FEB UB Tingkatkan Kapabilitas Kampung Tempe Sanan Menuju Destinasi Wisata

TIMESINDONESIA, MALANG – Tempe dan keripik tempe menjadi buah tangan favorit bagi wisatawan yang berkunjung di Kota Malang. Kampung Sanan di Kecamatan Blimbing, terkenal sebagai sentra industri pengolahan tempe di Kota Malang, Jawa Timur.
Kampung ini tengah berupaya untuk menjadi destinasi wisata dengan dibantu oleh tim pengabdian masyarakat FEB UB yang dipimpin oleh Armanu dan terdiri dari Ainur Rofiq, Nanang Suryadi, dan Rila Anggraeni.
Advertisement
Armanu mengatakan bahwa Kampung Tempe Sanan memiliki potensi menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Malang. Produk utama berupa tempe dan keripik tempe dengan beragam varian rasa akan mendorong Kampung Tempe Sanan menjadi tujuan wisata oleh-oleh.
Lebih lanjut, proses produksi olahan tempe dan pengolahan limbah tempe dapat dikemas menjadi wisata edukasi yang menarik.
"Ada banyak faktor yang perlu dioptimalkan agar Kampung Tempe Sanan dapat menjadi destinasi wisata yang atraktif, yaitu aksesibilitas, aktivitas wisata, suasana, infrastruktur, tata ruang, dan sistem sirkulasi jalan," kata Armanu, Rabu (23/11/2022).
"Selain itu, skill komunikasi dan attitude warga sebagai operator wisata perlu ditingkatkan untuk menciptakan kesan wisata yang positif," tambah Armanu.
"Promosi dan branding Kampung Tempe Sanan sebagai destinasi wisata masih minim, sehingga menyebabkan rendahnya awareness masyarakat," kata Armanu. Untuk itu tim pengabdian FEB UB merancang nama Dewi Kritesa (Destinasi Wisata Keripik Tempe Sanan) sebagai branding Kampung Tempe Sanan. Tim pengabdian masyarakat FEB UB menyusun program peningkatan kapabilitas Kampung Tempe Sanan menuju destinasi wisata, yang meliputi peningkatan kapabilitas organisasional, inovasi, pemasaran, dan keuangan.
Anggota tim pengmas FEB UB, Ainur Rofiq menyampaikan kapabilitas pembelajaran organisasional membantu paguyuban kampung Tempe Sanan, untuk menganalisis kelemahan yang dimiliki dan mengevaluasi penyebabnya, terutama pada aspek kelembagaan.
"Peningkatan kapabilitas organisasi ini memungkinkan Kampung Tempe Sanan untuk menciptakan tata kelola kelembagaan wisata yang akuntabel," kata Ainur Rofiq.
Dia menambahkan Kampung Tempe Sanan membutuhkan kapabilitas inovasi yang mampu melahirkan ide atau gagasan baru dan mengeksekusi ide tersebut dalam menciptakan produk wisata yang bernilai beli. Ainur Rofiq mengatakan organisasi dengan kemampuan inovasi yang kuat akan mendapatkan keunggulan kompetitif.
"Kampung Tempe Sanan memerlukan pengetahuan tentang cara menggali ide baru serta penggunaan teknologi mutakhir untuk berkembang dan bertumbuh menjadi destinasi wisata yang menarik," kata Ainur Rofiq.
Sementara itu, Nanang Suryadi menyampaikan Kampung Tempe Sanan membutuhkan peningkatan kapabilitas pemasaran. Dia menjelaskan kapabilitas pemasaran berkaitan dengan pembuatan segmentasi pasar, penentuan sasaran pasar, dan pemosisian melalui branding.
Dia menilai kampung Tempe Sanan perlu mengidentifikasi nilai yang diharapkan oleh pasar atas produk wisata yang ditawarkan dan menghantarkan nilai tersebut melalui bauran pemasaran secara tepat.
"Kampung Tempe Sanan perlu menentukan desain produk, penetapan harga, penentuan lokasi dan saluran distribusi, serta upaya promosi yang efektif, agar dapat memenuhi harapan konsumen," kata Nanang Suryadi.
Berkaitan dengan jangkauan pasar, Nanang menambahkan bahwa Kampung Tempe Sanan perlu bekerja sama dengan destinasi wisata lain di Malang Raya serta penyedia jasa tours and travel untuk membuat tourism hub berupa rute wisata yang saling terkoneksi.
Lebih lanjut, Rila Anggraeni mengatakan Kampung tempe Sanan juga harus meningkatkan kapabilitas keuangan. Kapabilitas keuangan ini merupakan kompetensi penting untuk mengelola organisasi, termasuk destinasi wisata.
Kampung Tempe Sanan perlu memiliki keterampilan dalam mengelola transaksi keuangan dan melakukan pencatatan. Kemampuan pengelolaan keuangan perlu dikuasai agar posisi keuangan tidak berada pada posisi negatif atau kekurangan uang.
"Organisasi yang memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan, akan lebih mudah mencapai nilai bisnis yang diyakininya dan mempertahankan nilai bisnis terebut," kata Rila.
Rila menambahkan penguasaan kapabilitas keuangan akan membantu Kampung Tempe Sanan dalam aktivitas pengelolaan biaya, penggunaan dan pengalokasian dana secara efisien. Kampung Tempe Sanan perlu merencanakan kegiatan keuangan agar lebih bersifat strategis, baik kegiatan pendanaan, investasi, maupun operasional.
Tim FEB UB ini menyarankan pengelola kampung Sanan untuk dapat mengelola keuangan dengan baik, yaitu mulai membuat pembukuan sederhana. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |