Indonesia Positif

Hadiri Kebraon Mengaji, Pangdam Mayjen Farid Makruf Apresiasi Masjid Dijadikan Center of Gravity Keumatan

Minggu, 19 Maret 2023 - 12:48 | 63.69k
Pangdam Mayjen Farid Makruf di Masjid Al Muhajirin, Surabaya.
Pangdam Mayjen Farid Makruf di Masjid Al Muhajirin, Surabaya.

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pangdam V/Brawijaya Mayjen Farid Makruf mengapresiasi Program Kebraon Mengaji dan Pesantren Subuh yang digelar Takmir Masjid Almuhajirin, Surabaya. Apresiasi itu patut diberikan lantaran program ini sukses masjid sebagai pusat kegiatan (center of gravity) keumatan.

Apresiasi itu disampaikan Pangdam  Mayjen Farid Makruf, MA., saat memberikan motivasi pada wisuda santriwan dan santriwati Pesantren Subuh di Masjid Al-Muhajirin, Kebraon, Surabaya, Minggu (19/3/2023) pagi.

Mantan Danrem 132/Tadulako 2020-2021 ini mengenang masa kecilnya yang lekat dan dekat dengan masjid. Sebab dirinya tidak masuk Pesantren, maka mengaji dan belajar agama terpusat bahkan bermain di masjid, di kampung halamannya di Tanah Merah, Bangkalan, Madura. Jadi, kata Mayjen Farid Makruf, kalau ada anak-anak bermain di masjid, biarkan saja. Itu akan mendekatkan mereka pada masjid serta menjadikan masjid sebagai pusat kegiatannya.

"Apa yang dilakukan Takmir Almuhajirin ini, namanya memakmurkan masjid. Memakmurkan masjid itu bukan membangun masjid mewah, megah, tapi menjadikan masjid sebagai center of gravity keumatan, pusat kegiatan sosial kemasyarakatan serta pendidikan. Masjid adalah sarana komunikasi sosial yang tepat," sebut Mayjen Farid Makruf.

Pangdam pun berjanji akan menyampaikan ini ke Gubernur Khofifah Indar Parawansah agar program semacam ini bisa diintensifkan. Terutama masjid-masjid Jatim.

Benteng Terakhir Melawan Radikalisme

Mayjen-Farid-Makruf-2.jpg

Di hadapan para santri dan jamaah Subuh Almuhajirin, Mayjen Farid Makruf yang juga mantan Danrem 162/Wira Bhakti, Mataram 2016—2018 ini menyebutkan bila anak-anak muda rajin ke masjid, mereka akan terhindar dari radikalisme, pergaulan bebas serta narkoba.

Mayjen Farid Makruf mengisahkan ketika dirinya ditempatkan di Bima, Nusa Tenggara Barat dan Poso, Sulawesi Tengah, kala itu mana masjid dijadikan pusat deradikalisasi. Ia melawan radikalisasi juga dilakukan di masjid-masjid tertentu dengan cara masuk ke tempat-tempat itu melawan dengan literasi antiradikalisme.

"Jadi masjid adalah benteng terakhir melawan radikalisme, melawan pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba. Anak-anak sejak dini dekat dengan masjid pasti akan terhindar dari itu semua," pesan mantan Kepala Penerangan Kopassus ini.

Sementara itu, Ketua Yayasan Masjid Al-Muhajirin Drs. H. Qomari, mengapresiasi kehadiran Pangdam V/Brawijaya yang telah berkenan menyapa para santri Pesantren Subuh serta masyarakat Masjid Almuhajirin.

"Kami sangat berbahagia sekaligus berbangga hati karena kesibukan Bapak Pangdam V/Brawijaya Mayjen Farid Makruf serta jajarannya, masih berkenan hadir untuk menyapa kami masyarakat Masjid Almuhajirin. Semoga sentiasa sehat dan diberkahi sehingga bisa terus menjadi pribadi bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, negara," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES