Matos Tampilkan Parade Eksotika Kain Nusantara

TIMESINDONESIA, MALANG – Malang Town Square (MATOS) menyelenggarakan Parade Kebaya dan Kain Nusantara dengan menampilkan Fashion Kain Tradisional Indonesia, Jumat (25/11/2022). Pada event kali ini, MATOS mengangkat tema "Eksotika Batik Nusantara", yang dimeriahkan dan diikuti oleh ibu-ibu dari berbagai komunitas. 

Matos menggandeng komunitas untuk memeriahkan acara ini, diantaranya adalah Komunitas Cinta Berkain, KKI, Kanjeng Mami, PKMR dan masih banyak lainnya. 

Advertisement

Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan Kain Nusantara, karena pada dasarnya Indonesia tidak hanya memiliki Kain Batik saja, tetapi ada banyak sekali jenis kain yang berbeda di setiap daerahnya contohnya Kain Batik Jawa, Kain Songket Minangkabau, Kain Tenun Lombok, Kain Lurik Jogjakarta dan banyak kain-kain tradisional nusantara lainnya. Acara ini juga mengajakan agar generasi muda tahu dan tidak melupakan budaya daerahnya dan turut mengaunggkan budayanya hingga keturunannya nanti. 

Suasana Foto Bersama Peserta (foto: Diah Nur Asy'syifa Islamaya/TIMES Indonesia)

Acara kali ini dibuka dengan Tari Topeng Malang yang sangat memukau, dilanjutkan dengan sambutan dari MATOS dan KCBI. Fifi Trisjanti, selaku Mall Directure MATOS  dalam sambutannya mengakui bahwa ia sangat senang dengan diselenggarakannya acara ini, karena menurutnya para ibu-ibu yang cinta budaya harus dihargai dan diapresiasi.

“Kita butuh dihargai sebagai emak-emak yang eksis yang cinta kepada budaya,” ucapnya.

Parade ini diikuti oleh sekitar 100 lebih peserta yang semuanya mengenakan Kebaya dan Kain Tradisional Indonesia. Selain itu Antique Batik Malang juga menampilkan beberapa karyanya melalui fashion show

Ada enam desain batik yang ditampilkan dalam Festival Eksotika Batik Nusantara kali ini. Berbagai perpaduan desain batik dengan kolaborasi warna, turut memukau tamu dan pengunjung yang hadir di Hall Lower Ground Matos Kota Malang.

Acara ini berlangsung dengan sangat apik dan meriah, dengan mengusung tema parade, Matos mengemas acara ini dengan sangat baik.

“Pemakaian kebaya dan batik identik dengan pakem dan formal, ini kebayanya bebas, kamu boleh pake celana atau  desain lainnya asal tetap batik, tidak terlalu formal tapi tetap memiliki karakter dan masih pantes,” jelas Sasmita Rahayu selaku General Manager Matos.

Kemeriahan Line Dance yang Diikuti Oleh Seluruh Peserta (foto: Diah Nur Asy'syifa Islamaya/TIMES Indonesia)

Sasmita Rahayu juga mengatakan bahwa acara ini adalah acara yang tertunda, seharusnya diadakan untuk memperingati hari batik nasional pada bulan Oktober kemarin, tetapi karena adanya kendala acara ini sempat ditunda dan di lanjutkan kembali pada hari ini.

Semakin sore acara ini berlangsung dengan semakin meriah. Ada penampilan solo vocal dari ibu-ibu KCBI yang bernyanyi dengan suara yang merdu. Selain itu banyak sekali dorprise yang dibagikan oleh sponsor. Juga, penampilan Line Dance yang di peragakan oleh mbak Dian dan diikuti oleh seluruh peserta. Acara ini ditandai dengan adanya stand dari Manulife, Jamu Iboe, Helwa, Venus, dan Yasmin Bakery. Dan terakhir ditutup dengan kemeriahan lomba serta foto bersama. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.