Titik Hulu Banjir di Ijen Bondowoso Masih Berasal dari Gunung Suket, Ini Rekomendasi Satgas

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Titik Hulu banjir Ijen Kabupaten Bondowoso yang terjadi pada Minggu 12 Februari kemarin masih sama dengan peristiwa di tahun 2020, yaitu berasal dari Gunung Suket.

Di gunung tersebut terjadi 14 titik longsor yang menyebabkan banjir bandang yang menimpa dua desa di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso.

Advertisement

Komandan Satgas bencana Kabupaten Bondowoso, Suhendra Cipta mengatakan, terdapat sumbatan di sungai yang menampung air Gunung Suket.

Sungai tersebut tersumbat oleh potongan kayu besar, pasir dan sampah. Namun demikian, petugas telah melakukan pembersihan.

Menurutnya, ada beberapa rekomendasi yang diberikan oleh tim Satgas bencana pada pemerintah daerah. 

Yaitu agar melakukan pembuatan gorong-gorong dan saluran kanan di Desa Sempol. Kemudian normalisasi saluran depan Posramil Ijen.

Satgas juga melarang penggunaan titian beton di tiap rumah, relokasi rumah warga dan sekolah. 

Tentu yang paling penting kata dia, tidak ada lagi perluasan penanaman kubis dan kentang.

Kalaupun ada, harus diatur oleh Perhutani sebagaimana ketentuan yang berlaku. Yaitu 51 persen tanaman keras, dan 49 persen tanaman hortikultura. 

"Kalau pun ada nanti silahkan diatur oleh Perhutani dan PTPN, dan masyarakat sini. Jangan mau seenaknya sendiri," tegas dia saat penutupan Karya bakti penanganan bencana Ijen, Senin (20/2/2023). 

Sementara di lokasi yang sama, Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat meminta agar masyarakat tidak melakukan alih fungsi lahan. 

Apalagi bencana di kecamatan ijen ini sudah tiga kali. Artinya, sudah tiga kali diperingatkan. 

"Jaga alam ini, jangan sembarangan melakukan alih fungsi lahan," tegas dia. 

Wabup Irwan juga mengingatkan, agar jangan memotong tegakan. "Karena sudah tiga kali kita diingatkan," tegas dia.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.