Indonesia Positif

Yes, Emak-Emak Bumiharjo Banyuwangi Bakal Makin Pinter Cari Cuan

Jumat, 11 November 2022 - 19:47 | 56.77k
Pelatihan keterampilan membuat kue kering yang dilaksanakan Diskop UMP Banyuwangi di Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore. (Foto: Ahmad Sahroni/TIMES Indonesia)
Pelatihan keterampilan membuat kue kering yang dilaksanakan Diskop UMP Banyuwangi di Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore. (Foto: Ahmad Sahroni/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Siapa bilang dengan di dapur, para emak emak tidak bisa menambah pundi pundi rupiah. Di Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskop UMP) Banyuwangi, menggelar pelatihan keterampilan bagi kaum ibu rumah tangga (IRT) untuk dapat menghasilkan lebih banyak cuan dari rumah.

Bagi ibu rumah tangga memasak merupakan aktivitas yang rutin dilakukan. Hampir setiap ibu selalu mengupayakan memasak untuk keluarganya. Namun tak banyak yang melihat peluang jika dari rutinitas ini ternyata bisa menjadi ide bisnis rumahan yang prospektif.

Advertisement

Hal itu lah yang menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. Melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan, pihaknya mengadakan pelatihan pembuatan kue, dengan tujuan untuk dapat menggugah minat bisnis bagi para emak-emak di Desa Bumiharjo, Glenmore.

"Pelatihan kue kering ini, sangat bermanfaat. Nanti kita akan memanfaatkan sebagai salah satu langkah menopang perekonomian,” kata Siti, salah satu warga yang mengikuti kegiatan pelatihan.

Siti menceritakan, selain mendapat ilmu, pelatihan mampu menumbuhkan motivasi untuk menjadi pengusaha. Terlebih, seluruh peserta diberi bantuan alat untuk membuat kue dirumah.

"Terima kasih banyak, akhirnya impian saya memiliki usaha dapat segera tercapai,” imbuhnya.

Pelatihan-keterampilan-membuat-kue-kering-a.jpgPelatihan keterampilan membuat kue kering yang dilaksanakan Diskop UMP Banyuwangi di Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore. (Foto: Ahmad Sahroni/TIMES Indonesia)

Pelatihan ketrampilan yang diberikan oleh Diskop UMP Banyuwangi ini, memang terbukti dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapat pengalaman agar lebih terampil sehingga dapat menyulap produk menjadi memiliki nilai ekonomis.

Inovasi dalam memberikan pendampingan terus ditunjukkan oleh Diskop UMP Banyuwangi. Mereka setiap hari berkeliling ke kelompok masyarakat untuk memberikan pelatihan mulai dari membatik, membuat kue kering, sablon, membuat hantaran, menjahit dan masih banyak lainnya.

"Kegiatan pelatihan ini untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan sekaligus mendongkrak perekonomian warga," kata Kepala Diskop UMP Banyuwangi, Hj. RR. Nanin Oktaviantie, melalui staf Bidang Usaha Mikro, Andre Aswintoko, Jumat (11/11/2022).

Andre menambahkan, dalam waktu dua hari, masyarakat akan diberi bekal cara pembuatan, pengemasan hingga pemasaran produk yang dihasilkan.

"Harapan kami dengan adanya pelatihan ini bisa muncul pengusaha-pengusaha baru untuk kemajuan perekonomian," terangnya.

Sampai saat ini, masih Andre, telah lahir segudang program pendampingan bagi pelaku Usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Banyuwangi.

Diantaranya yaitu, Teman Usaha Rakyat (TUR); Warung Naik Kelas (Wenak); Program Gratis Ongkir Banyuwangi (Progo Wangi); Gerobak Promosi UMKM Banyuwangi (GoPro Wangi); Banyuwangi Mall Rebound; Layanan Konsultasi Koperasi Banyuwangi (Laktasi Wangi); dan E-Tera atau Tera Ulang Sistem Informasi Banyuwangi (Terasi Wangi).

Pelatihan-keterampilan-membuat-kue-kering-b.jpgPelatihan keterampilan membuat kue kering yang dilaksanakan Diskop UMP Banyuwangi di Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore. (Foto: Ahmad Sahroni/TIMES Indonesia)

Pelayanan yang diberikan oleh Diskop UMP Banyuwangi itu, secara hampir keseluruhan memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pengusaha ultra mikro.

"Dalam Teman Usaha Rakyat, materi yang diberikan di antaranya business model canvas, landing page dan google business, copywriting, strategi marketplace, desain, dan manajemen media sosial," katanya.

Selain itu, terdapat program Wenak, bantuan fasilitasi melalui dukungan dari Pemkab Banyuwangi, kepada warung-warung rakyat untuk naik kelas dengan cara pemberian peralatan sesuai kebutuhan pemilik warung.

Nah, yang paling spesial lagi, terdapat Progo Wangi, Program Gratis Ongkir Banyuwangi. Dimana, Pemkab bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia Regional Jawa Timur, untuk memberikan kemudahan kepada pelaku UMKM untuk menggaet konsumen dari luar daerah.

Tak berhenti di situ, ada pula yang namanya GoPro Wangi.

Dalam program ini, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan memberikan fasilitas gerobak untuk display dan promosi produk yang dapat digunakan ketika ikut andil dalam kegiatan pameran UMKM.

GoPro juga telah menerapkan digitalisasi dalam hal ini.

Selain produk fisik, UMKM juga dibekali sebuah sistem informasi yang menampilkan produk unggulan mereka yang secara otomatis terkoneksi langsung dengan berbagai marketplace di Indonesia, yang dikemas dalam “Banyuwangi Mall Rebound”.

Terdapat pula aplikasi berbasis informasi teknologi yang mengelola koperasi dan memfasilitasi konsultasi anggota terkait dengan perkoperasian.

Dengan website berbasis web secara online, ini diharapkan dapat mempermudah pengguna dalam mengakses data terkait perkoperasian.

"Ini semua merupakan bentuk ikhtiar dalam meningkatkan keterampilan masyarakat Banyuwangi," tandas Andre. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES