Indonesia Positif

Kota Malang Kembangkan Industri Kreatif Arsitektur Melalui Tiga Aspek

Senin, 21 November 2022 - 12:30 | 117.73k
Wali Kota Malang, Sutiaji didampingi sejumlah pejabat tinggi Pemkot Malang saat mengecek kesiapan gedung MCC Kota Malang. (Foto: Humas Pemkot Malang)
Wali Kota Malang, Sutiaji didampingi sejumlah pejabat tinggi Pemkot Malang saat mengecek kesiapan gedung MCC Kota Malang. (Foto: Humas Pemkot Malang)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGKota Malang mulai menggeliatkan berbagai sub sektor ekonomi kreatif (Ekraf), salah satu yang terpenting adalah melalui industri arsitektur. Arsitektur yang masuk dalam 17 sub sektor Ekraf Kota Malang, kini mulai mengembangkan melalui tiga aspek penting.

Sebagai Arsitek di Kota Malang, Haris Wibisono (43) mengatakan bahwa jika selama ini yang dikenal adalah industri konstruksi di bidang arsitektur, yakni melalui Detail Engineering Design (DED), sudah saatnya mengembangkan aspek lain guna memaksimalkan sisi kreatifnya.

Advertisement

"Kan yang dikenal selama ini industri konstruksinya yang sebenarnya sudah lama. Jadi sekarang sudah saatnya seluruh aspek produk atau proyek dimaksimalkan secara menyeluruh," ujar pria yang akrab disapa Nino, Senin (21/11/2022).

Tiga aspek yang dimaksud guna memaksimalkan bidang arsitektur melalui industri kreatif, yakni tahap konsep, tahap pra rancangan atau skematik desain dan desain devolepment.

Selama ini, yang dikenal dan sudah berjalan melalui industri konstruksi, yakni DED merupakan tahapan keempat atau gambaran final sebelum pembangunan.

Nino menyebutkan bahwa sudah sejak lama Pemerintah menggandeng Arsitek guna melakukan trobosan-trobosan dalam pembangunan gedung dan tata kota.

Seperti halnya gedung Malang Creative Center (MCC), Mini Block Office, Islamic Center hingga tata kota seperti koridor Kayutangan Heritage dan sejumlah taman-taman Kota di Kota Malang.

Pemkot-Malang-2.jpgArsitek di Kota Malang, Haris Wibisono saat menunjukkan proses pengerjaannya.

"Kala itu memang sudut pandangnya dari industri kontruksi. Artinya ini mulai ada perluasan melalui industri kreatif untuk arsitek seperti saya. Jadi kreatif dilihat dari desain grafis dan desain produk atau advertising, itu lah masuk ke tiga aspek tadi," ungkapnya.

Pria yang juga pernah menjadi Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Malang periode 2009-2016 ini, menjelaskan bahwa tiga aspek jika di artikan, yakni menjadi bagian penting proses arsitektur.

Ia memberikan contoh, seperti pembangunan gedung MCC, bagaimana konsep dan rancangan dalam tahap sosiologis dan lingkungan ini ditelurkan melalui tiga aspek penting tersebut.

"Sosiologis itu bagaimana kita menyediakan ruang yang mampu mengakomodasi perilaku sosial, seperti budaya cangkrukan. Kita konsepkan bagaimana budaya itu bisa bermanfaat secara maksimal, maka kita tempatkan lah di MCC sebagai penunjang proses kreatifitas," bebernya.

"Jadi anak-anak kreatif dari berbagai bidang saat nongkrong di MCC itu bisa saling sharing bertukar ide dan bisa langsung eksekusi ditempat," sambungnya.

Dengan adanya gedung MCC ini, lanjut Nino, tentu menjadi pintu awal mengenalkan industri kreatif Kota Malang menuju Indonesia dan dunia.

Oleh sebab itu, dua dinas pengampu, yakni Diskopindag Kota Malang dan Disporapar Kota Malang diharapkan Nino bisa berkolaborasi, khususnya untuk mengembangkan industri kreatif arsitektur.

Bagaimana tahapan atau aspek-aspek kreatif yang tertuang dalam dunia arsitek ini bisa maksimal untuk dikembangkan.

"Dua dinas ini mulai bergeliat, mulai berkolaborasi. Jika awalnya hanya PUPR yang cocok dengan Arsitek, kini ada dua dinas tersebut yang mulai masuk untuk memaksimalkan industri kreatifnya," tuturnya.

Diketahui, Nino sendiri telah menggeluti dunia arsitek sejak tahun 2002 lalu. Ia pun juga sebagai pendiri Onino.co yang dimana dalam perusahaan arsitektur yang ia kembangkan tersebut, telah menghasilkan berbagai karya yang menakjubkan, seperti bangunan Kantor Perumahan The OZ Bridgetown Tidar, Kota Malang.

"Jadi harapan saya nanti melalui MCC itu bisa semaksimal mungkin. Dan pekerjaan rumah kita saat ini untuk arsitektur itu ya, mengenalkan tiga aspek yang menjadi prioritas industri kreatif tersebut," katanya.

Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji menyebutkan bahwa bidang Arsitektur di Kota Malang ini sangat luar biasa.

Bagaimana arsitektur bermanfaat bagi pembangunan Kota Malang yang selama ini telah dikolaborasikan.

"Malang itu luar biasa, apalagi arsitekturnya selama ini kolaborasi sangat indah," katanya.

Apalagi, lanjut Sutiaji, dengan adanya bidang arsitektur yang berkembang setiap kalinya, Kota Malang menjadi kota yang memiliki dokumen perencanaan tata kelola yang dipandang bagus.

"Dua dari 500an daerah Kota/Kabupaten di Indonesia, hanya dua yang mempunyai dokumen perencanaan tata kelola yang bagus dan salah satunya itu ya Kota Malang," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES