Polbangtan Malang Gelar Kuliah Tamu Bersama Pak Ndul

TIMESINDONESIA, MALANG – Dalam melakoni Pertanian 5.0, paradigma penyuluhan pertanian, perlu diubah menjadi penyuluhan pertanian cerdas dengan lebih mengoptimalkan keberadaan teknologi informasi yang sekarang ini berkembang sangat cepat.
Pada era 5.0, pertanian akan tetap menjadi sektor penting. Artinya, pemanfaatan teknologi dan mekanisasi di bidang pertanian tidak terhindarkan. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memaparkan sejumlah peran penting generasi milenial untuk pembangunan pertanian di masa depan.
Advertisement
"Pertanian adalah sebuah masa depan yang pasti dibutuhkan. Pertanian tidak hanya beras saja, tidak hanya jagung, tidak hanya singkong, pertanian tidak hanya kopi. Akan tetapi banyak turunan yang bisa dihasilkan dari satu komoditas. Kalo begitu pelajari itu," kata Mentan Syahrul.
Senada dengan Mentan Syahrul, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan hal serupa. "Kementerian Pertanian, melalui BPPSDMP, sangat fokus mencetak generasi milenial pertanian yang andal, kreatif, profesional, inovatif dan unggul tentunya dalam penguasaan teknologi pertanian," katanya.
Menindaklanjuti Mentan Syahrul untuk mencetak generasi petani-petani milenial yg handal, Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) terus berinovasi dengan proses pembelajaran dengan menggelar Kuliah Tamu pada Kamis (10/11/2022).
Kuliah tamu yang diselenggarakan di Aula Sasana Giri Sabha mengusung tema “Peran Penyuluhan di Era 5.0 Dalam Rangka Optimalisasi Teknologi Informasi Untuk Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan”.
Sekretaris Jurusan Pertanian, Budi Sawitri saat membuka Kuliah Tamu mengatakan bahwa kegiatan Kuliah Tamu ini sebagai perwujudan penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Di mana mahasiswa tidak harus mendapatkan ilmu dari internal saja, tetapi juga bisa memperoleh atau mengembangkan ilmu dari dunia atau dari sumber lain yang relevan guna memperkaya khasanah keilmuan dan wawasan serta pengalaman dalam mengintegrasikan mata kuliah dalam dunia nyata,” ungkap Budi Sawitri.
Budi berharap kegiatan Kuliah Tamu ini bisa dijadikan referensi wawasan dalam memperkaya keilmuan dan bisa bermanfaat di masa yang akan datang.
Hadir Youtuber Agung Sukoco alias Pak Ndul diplot sebagai narasumber dalam Kuliah Tamu kali ini dan membawakan materi dengan tema Influencer Pertanian-Digital Mindset Penyuluh Pertanian.
Agung Sukoco alias Pak Ndul memberikan Kuliah Tamu di Polbangtan Malang, Kamis (10/11/2022). (Foto: Polbangtan Malang for TIMES Indonesia)
Pria asal Madiun, Jawa Timur, yang menjuluki dirinya sebagai ‘ahlinya ahli, intinya inti dan core of the core’, mengatakan bahwa siapapun bisa mempunyai super idea.
“Ide itu bisa muncul dalam kondisi yang kadang-kadang sederhana. Ada 4 cara untuk mendapatkan super idea, pertama harus mempunyai problem, ide adalah solusi untuk problem kita sebagai petani. Dengan adanya problem, maka akan ada ide,” papar Pak Ndul.
Pria yang mendapat julukan sebagai Profesor Pak Gundul dari kalangan pegiat media sosial (medsos) melanjutkan, bahwa super idea bisa juga didapatkan dengan mendengar, melihat dan mencatat ide-ide kecil yang akan diimplementasikan dalam pertanian.
Pak Ndul saat memberikan Kuliah Tamu di Polbangtan Malang, Kamis (10/11/2022). (Foto: Polbangtan Malang for TIMES Indonesia)
Sebagai pelaku utama pembangunan pertanian di Indonesia, kinerja pertanian ditentukan oleh kerja penyuluh dan petani. Kita harus ambil ikut serta berperan aktif dalam dunia digital. Kita bisa menjadi sumber inspirasi.
“Everything is content dan everyone is content creator. Kita dituntut untuk kreatif. Harus mempunyai personal branding atau mempunyai karakter, harus berani be different.”, ungkap Youtuber gokil bergaya intelektual kocak dengan gaya khasnya.
Pada akhirnya penyuluhan pertanian cerdas, memang harus diawali oleh hadirnya para penyuluh pertanian yang cerdas. Penyuluh pertanian inilah yang dimintakan untuk dapat mengajari petani dengan segudang pengetahuan dan inovasi berbasis teknologi digital. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rizal Dani |