Penguatan Perencanaan Bisnis dan Komunikasi Pemasaran Kampung Tematik

TIMESINDONESIA, MALANG – Kampung Wisata Kota Malang belum memiliki memiliki perencanaan bisnis dan startegi komunikasi pemasaran. Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UB, Maulina Pia Wulandari mengatakan bahwa para pengurus Pokdarwis kampung wisata di Kota Malang belum memiliki pemahaman yang baik tentang kampung wisata.
Pia mengatakan sebagai kota tujuan wisata, pemerintah Kota Malang telah menggagas berdirinya kampung wisata yang tujuannya memberikan alternatif baru tujuan wisata di Kota Malang.
Advertisement
Dia mengatakan hasil penelitian mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, sebagian besar kampung wisata di Kota Malang belum memiliki perencanaan bisnis dan startegi komunikasi pemasaran.
"Pengurus Pokdarwis kampung wisata di Kota Malang belum memiliki pemahaman yang baik tentang kampung wisata sebagai sebuah unit bisnis yang memerlukan manajemen bisnis pariwisata," kata Pia.
Pia mengatakan rata-rata, para pengurus Pokdarwis hanya memikirkan yang penting kampung wisatanya jalan, dikunjungi wisatawan, dan dikenal di Instagram.
"tetapi tidak paham bagaimana mengelola yang benar sebuah unit bisnis pariwisata,” kata Pia.
Pia juga menambahkan bahwa kampung wisata di kota Malang awalnya saja yang ramai pengunjung, tapi lama kelamaan pengunjungnya semakin sepi, pengurus Pokdarwis mengalami kesulitan untuk mengelola kampung wisatanya.
“Hal ini terjadi, karena mereka tidak punya perencanaan bisnis dan startegi komunikasi pemasaran yang matang untuk 1-5 tahun ke depan," kata Pia.
Pia bersama dengan dosen Ilmu Komunikasi UB, Yuyun Agus Riani, dan tim mahasiswa ilmu Komunikasi UB, mengagas kegiatan pengabdian masyarakat yang didanai oleh FISIP UB yang bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada pengurus dalam menyusun perencanaan bisnis dan startegi komunikasi pemasaran.
Tim Pengmas UB ini menggandeng Pokdarwis yang mengelola Bamboo Mewek Park (BMP) sebagai mitra binaan kegiatan pengmas tahun 2022. Kegiatan tersebut berjudul “Workshop Peningkatan Kapasitas Lembaga Pengelola Bamboo Mewek Park Tunjungsekar Malang dalam Perencanaan Bisnis dan Komunikasi Pariwisata dengan Pendekatan Pengelolaan Ekowisata dan Keterlibatan Masyarakat”.
Kegiatan pengmas ini dibagi menjadi dua aktifitas yaitu workshop dan dan pelatihan bimbingan teknis (BIMTEK).
Kegiatan workshop yang dilaksanakan pada hari Minggu, 30 Oktober 2022 di Bambu Mewek Park yang berlokasi di wilayah Tunjung Sekar Kecamatan Lowokwaru, bertujuan untuk meningkatan kemampuan dan kapasitas SDM pengurus Pokdarwis BMW.
Para anggota Pokdarwis ini diberikan materi Team Capacity Building oleh seorang trainer ternama yaitu Dedy Marquis yang tujuannya adalah agar para anggota Pokdarwis BMP menjadi tim yang solid.
Selain itu, para anggota Pokdarwis BMP juga diberikan materi tentang perencanaan bisnis destinasi wisata dan perencanaan startegi komunikasi pemasaran destinasi wisata.
"Penting bagi para pengelola kampung wisata untuk memiliki perencanaan bisnis yang matang dan terarah apabila hendak serius untuk mengembangkan suatu bisnis pariwisata yang berhasil dan berkelanjutan”, kata Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi FISIP UB.
“Saya sudah mengamati banyak sekali kampung wisata di wilayah Malang Raya, tapi rata-rata belum punya perencanaan bisnis yang matang," kata Pia.
Pia mengatakan pengurus BMW akan mengalami kebingungan dalam mengelola kampung wisatanya seperti menentukan visi dan misi BMP, produk bisnisnya, siapa customernya, siapa kompetitornya, resiko keselamatan yang dihadapi, kebutuhan infrastruktur, kebutuhan keuangan dan modal kerja, hingga persoalan pelestarian lingkungan di sekitar BMP.
Sementara itu, Yuyun Agus Riani menjelaskan kepada semua pengurus POKDARWIS tentang pentingnya perencanaan strategi pemasaran melalui media online dan sosial media.
“Penting pula melibatkan peran Karang Taruna di wilayah BMP untuk membantu pengelola dalam membuat konten di media sosial seperti TikTok karena mereka yang lebih paham dengan trend di media sosial jaman sekarang,” jelas Yuyun.
Selain semua pengurus POKDARWIS BMP, kegiatan workshop ini juga dihadiri oleh Juru bicara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Malang, Nurul Setyowati yang turut andil dalam koordinasi antar pengurus BMP.
“Bamboo Mewek Park ini sudah lama ada, tapi belum pernah ada kemajuan yang signifikan. Pengelolaan Bamboo Mewek Park ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, namun bukan berarti sulit untuk dilakukan selama seluruh pengelola BMP konsisten dan saling bekerja sama.” jelas Nurul.
Sebagai rangkaian dari program Pengabdian Masyarakat, panitia kembali melaksanakan aktivitas yang kedua yaitu mengadakan kegiatan pelatihan bimbingan teknis (BIMTEK) pada hari Minggu, 13 November 2022. Kegiatan ini berfokus pada memberikan pendampingan kepada pengurus POKDARWIS BMP dalam mengisi lembar kerja business plan yang telah disusun oleh tim pengmas FISIP UB ini.
Dwi Sugianto selaku Ketua Pengurus Lembaga Pengelola Bamboo Mewek Park menyampaikan bahwa kegiatan workshop dan pendampingan pengisinan lembar kerja business plan sangat bermanfaat bagi pengurus dan BMP.
“Saya berterima kasih kepada tim Pengabdian Masyarakat dari FISIP UB yang dipimpin oleh ibu Pia atas inisiasi serta pendampingan bagi kami yang masih awam dengan hal-hal terkait bisnis.
"Kami berharap agar pendampingan ini akan berlangsung hingga kami sukses membangun dasar-dasar bisnis dan dapat menjalankan Bamboo Mewek Park ini secara mandiri”, ungkap Dwi.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rizal Dani |