Indonesia Positif

Bambang Haryo Disambati Gapoktan Sidoarjo Terkait Masalah Irigasi

Rabu, 28 Desember 2022 - 19:07 | 75.01k
Bambang Haryo saat kerja bakti membersihkan dan membuat saluran irigasi bersama Gapoktan Desa Mergobener, Kecamatan Tarik, Sidoarjo. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Bambang Haryo saat kerja bakti membersihkan dan membuat saluran irigasi bersama Gapoktan Desa Mergobener, Kecamatan Tarik, Sidoarjo. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SIDOARJOBambang Haryo Soekartono atau BHS mendatangi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Mergobener, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, Rabu (28/12/2022). 

Kedatangan Bambang Haryo bersama BHS Peduli tersebut setelah mendapat sejumlah aduan serta laporan petani setempat, karena lahan pertanian mereka tidak bisa ditanami akibat sulitnya mendapat pengairan untuk mengairi tak kurang 10 hektar lahan pertanian milik Gapoktan Desa Mergoberner.

Advertisement

"Seharusnya lahan pertanian milik warga ini tidak mengalami kekeringan akibat sulitnya mendapat pengairan untuk sawah mereka. Sebab lahan pertanian milik petani ini lokasinya hanya berjarak kurang lebih 50 meter dari Long Storage atau Waduk Kalimati yang berkapasitas 2,5 juta meter kubik air. Kemudian tak sampai 25 meter dari lahan pertanian ini juga ada aliran sungai sekunder, maka sangat 'kebangetan banget' (keterlaluan sekali) jika tidak ada saluran irigasi untuk mengairi tak kurang 10 hektar lahan pertanian milik Gapoktan Desa Mergobener ini," kata Bambang Haryo yang dideklarasikan sebagai Bapak Petani Sidoarjo oleh Gapoktan se-Sidoarjo, Rabu (28/12/2022).

Anggota DPR RI 2014-2019 ini mengungkapkan jika seharusnya fungsi dan kegunaan Long Storage Kalimati  yang dibangun di tahun 2016-2017 dengan anggaran ratusan miliar dari keuangan Negara tersebut dulunya diharapkan menjadi pemasok air baku dan untuk mengaliri saluran irigasi area persawahan warga atau petani sekitar. 

"Long Storage atau Waduk Kalimati ini dibangun diantara dua sisi, yakni sisi Kabupaten Sidoarjo dan sisi Kabupaten Mojokerto. Berarti Long Storage ini seharusnya milik Provinsi Jawa Timur, oleh karena itu harusnya Long Storage ini difungsikan  untuk irigasi pengairan lahan pertanian atau bisa saya tegaskan, Long Storage atau Waduk Kalimati ini seharusnya untuk kepentingan petani agar mereka bisa sejahterah," ungkapnya.

Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini meminta Pemerintah Pusat yang membangun Long Storage ini dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bisa mengoptimalkan kegunaan Long Storage atau Waduk Kalimati ini untuk pengairan lahan pertanian milik warga (Gapoktan red).

"Saya akan berjuang mendorong Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jatim dan tentu Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memfungsikan dengan benar kegunaan waduk ini, jangan sampai target pembangunan long storage atau waduk kalimati yang menelan anggaran Negara ratusan miliar malah mangkrak tidak digunakan semestinya untuk kepentingan masyarakat, terutama petani yang notabene adalah garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan di negara kita ini," jelasnya.

"Sekali lagi saya tegaskan, Pertanian adalah tonggak dari pertahanan Negara. Dari Petani muncul beras dan jadi nasi, kemudian muncul lauk pauk dan sebagainya yang menjadikan pertanian sebagai multiplayer efek Ekonomi," sambung Politisi Senior Partai Gerindra ini.

Bambang Haryo berpesan kepada Pemerintah Indonesia jika membangun sesuatu dengan biaya yang besar, seperti Long Storage ini, harus bisa dimanfaatkan betul untuk kepentingan rakyat.

"Tantangan untuk Pemerintah kedepan, jika membangun sesuatu dengan biaya yang besar (Long Storage red) harus bisa dimanfaatkan betul untuk kepentingan rakyat atau kepentingan petani," harapnya.

Bambang-Haryo-BHS.jpg

Tanggung Asuransi 10 Hektar Lahan Pertanian Gapoktan Mergobener 

Bambang Haryo juga akan menanggung biaya asuransi petani untuk 10 hektar lahan pertanian milik Gapoktan Desa Mergobener, Sidoarjo.

"Saya akan tanggung asuransi untuk 10 hektar lahan pertanian milik Gapoktan Desa Mergobener, harapan saya dengan asuransi maka petani bisa tenang dan tidak waswas jika terjadi ancaman gagal panen, karena akan ditanggung oleh pihak asuransi. Untuk 10 hektar lahan pertanian ini bisa menghasilkan 80 ton gabah," ungkap Alumni ITS Surabaya ini.

Sementara itu, Gatot selaku Ketua Gapoktan Desa Mergobener, Kecamatan Tarik, Sidoarjo mengaku lahan 10 hektar milik petani yang dia pimpin tersebut kekeringan akibat kesulitan pengairan. 

"Masalah pengairan untuk lahan pertanian ini sudah beberapa kali kita laporkan, selalu saja dikembalikan lagi kepada kelompok tani tanpa ada solusi kongkrit dari Pemerintah Daerah. Dalam setahun kami hanya bisa panen satu kali saja, padahal seharusnya dalam satu tahun seperti daerah lain kita bisa panen maksimal tiga kali," ungkapnya.

Lebih lanjut Gatot beserta Gapoktan Desa Mergobener sepakat untuk mengaduh dan melaporkan keluhan para petani kepada Bapaknya Petani Sidoarjo yakni Bambang Haryo Soekartono untuk mencari solusi agar petani tak terus gagal panen.

"Kami melaporkan masalah ini ke Pak Bambang Haryo untuk membantu solusi masalah pengairan untuk lahan pertanian kami. Kami berharap kepada beliau bisa membawah keluhan kami ini ke Pemerintah ke Dinas terkait maupun ke Pemerintah Sidoarjo," pintanya.

"Saya juga berterima kasih atas bantuan Pak Bambang Haryo beserta BHS Peduli yang sudah membantu kami atau kerja bakti membersihkan saluran irigasi. Kami berusaha mengeluarkan dan mengalirkan air dari sungai ke lahan persawahan milik kami (Gapoktan Mergobener red). Kami harapkan dengan bantuan Pak Bambang, kami bisa bercocok tanam kembali," sambung Gatot.

Gatot juga mengapresiasi bantuan Asuransi untuk Gapoktan yang dia pimpin ditanggung semua oleh Pak Bambang Haryo.

"Asuransi beberapa kali kita coba urus selalu gagal dan tidak bisa. Kita urus secara mandiri ternyata susah juga, dan asuransi yang subsidi itu juga sudah tidak ada. Saya sebagai Ketua Gapoktan Mergobener, berterima kasih kepada Pak Bambang Haryo yang menanggung asuransi kami," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES