Indonesia Positif

Mahasiswa KKN Veteran Dorong Masyarakat Jombang Olah Sampah Organik dengan Alat Komposter

Minggu, 25 Juni 2023 - 18:31 | 80.75k
Mahasiswa kelompok 1 KKN-T menyerahkan alat komposter serta sosialisasikan Program Pengolahan Sampah Organik di Desa Bareng, Jombang. Minggu (25/6/2023). (FOTO: Firnaz for TIMES Indonesia)
Mahasiswa kelompok 1 KKN-T menyerahkan alat komposter serta sosialisasikan Program Pengolahan Sampah Organik di Desa Bareng, Jombang. Minggu (25/6/2023). (FOTO: Firnaz for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANGMahasiswa KKN-T UPN Veteran, Jawa Timur melakukan observasi di Desa Bareng, Jombang. Mereka menemukan konteks sampah organik seperti limbah rumah tangga, daun kering, serta rerumputan yang menumpuk. Hal itu kami menemukan solusi cara mengelola sampah organik. 

"Apabila sampah organik hanya berakhir di tempat pembuangan akhir dan saling bertumpuk dengan sampah anorganik maka sampah akan terdekomposisi dengan proses tanpa oksigen (anaerob)," ungkap Ketua Kelompok KKN, Muhammad Sabil Ghifarian.

Advertisement

Hal ini menimbulkan adanya bau menyengat dimana bau tersebut ialah gas metana yang dapat mencemari udara serta adanya air lindi yang menyerap masuk ke dalam tanah sehingga dapat mencemari air tanah. 

mahasiswa-veteran.jpg

Berdasarkan permasalahan tersebut, Mahasiswa Kelompok 1 KKN-T UPN Veteran Jawa Timur melakukan sosialisasi dengan memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Bareng, Jombang mengenai solusi pengelolaan sampah organik agar lebih efisien dengan menggunakan bantuan alat komposter. 

"Alat komposter adalah alat untuk mempercepat proses dekomposisi bahan organik menjadi pupuk kompos yang dapat menutrisi tanah," kata Muhammad sabil kepada TIMES Indonesia, Minggu (25/6/2023).

Sepuluh hari terhitung dari tanggal 2-12 April 2023, sosialisasi dan demonstrasi alat komposter terlaksana pada 8 Dusun pada Desa Bareng, Jombang.

Antaranya mulai dari Dusun Tegalrejo, Dusun Kedunggalih, Dusun Banjarsari hingga Dusun Mojounggul. Demonstrasi  secara menyisir itu guna memaparkan terkait cara pembuatan alat komposter, bahan yang dibutuhkan dalam proses pengomposan.

Pria kelahiran 12 Juni 2002, menambahkan Pembuatan alat komposter tidak butuh waktu lama dan biaya yang besar. Alat komposter dapat terbuat dari ember bekas berukuran sedang serta pipa paralon berdiameter 112 dan 34. Imbuhnya.

Tak hanya itu, diperlukan pula pembatas untuk memisahkan antara ampas sampah organik dengan air lindi hasil pengomposan. Dalam pembuatan kompos membutuhkan 4 jenis bahan yakni unsur karbon seperti serat kayu untuk asupan energi, unsur nitrogen seperti limbah sayur untuk membentuk struktur sel pengurai, Effective Microorganism-4 (EM4), dan oksigen untuk menguraikan bahan organik. 

EM4 sebagai aktivator berfungsi untuk mempercepat karena adanya mikroogranisme hidup. 

Sementara itu, Dea Amira Dewandari Anggota Mahasiswa Kelompok 1 KKN-T UPN Veteran melanjutkan proses dekomposisi sampah organik cepat karena adanya mikroogranisme hidup yaitu EM4 sebagai aktivator.

“Agar penggunaan alat komposter berjalan maksimal maka pembuatan kompos perlu waktu sekitar 2-3 minggu dan tidak perlu dibuka tutup sehingga meminimalisir adanya kontaminasi dari lalat. Setelah panen air lindi dapat dicampur air dengan perbandingan 1:10 lalu dikocor pada tanah sekitar tanaman.”

Mahasiswa Kelompok 1 KKN-T UPN Veteran berharap dengan adanya edukasi dan penyerahan alat komposter rancangan mahasiswa dapat bermanfaat serta berdampak positif bagi banyak pihak terutama masyarakat Desa Bareng, Jombang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES