Indonesia Positif

SMK Mutu Gondanglegi Malang Ingin Tiru Sekolah di Jepang

Senin, 05 Desember 2022 - 15:30 | 64.17k
Perawat melakukan pekerjaan, dilihat oleh siswa magang. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Perawat melakukan pekerjaan, dilihat oleh siswa magang. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGSMK Mutu Gondanglegi Malang ingin meniru sekolah di Jepang. Munali, kepala SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang mengatakan, sekolah dengan suasana yang nyaman dan layanan kesehatan yang baik tentunya menjadi nilai plus tersendiri. 

Setelah melakukan kunjungan ke Joyko Elementary Koryo High School di Jepang, ia ingin menerapkan di SMK Mutu Gondanglegi Malang. 

"Sekolah di Jepang itu sangat bersih, lingkungannya nyaman sehingga representatif untuk kegiatan belajar mengajar," jelasnya. 

Ia juga mengatakan layanana kesehatan di sekolah di Jepang itu patut diacungi jempol. Siswa atau guru yang sakit bisa dirawat sementara di sekolah dengan ruangan dan fasilitas yang memadai. 

Munali menambahkan, inspirasi meningkatkan layanan kesehatan di SMK Mutu Gundanglegi Malang juga muncul saat berkunjung ke Head Office United Tracktor di Jakarta. 

Munali mengatakan bukan hal yang mustahil jika itu diterapkan di SMK Mutu Gondanglegi Malang. 

Lebih lanjut Munali mengatakan saat ini SMK Mutu Gondanglegi Malang tengah mengembangkan salah satu unit kesehatan sebagai pengembangan dari kompetensi keahlian farmasi dan keperawatan yang diberi nama Mutu Clinic Pediscare. 

Mutu Clinic Pediscare, adalah salah satu unit layanan kesehatan yang tidak hanya untuk warga SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, tetapi juga melayani masyarakat umum. 

Klinik Mutu Pediscare yang awalnya hanya melakukan jasa pelayanan luka, ditingkatkan pelayanan dengan menghadirkan Dokter Umum untuk membuka praktik konsultasi dan pengobatan di Klinik yang berlokasi di Jalan Raya Singajaya Putat Kidul Gondanglegi Malang.

"Alhamdulillah kondisi pasa pandemi membuat masayarakat sekita sangat peduli dengan kesehatan, memeriksakan kondisi badan untuk berkonsultasi dengan dokter menjadi suatu budaya yang tidak lagi menakutkan. Menjaga gaya hidup agar tetap menjaga dari segala makanan dan minuman cepat saji, dengan jasa online menjadi terkendali," jelas Munali.

Menurut Munali, era industry 4.0 dan era digital 5.0 mengoptimalkan Pendidikan yang sudah menggabungkan Pendidikan dengan kemampuan 4C (Creatif, Critical, Comunicatif, Colaboratif), serta pendidikan yang ramah lingkungan. 

"Pendidikan tidak hanya mengutamakan kemampuan Kognitif, Psikomotorik, dan Afektif, tetapi sudah ahrus kontekstual dengan kondisi kehidupan yang sedan dialami. Pendidikan sudah harus menajdi bekal hidup untuk manusia, Pendidikan yang sudah harus responsip dengan pergeseran dan perubahan masyarakat lokal, sebagai Pendidikan yang arif terhadap budaya lokal," tegas Munali, kepala SMK Mutu Gondanglegi Malang. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES