Meneruskan Perjuangan Pahlawan dengan Memajukan dan Melestarikan Budaya

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Meneruskan perjuangan pahlawan tidak harus dilakukan dengan mengangkat senjata. Meneladani semangat para pahlawan bisa dilakukan generasi muda dengan terus semangat untuk melestarikan budaya bangsa.
Mengusung tema Kepahlawanan Dalam Kebudayaan, Dewan Kebudayaan Daerah Kota Kediri menggelar rangkaian pentas budaya dan pameran seni, untuk mendorong generasi muda untuk lebih mengenal kebudayaan bangsa serta mengajak anak muda untuk lebih kreatif.
Advertisement
Dengan semakin kreatif, generasi muda akan semakin terpacu untuk melestarikan seni dan kebudayaan bangsa, terutama kota Kediri.
"Dengan semangat kepahlawanan dalam kebudayaan, akan lebih semangat dalam memajukan kebudayaan Kota Kediri karena Kota Kediri adalah salah satu kota budaya," ujar Yuwono Wahyu alam Ketua Presidium 3 Dewan Kebudayaan Daerah Kota Kediri, Sabtu, (12/11/2022).
Yuwono menuturkan jika dulu kepahlawanan adalah diwujudkan dengan membela negara di medan perang, kepahlawanan masa kini bisa diwujudkan melalui memajukan bangsa dengan konsep berbudaya. Selain itu dengan memegang teguh budaya, sekaligus menjaga jati diri bangsa.
"Budaya bisa menjadi salah satu potensi untuk meningkatkan nilai-nilai ekonomi bangsa," tutur Yuwono.
Selain pentas seni dan pemeran, juga turut dilakukan sarasehan Kepahlawanan Dalam Kebudayaan, dengan narasumber seperti dari Cabang Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, mahasiswa serta sejumlah pelaku seni dan budaya kota Kediri.
Salah satu poin yang menjadi perbincangan dalam sarasehan adalah terkait kehadiran kurikulum merdeka, dimana dalam pelaksanaan proses belajar mengajar turut memasukkan unsur budaya. Dimana hal itu bisa turut melestarikan kebudayaan.
"Mungkin yang suka tari diwujudkan dalam semakin semangat dalam tari, yang suka seni lukis juga seperti itu semakin semangat dalam seni lukis," tambahnya lagi.
Refleksi dan apresiasi Kepahlawanan Dalam Budaya ini sendiri melibatkan puluhan seniman di Kota Kediri.
Terkait pengenalan budaya, dalam kesempatan itu turut digelar workshop pembuatan patung dan seni lukis. Dikawal langsung salah satu seniman Kota Kediri Jamran, anak-anak dari berbagai sekolah menengah atas di Kota Kediri diajak mengenal dasar-dasar pembuatan patung.
Mulai mengenal material patung, alat-alat membuat patung, serta memahami tentang konstruksi membuat patung. "Kemudian mengenal proporsi, misal patung manusia secara realis seperti apa. Jadi dasar-dasar," tutur pria yang juga Majelis Pertimbangan Dewan Kebudayaan Daerah Kota Kediri itu.
Ia menambahkan tidak hanya seni membuat patung, pihaknya juga membuka ruang seluasnya untuk mengembangkan potensi seni para pelajar di kota Kediri. "Baik lukis, karawitan, ataupun bidang seni lainnya," tambahnya lagi.
Untuk pameran sendiri selain menampilkan karya-karya para seniman senior kota Kediri, juga ditampilkan sejumlah karya seniman muda. Adapun yang dipamerkan mulai dari puluhan karya seni lukis, seni puisi, fotografi, wayang Panji, keris sejumlah karya ekonomi kreatif.
Koordinator Pameran Muhammad Iqbal Maulana mengungkapkan pihaknya membuka ruang bagi para seniman untuk mengirim karyanya, terutama para seniman muda di kota Kediri. Untuk puisi setidaknya ada 15 puisi yang dipamerkan, serta puluhan karya seni lain.
"Banyak yang dari seniman muda dan juga mahasiswa. Selama tidak berhubungan dengan rasis atau SARA, kami terima," ujarnya.
Refleksi dan apresiasi Kepahlawanan Dalam Budaya digelar selama tiga hari, mulai tanggal 11 November hingga 13 November. Setiap harinya terdapat berbagai pementasan seni dan budaya yang berbeda baik tari, musik kontemporer, serta drama dan teater. Masyarakat yang ingin menyaksikan bisa datang langsung kegiatan tersebut tanpa dipungut biaya. Kegiatan ini sendiri digelar secara mandiri oleh Dewan Kebudayaan Daerah Kota Kediri. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |