Indonesia Positif

Sambut Bulan Pahlawan, HMI Lafran Pane IKIP Budi Utomo Gelar Diskusi Interaktif Pertamina

Selasa, 08 November 2022 - 23:35 | 44.32k
Para peserta diskusi interaktif Pertamina: Perempuan Tangguh Masa Depan Indonesia, yang digelar HMI Komisariat Lafran Pane (Komelpe) IKIP Budi Utomo Malang. (FOTO: HMI Lafran Pane for TIMES Indonesia)
Para peserta diskusi interaktif Pertamina: Perempuan Tangguh Masa Depan Indonesia, yang digelar HMI Komisariat Lafran Pane (Komelpe) IKIP Budi Utomo Malang. (FOTO: HMI Lafran Pane for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Syarat menjadi perempuan yang tangguh harus mandiri, kreatif, dan penuh inovasi. Juga, cantik dan pintar. Hal itu menjadi catatan dalam diskusi interaktif Pertamina: Perempuan Tangguh Masa Depan Indonesia,

yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Lafran Pane (Komelpe) IKIP Budi Utomo Malang.

Advertisement

"Perempuan tangguh itu harus mandiri, dalam artian mandiri secara ekonomi, harus produktif. Mampu secara sendiri menghadapi berbagai masalah yang dihadapi, juga harus mampu menjadi pribadi yang kreatif," jelas Ririn Dwi Agustin MPd, dosen Program Studi Pendidikan Matematika IKIP Budi Utomo, dalam diskusi yang digelar di Balai RW Purwantoro Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (5/11/2022).

Oleh karena itu, lanjut Ririn, menjadi perempuan tangguh dengan tiga ciri utama tadi adalah sebuah keharusan, baik perempuan yang belum berumah tangga, ataupun yang telah menjadi istri atau sudah berumah tangga.

Anita Kurnia Rachman MPd, dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Budi Utomo yang menjadi narasumber kedua menegaskan bahwa yang cantik saja tidak cukup untuk menjadi perempuan yang tangguh dan hebat. Perempuan harus pintar.

“Perempuan semestinya tidak melulu terobsesi pada keelokan fisik dirinya semata, dan justru seharusnya lebih mengedepankan keelokan pikiran,” tegas Anita.

Acara Pertamina yang dihelat sejak pukul 15.00 hingga 17.00 merupakan kegiatan HMI Lafran Pane IKIP Budi Utomo untuk mengawali November sebagai Bulan Pahlawan. Acara ini dimoderatori oleh Rauda Watngil, Sekum HMI Komisariat Lafran Pane IKIP Budi Utomo. Hadir pula Kabid Pemberdayaan Perempuan Sunarti.

Para peserta Pertamina ini merupakan mahasiswa dan mahasiswi IKIP Budi Utomo yang berasal dari latar belakang organisasi yang beragam, baik ekstra atau intra yang ada di lingkup IKIP Budi Utomo.

Rauda mengatakan, harapan dari adanya kegiatan ini adalah dapat memberi bekal ilmu bagi para perempuan mahasiswa IKIP Budi Utomo. “Mereka ini nantinya kelak setelah lulus, entah menjadi perempuan karir atau ibu rumah tangga agar mampu menjadi perempuan yang siap mengambil peran di berbagai bidang untuk melanjutkan tujuan perjuangan para pahlawan dalam rangka membangun negara dan bangsa Indonesia,” tutur Sekum HMI Komisariat Lafran Pane IKIP Budi Utomo ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES