Indonesia Positif

LPPM UAD Gelar Seminar Nasional Hasil Pengabdian Masyarakat

Sabtu, 26 November 2022 - 20:16 | 64.17k
Staf Ahli KLHK RI, Prof Dr Ir Winarni Monoarfa MS ketika memberikan pemaparan materi dalam Seminar Nasioanl yang diselenggarakan oleh LPPM UAD (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Staf Ahli KLHK RI, Prof Dr Ir Winarni Monoarfa MS ketika memberikan pemaparan materi dalam Seminar Nasioanl yang diselenggarakan oleh LPPM UAD (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan atau LPPM UAD menyelenggarakan Seminar Nasional Online Hasil Pengabdian kepada Masyarakat pada Sabtu, (26/11/2022). Kegiatan digelar secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung lewat kanal YouTube UAD.

Hadir sebagai keynote speaker Prof Dr Ir Winarni Monoarfa, MS, Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia. Sementara untuk plenary speaker, diisi oleh Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan Dr Eng Suhendra, ST MSc.

Advertisement

Seminar nasional ini merupakan kegiatan yang rutin diadakan oleh LPPM UAD. Agenda hari ini menjadi kali kesepuluh terselenggaranya acara. Acara kali ini mengusung tema Peran Perguruan Tinggi dalam Menjaga Sustainability Lingkungan Sosial dan Ekonomi dalam rangka Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat.

Ketua Panitia Pelaksana, Dr Rina Ratih Sri Sudaryani M.Hum mengatakan pengabdian masyarakat merupakan salah satu kewajiban dosen dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Oleh karena itu, UAD memberikan wadah kepada para dosen untuk menampilkan dan mempresentasikan hasil pengabdiannya selama ini,” kata Rina

Acara dibuka secara langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UAD, Rusydi Umar, ST MT PhD. Ia menyampaikan bahwa kunci untuk pembangunan berkelanjutan (sustainability development) adalah generasi masa kini dan masa depan.

“Sesuai dengan tema yang diusung, bahwa dalam melakukan pembangunan sosial dan ekonomi, kelestarian lingkungan harus tetap dijaga,” ucap Rusydi.

Winarni Monoarfa dalam pemaparannya menyampaikan tentang visi menuju Indonesia 2045, agenda 2030 Sustainable Development Goals (SDGs) dan target Nationally Determined Contribution (NDC), serta peran perguruan tinggi dalam menjaga lingkungan sosial dan ekonomi.

Winarni menjelaskan di dalam Undang-Undang Dasar 1945 terlihat jelas bahwa setiap orang berhak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

"Ke-3 poin penting tersebut yaitu pertama, manusia merupakan bagian dari ekosistem yang sangat erat kaitannya dengan lingkungan hidup. Kedua hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Ketiga kita melakukan corrective action yang dilakukan terus-menerus oleh pemerintah. Dalam hal ini untuk pemenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat,” ungkap Winarni.

Tren dunia menuju 2045 sebutnya merupakan tantangan yang sangat besar, misalnya seperti demografi global, urbanisasi dunia, peranan emerging economies, keuangan internasional, kelas menengah, persaingan sumber daya aam (SDA), perubahan iklim, dan teknologi.

Adapun pilar pembangunan Indonesia 2045 adalah pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan maupun teknologi, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan.

"Indonesia mempunyai strategi yang luar biasa, hal tersebut karena peluang bonus demografi yang akan membuat Indonesia makin maju dalam agenda-agenda penting di dunia," ujarnya

Lebih lanjut, ia menjelaskan soal agenda 2030 (SDGs). Tujuan SDGs merupakan pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat, keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, kualitas lingkungan hidup, pembangunan yang menjamin keadilan, dan terlaksananya tata kelola.

Nah, SDGs telah menjadi kerangka bersama stakeholders untuk mencapai kesejahteraan bersama yang berkelanjutan. Oleh karena itu, terdapat lima prinsip SDGs yaitu people, planet, prosperity, peace, dan partnership.

Lebih jauh, Winarni juga menjelaskan mengenai potensi perguruan tinggi dalam mendorong pembangunan berkelanjutan. Menurutnya Tri Dharma Perguruan Tinggi dan kontribusinya dalam SDGs di bidang penelitian dapat berupa penelitian terkait SDGs, inovasi dan solusi, penelitian interdisiplin dan transdisiplin, peningkatan kapasitas peneliti, serta evidence-based analysis.

Selanjutnya, pada bidang pendidikan meliputi pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, mobilisasi generasi muda, serta peningkatan pemahaman dan kapasitas. Kemudian pada bidang pengabdian masyarakat seperti fasilitator dan katalisator keterlibatan publik, dialog dan aksi lintas-sektor, advokasi masyarakat, juga peningkatan komitmen para pemangku kepentingan.

“Gaya hidup ramah lingkungan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab harus dapat diterapkan sejak di lingkungan kampus, serta inovasi green campus dapat menjadi inspirasi bagi seluruh civitas untuk bisa diduplikasi dalam kehidupan dan aktivitas keseharian,” papar Winarni dalam Seminar Nasional yang digagas oleh LPPM UAD.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Amar Riyadi
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES