ini sekaligus sebagai forum diskusi terkait hal-hal yang ada di lapangan sehingga didapat solusi bersama.

"Kegiatan hari ini selain untuk menjalin komunikasi, juga sebagai ajang silaturahmi agar hubungan baik dengan stakeholder dan masyarakat sekitar dapat terus terjaga. Sehingga proyek JTB ini semakin memberikan manfaat bagi kita semua. Terima kasih atas dukungan yang selama ini diberikan kepada kami," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Mojodelik Yuntik Rahayu menyampaikan kepada seluruh warga masyarakatnya untuk memperhatikan keselamatan fasilitas di jalur pipa migas yang ada.

Yuntik mengatakan pihaknya dan warga akan mendukung kegiatan ini demi keselamatan bersama.

"Kami dan warga akan bersama-sama memperhatikan keselamatan di sekitar jalur pipa. Kami juga tidak keberatan kalau nantinya dibangun pagar di sepanjang jalur pipa, karena hal ini demi keamanan dan keselamatan kita bersama," ungkapnya.

Diharapkan, dengan dilakukannya kegiatan sosialisasi ini seluruh pihak akan memiliki kesadaran bersama dalam aspek keselamatan dan keamanan di jalur pipa migas.

Upaya memberikan pemahaman tentang potensi risiko dan pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan jalur pipa sebagai aset vital yang harus dilindungi akan terus dilakukan sebagai bagian dari edukasi kepada masyarakat yang disampaikan oleh tim teknis dari fungsi Health, Safety, Security & Environmental (HSSE) dan tim Pre-Production Operation (PPO).

Hadir juga dalam kegiatan ini, Camat Gayam Aunur Rofiq, perwakilan Polsek dan Danposramil Gayam, perangkat desa, dan tokoh masyarakat Desa Mojodelik.

Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi yang menjadi harapan seluruh negeri untuk mendukung pemenuhan energi nasional. 

PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang ditunjuk pemerintah sebagai operator Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru telah berkomitmen menjalankan Proyek JTB dengan beroperasi secara aman dan bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitar wilayah operasi.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES