Indonesia Positif

Gus Zain Ungkap Kebesaran Sholawat Dibandingkan Amalan Lainnya

Sabtu, 17 Juni 2023 - 20:13 | 43.21k
KH Zain Baik dalam pengajian Akbar yang dilakukan di Universitas Gajayana Malang, Sabtu (17/6/2023). (Foto: Dok. Uniga Malang)
KH Zain Baik dalam pengajian Akbar yang dilakukan di Universitas Gajayana Malang, Sabtu (17/6/2023). (Foto: Dok. Uniga Malang)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Ada satu kelebihan mengamalkan sholawat, dibandingkan dengan aman sunnah lainnya, atau bahkan amalan wajib sekalipun. Hal itu diterangkan oleh KH Zain Baik, Pendiri Pondok Pesantren dan Rehabilitasi Mental Az-Zainy dalam pengajian Akbar pada Festival Al-Banjari Piala Masjid Moeldoko, yang di gelar di Universitas Gajayana Malang, Kota Malang, Sabtu (17/6/2023).

Gus Zain, sapaan akrab KH Zain Baik ini mengatakan, bersholawat kepada nabi Muhammad SAW adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan untuk terus yang dilakukan di dalam Islam. Bersholawat kepada nabi Muhammad SAW juga disebut mempunyai sejuta kebaikan, yang tidak pernah habis untuk diutarakan.

Advertisement

Dia menyebut ada satu keutamaan sholawat yang tidak dimiliki oleh amalan wajib sekalipun yakni Allah SWT sendiri juga bersholawat kepada nabi Muhammad SAW. Zain menyebutkan ada dalam satu ayat disebutkan bahwa sesungguhnya Allah dan para malaikat bersholawat kepala Rasulullah Nabi Muhammad, dan Allah memerintahkan kepada orang yang beriman untuk bersholawat kepada Rasulullah.

"Apa maknanya, kalau Allah perintahkan sholat, Allah tidak langsung mencontohkan sholat. Kalau Allah perintahkan zakat, Allah tidak langsung mencontohkan zakat, kalau Allah memerintahkan haji, Allah tidak langsung mencontohkan haji. Tapi kalau Allah memerintahkan bersholawat, maka Allah sendiri yang bersholawat kepada Rasulullah SAW," jelasnya. 

Hal ini, kata Zain, menjadi sebuah kelebihan sholawat, daripada seluruh amalan lainnya yang ada. Dia melanjutkan, sholawat memang menjadi sebuah tanda seseorang cinta kepada Rasulullah.

Namun begitu, sebaiknya wujud cinta tersebut tak hanya diwujudkan dalam sholawat saja, tetapi juga dengan cara meneladani sifat-sifat terpuji Nabi Muhammad.

Salah satu contoh sifat yang disebut yakni sifat tawadhu, atau rendah hati. Dia memberikan contoh keunggulan sifat tawadhu ini. Dikisahkan ada seorang sahabat nabi yang bernama Abu Ayyub al-Anshari. 

Suatu waktu, ketika dia mendengar kabar bahwa Rasulullah akan melakukan hijrah ke Madinah, Abu Ayyub berfikir dia ingin agar Rasulullah bisa mampir ke rumahnya. Namun begitu, dia juga merasa tidak pantas, karena dia hanya seorang miskin yang tidak punya apa-apa.

Zain bercerita ada seorang sahabat nabi di Madinah yang tidak punya apa-apa. Ketika rasul berhijrah ke Madinah, para bangsawan berlomba-lomba menyambut kedatangan nabi. Abu Ayyub Al Anshari, seorang sahabat nabi yang tidak punya apa-apa, merasa dirinya tidak pantas, menangi, berdoa kepada Allah.

"Saya seorang miskin, tidak punya apa-apa, tapi saya ingin rasul mampir bersilaturahmi ke rumah saya," ucapnya.

Ketika sampai di Madinah, Rasulullah mendapatkan banyak tawaran dari seluruh orang, agar dia sudi singgah di rumah mereka. Mereka pun menawarkan segala jamuan kepada Rasulullah. Atas perintah Allah melalui Jibril, nabi Muhammad mengatakan, dia akan singgah di rumah orang, yang disinggahi oleh unta yang dia tungganggi.

"Doanya didengar Allah dan Onta itu berhenti di depan rumah abu Ayyub Al Anshari," kata Gus Zain bercerita.

Menurutnya, hal ini adalah sebuah anugerah yang diberikan oleh Allah, salah satu alasannya karena Abu Ayyub Al Anshari mempunyai sifat tawadhu. Sehingga Alloh akan mengangkat derajat orang yang tawadhu.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES