Resensi Buku Belajar Intelijen melalui Pemikiran-Pemikiran Stratejik Intelijen

TIMESINDONESIA, JAKARTA – >Resensi Buku
Belajar Intelijen melalui Pemikiran-Pemikiran Stratejik Intelijen
Judul Buku : Pemikiran-Pemikiran Stratejik Inteijen
Advertisement
Pengarang : Margaretha Hanita
Penerbit: : UI Publishing
Tahun Terbit : 2019, 2020, 2023
Jumlah Halaman : 592, +xxii
Resensi oleh Stanislaus Riyanta
Mendengar kata “intelijen”, masyarakat awan akan terbayang pada suatu gerakan rahasia, atau orang misterius yang bekerja tanpa diketahui pihak lain, asumsi publik tersebut tentu tidak salah. Kerahasiaan dan kemisteriusan intelijen juga diperkuat dengan minimnya literasi yang bisa menjelaskan tentang intelijen. Margaretha Hanita, seorang dosen di Universitas Indonesia akhirnya mendobrak kemisteriusan intelijen di mata publik dengan buku karyanya yang berjudul “Pemikiran-Pemikiran Stratejik Intelijen”.
Margaretha Hanita, yang mempunyai latar belakang pendidikan doktoral dari Ilmu Politik UI, magister Kajian Ketahanan Nasional (UI), dan Sarjana Hukum dari Universitas Padjajaran, meramu buku ini dengan sangat lengkap dan ilmiah, sehingga buku ini benar-benar bisa menjadi rujukan bagi orang awan yang ingin mempelajari bagaimana pemikiran stratejik intelijen.
Pada bagian awal, Margaretha Hanita membuka bagian buku ini dengan penjelasan terkait dengan definisi intelijen, kontra intelijen dan spionase. Dalam buku ini penulis menjabarkan definisi intelijen dari sudut pandang popular dari ensiklopedia, sudut pandang praktis dari badan-badan intelijen, maupun dari para praktisi dan akademisi. Penulis buku yang mempunyai latar belakang hukum juga melengkapi bagian definisi intelijen pada buku ini dengan definisi dari perpektif hukum.
Ciri khas dari buku ini, yang bisa dianggap berbeda dari buku intelijen lainnya adalah penulis melengkapi dengan penjelasan terkait teori-teori intelijen dari aspek ontologi, epistemologi, dan metodologi. Hal ini menunjukkan bahwa penulis dengan serius menyusun buku ini secara ilmiah dan dengan latar belakang pengetahuan dan referensi yang cukup kuat. Tentu saja teori intelijen yang disajikan dalam buku ini tidak hanya intelijen dalam konteks strategis yang biasa dijalankan oleh suatu negara tetapi juga teori budaya intelijen, intelijen kompetitif (yang biasa dipakai oleh Lembaga bisnis), intelijen hukum dan intelijen kriminal.
Pada bab 3, penulis menjelaskan tentang sejarah intelijen dengan sangat lengkap, mulai dari zaman Musa hingga intelijen yang dilakukan oleh Central Intelligence Agency. Sejarah intelijen ini dijabarkan secara komprehensif secara rentang waktu (1565-1392 SM hingga saat ini). Selain itu sejarah intelijen yang dijelasakan pada buku ini diambil dari peristiwa yang terjadi dari berbagai negara seperti Vatikan, Inggris, Amerika Serikat, Rusia, Jerman, negara-negara yang dikenal dengan lembaga intelijennnya yang sangat kuat dan berpengaruh.
Bagian yang sangat penting dari buku ini adalah pada bab 4 yang berisi tentang metode-metode analisis intelijen. Penulis menjelasakan bahwa analisis intelijen dapat dilakukan secara ilmiah dengan metode seperti analisis terstruktur hingga analisis diagnostic, bahkan menggunakan permodelan seperti mind mapping hingga analytic hierarchy process. Berbagai metode dijelaskan secara lengkap desertai dengan aplikasinya dalam intelijen. Bagi pembaca awan tentu akan sangat terbantu karena metode-metode yang digunakan dalam analisis intelijen adalah metode analisis yang sangat biasa digunakan oleh para analis bidang umum termasuk para akademisi. Bab tentang metode-metode analisis intelijen dalam buku ini membuktikan bahwa intelijen adalah ilmu pengetahuan yang bisa dipelajari secara ilmiah.
Buku ini dilengkapi dengan bagian tentang pemikiran-pemikiran stratejik intelijen, yang secara khusus membahas tentang teori-teori kritis untuk keamanan nasional. Berbagai teori seperti teori chaos, teori black swan, dan studi kasus dati berbagai peristiwa besar dunia diulas dengan perspektif intelijen. Tidak hanya membahas masa lalu sebagai studi kasus, penulis juga membahas Global Trends 2035 dalam kerangka ketahanan nasional. Bagian ini menjadi pelengkap yang sangat penting bagi para elit dan pemimpin pemerintahan untuk lebih waspada terhadap berbagai ancaman yang terjadi sekaligus mampu membangun strategi antisipasi ancaman tersebut dalam konsep intelijen yang mempunyai ciri khas mengutamakan pencegahan.
Tidak berlebihan jika buku ini dapat direkomendasikan sebagai bacaan wajib bagi orang yang bekerja di bidang intelijen, mahasiswa yang mempelajari intelijen dan ketahanan nasional, aparat keamanan dan penegak hukum, serta para pemimpin atau elit yang sehari-hari mengambil keputusan untuk kepentingan masyarakat. Buku ini juga sangat bermanfaat untuk dibaca oleh organisasi bisnis yang tentu membutuhkan strategi deteksi dini cegah dini ancaman bisnis, dan bermanfaat pula bagi masyarakat umum yang akan mengasah indera intelijennya agar berguna dalam kehidupan sehari-hari.
*) Peresensi: Stanislaus Riyanta, pengamat intelijen dan keamanan.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Haris Supriyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |