Alfani Hidayat, Penulis yang Juga Dosen di UIN Raden Mas Said

TIMESINDONESIA, MALANG – Alfani Hidayat, tidak hanya berprestasi di dunia kepenulisan, tetapi juga di bidang akademik.
Setelah lulus menempuh pendidikan magister, Alfani tak lama lagi akan menjadi dosen di Fakultas Syariah UIN RMS atau Universitas Islam Negeri Raden Mas Said. Tepatnya, Alfani akan mengajar di program studi Hukum Ekonomi Syariah.
Advertisement
Alfani Hidayat merupakan alumni dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) dari S1 sampai S2.
Alfani mengambil program studi Hukum Keluarga Islam pada saat S1 dan lulus dengan cepat ditempuh selama 3,5 tahun, predikat cumlaude. Dan S2 Alfani mengambil program magister Hukum Keluarga Islam ditempuh selama 1 tahun 9 bulan dengan predikat cumlaude.
Di dunia kemahasiswaan, dirinya berperan sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum Keluarga Islam periode 2019-2020, Ketua Bidang Keagamaan Dewan Eksekutif Mahasiswa periode 2020, dan juga aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Al Faruq Fakultas Syariah UIN Malang 2019 -2020.
Alfani Hidayat dikenal sebagai penulis, motivator, aktivis dan juga mahasiswa berprestasi. Baru tahun lalu datang dari Turki dalam kegiatan KTT pemuda internasional, kemudian gelar Magister sudah ia sandang, dan saat ini tak lama lagi bakal menjadi seorang dosen muda. Sungguh luar biasa untuk prestasi dikalangan anak muda di usianya.
Bulan Agustus lalu, Alfani menjadi satu di antara 20 peserta delegasi yang terpilih untuk menerima biaya akomodasi penuh selama di Turki. International Youth Summit 2022 merupakan Event KTT Pemuda Internasional dari Yayasan Duta Inspirasi Indonesia yang didukung Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI). Alfani juga dinobatkan sebagai Pemuda Terbaik tingkat Nasional
Alfani bercerita, program pendaftar ini mencapai 5.000 pemuda dari berbagai daerah. Proses seleksinya pun tidak sedikit.
Meski disibukkan dengan persiapan proposal tesis pada saat itu, mahasiswa yang berpose di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ini berhasil melewati berbagai tahap demi tahap, dari membuat esai hingga wawancara dengan bahasa Inggris.
“Di (tahap) esai banyak sekali yang dipangkas. Sekitar 1.000 orang yang lolos. Kemudian tahap ketiganya wawancara dengan 100 orang yang lolos menggunakan bahasa Inggris,” ujarnya.
Penyaringan terus dilakukan sampai terpilih 20 anak muda Indonesia yang dibiayai penuh Kemenpora RI.
"Saya begitu melihat nama saya, saya merasa terkejut dan heran karena bisa mewujudkan keinginan saya yang sudah lama ingin sekali bisa pergi ke Negara 2 benua itu (eropa-asia) yaitu Turki."
Dalam dunia tulis-menulis, Alfani telah menerbitkan tiga buku bertema inspirasi. Buku pertama dan kedua ditulis pada tahun yang sama, yakni Di Balik Ketidaktahuan Kita (2020) dan Mengenal Lebih Jauh
(2020). Tingginya apresiasi dari lingkungan dan teman-temannya membuat Alfani termotivasi untuk menulis buku ketiga, A Note to Self Improvement (2021). Karena buku - buku itu pula, ia kerap diundang dalam berbagai acara sebagai narasumber motivasi maupun buku bedah.
Dengan ketiga karya tersebut, Alfani ingin menyampaikan pesan bahwa setiap permasalahan dan pengalaman seseorang akan selalu ada hikmahnya. Juga bagaimana agar seseorang berusaha terus, tidak mudah menyerah, dan bermanfaat bagi sesama. “Itu yang saya tekankan di buku saya. Ada pengalaman, kata-kata, sedikit gambaran seperti cerita di sini juga ada,” ucap Alfani.
Direktur Pascasarjana UIN Malang Prof. Dr. Wahidmurni mengungkapkan, bahwa Alfani adalah mahasiswa yang berprestasi sejak Strata I hingga Strata II. “Saya sangat bangga, dan memberikan apresiasi atas segala prestasi yang diraih Alfani baik nasional maupun internasional.” (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |