Indonesia Positif

Pemkot Bontang Didesak Serius Tangani Permasalahan di Kelurahan Bontang Kuala

Minggu, 25 Juni 2023 - 13:11 | 49.73k
Komisi III DPRD Bontang saat meninjau ke Bontang Kuala. (FOTO: Kusnadi/Times Indonesia)
Komisi III DPRD Bontang saat meninjau ke Bontang Kuala. (FOTO: Kusnadi/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONTANG – Banjir rob, kerusakan jembatan kayu di area panggung adat, dan pengikisan lahan pemakaman, itulah situasi yang sedang terjadi di Kelurahan Bontang Kuala, Bontang. Menanggapi hal tersebut, jajaran Komisi III DPRD Bontang mendesak Pemkot Bontang untuk serius menangani berbagai permasalahan ini.

Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina, mengungkapkan bahwa tiga masalah ini telah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa ada solusi yang diberikan oleh Pemkot Bontang. Misalnya, terkait banjir rob, meskipun jalan masuk ke wilayah provinsi sudah ditinggikan, pemerintah kota seharusnya memiliki solusi alternatif untuk masyarakat.

Salah satu langkah yang dapat diambil adalah melibatkan perusahaan untuk membantu warga yang terdampak banjir rob setiap bulannya dan belum mampu meninggikan rumah mereka sendiri.

"Ada warga yang belum mampu meninggikan rumahnya, sehingga saat banjir rob datang, mereka selalu terkena dampaknya. Ini adalah masalah yang harus dicari solusinya," ungkap Amir Tosina, (23/6/2023).

Selain itu, permasalahan jembatan kayu di area panggung adat Bontang Kuala juga belum mendapatkan perhatian serius dari Pemkot Bontang. Padahal, masalah ini seharusnya diselesaikan dengan cepat. Terlebih kejadian kebakaran di lokasi tersebut pada tahun 2019 juga membuat kondisi jembatan kayu semakin memprihatinkan.

Dilaporkan bahwa banyak kendaraan motor yang menjadi korban kerusakan jembatan, mulai dari ban motor yang terperosok hingga kayu-kayu yang mulai terlepas dan membahayakan pengunjung kawasan tersebut.

"Ini adalah tempat wisata yang menjadi kebanggaan Bontang. Tidak pantas jika kondisi tempat wisata seperti ini. Sudah tiga tahun, seharusnya mendapatkan perhatian lebih," tegas Amir.

Permasalahan terakhir adalah pengikisan lahan pemakaman di Bontang Kuala, di mana kondisinya semakin hari semakin tergerus oleh sungai. Turap yang melindungi pemakaman juga rusak secara perlahan dan tanahnya bergeser ke dalam sungai.

Pemkot Bontang diminta juga memperhatikan hal ini. Kondisi tersebut menyebabkan makam warga terkena dampaknya, mulai dari bangunan makam yang patah hingga hampir seluruhnya terpendam. "Jenazah yang ada di dalam makam juga pantas mendapatkan perhatian. Jadi, tidak hanya orang hidup yang harus diperhatikan, tetapi juga orang yang sudah meninggal," papar Amir. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES