SKK Migas dan PLN Tegaskan Sukseskan Transisi Energi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Shinta Damayanti mengatakan bahwa gas bumi merupakan komoditas yang memiliki nilai strategis. Bukan hanya sebagai sumber energi pengganti, melainkan juga sebagai bahan baku yang bisa dimanfaatkan dunia industri.
"Kalau kita lihat gas itu walaupun fosil tapi cukup bersih, kita juga melihat bahwa gas ini sebagai bahan baku untuk industri, seperti pupuk dan lain-lain," terang Shinta dalam Sesi II 'Forum Transisi Energi: Strategi Transisi Energi Indonesia' sebagaimana dikutip TIMES Indonesia dari Channel Youtube @Humas SKK Migas, Jumat 23 Desember 2022.
Advertisement
Ia mengungkapkan, SKK Migas terus bergerak memetakan potensi gas bumi di berbagai daerah di Indonesia. Sebab selain sebagai bagian tak terpisahkan dari transisi energi, gas bumi ini nantinya juga bisa diekspor ke luar negeri. Selain penemuan produksi gas baru, SKK Migas juga memetakan bagi keterpenuhannya demand sambil terus memastikan berjalannya konsep transisi energi.
Gas bumi sebagai komoditas strategis, disebutkan bisa dikembangkan secara optimal apalagi potensinya sangat besar. Beberapa diantaranya seperti yang berada di proyek Tangguh Train III, Blok Masela, proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) hingga yang terbaru yakni Blok Andaman II.
"Tapi kita tidak boleh lupa, saat bicara gas kita juga harus bicara infrastruktur, pemanfaatannya, industri-industrinya, karena gas itu memang harus kita tentukan siapa yang akan memakai. Inilah kenapa kita sangat membutuhkan finalsasi realisasi," kata Shinta.
Disinggung bagaimana jalannya proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon - Semarang (Cisem) dan ruas Dumai - Sei Mangkei yang diharapkan segera selesai. Dengan begitu, kelebihan pasokan gas bumi yang ada di Jawa Timur bisa diditribuskan untuk memenui pasokan gas bagi masyarakat di Jawa Barat dan Sumatera.
Progres pembangunan pipa transmisi gas bumi Cisem Tahap I, diketahui telah mencapai 55,31 persen per 7 Desember 2022. Pembangunan pipa transmisi yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) pada Cisem Tahap I ini dilaksanakan dengan monitoring yang sangat ketat agar terlaksana sesuai target.
"Saat ini Cisem memberi solusi untuk Jawa dan Sumatera, kita masih punya 68 cekungan yang masih belum dieksplorasi dan itu kebanyakan di timur dan gas. PR-nya adalah pada saat nanti eksplorasi dan ketemu, siapa pemanfaat-nya dan ketersambungan, itu sangat menjadi PR," jelas Shinta.
"Bukan Kementerian ESDM saja, tentunya dengan Kementerian-kementerian terkait lainnya untuk memastikan pemanfaatannya bisa tersalurkan. Kita masih punya potensi tapi kita harus menyambungkan hari hulu sampai ke hilirnya," sambungnya soal beban Kementerian ESDM.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menegaskan komitmennya menjalankan tugas transisi energi melalui beberapa upaya. Seperti menghapus rencana pembangunan PLTU batu bara sebesar 13 GW dan berhasil mencegah adanya 1,8 miliar ton Co2 emission selama 25 tahun ke depan.
"Ada (juga) PLTU 1,1 GW bukan hanya dihapus tapi langsung diganti jadi pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT), kemudian ada 800 MW kita hapus dan diganti dengan gas," ucapnya.
PLN juga berhasil menegosiasi untuk membatalkan pembangkit sebesar 1,4 GW yang sudah memiliki kontrak sehingga berhasil mencegah 200 juta ton emisi Co2. Disampaikan pula mengenai strategi transisi energi melalui Net Zero Emission (NZE) Program dengan target di 2060 menjadi 0 ton emisi.
Sekedar diketahui, emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di sektor kelistrikan mencapai 280 juta ton. Dimana di dalamnya termasuk emisi dari PLN dan independent power produsen. PLN sendiri berencana membangun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang berisi penambahan 20,9 GW additional capacity berbasis EBT yang akan dibangun sampai 2030. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |