Edukasi Eco print, Tim KSM Tematik 38 Unisma Malang Gelar Praktik di SD Negeri Tulusbesar 2

TIMESINDONESIA, MALANG – Edukasi eco print adalah salah satu kegiatan program kerja kelompok 38 KSM-T (Kandidat Sarjana Mengabdi Tematik) Unisma Malang yang dilaksanakan di SD Negeri Tulusbesar 2, Kec. Tumpang, Kab. Malang pada Selasa (15/08/2023).
Mahasiswa KSM Tematik 38 yang terdiri dari Wishnu Sajiwa Nata, Nadya Dyatmika, Diana Riswanda, Wahyu Candra Pramulya, Riska Anne Dwi Nur Hidayah, Shofwan Aldin Assauqi, Mochamad Malik Khasan, Bayu Aushofi Hilmi, Ma’unah Widiyah Wardah, Pandu Imansyah Arif, Moh. Afiq Ikmal, Khofifah Kusuma Wardani berhasil melaksanakan program berupa pengenalan batik dengan metode memanfaatkan pewarna alami dari zat warna daun, akar, batang, atau bunga yang diletakkan pada kain kepada siswa siswi SDN Tulusbesar 2.
Advertisement
“Ada beberapa hal yang diajarkan memalui eco print yaitu cinta terhadap alam, pengenalan bentuk-bentuk tulang daun, jenis-jenis tumbuhan, serta warna alami dari tumbuhan. Kegiatan ini menumbuhkan kreatifitas dan inovatif para siswa siswa SD Negeri Tulusbesar 2. Dengan memanfaatkan tumbuhan-tumbuhan tersebut para siswa siswi dapat menghasilkan motif unik dan otentik dengan teknik cetak dari bahan alami yang ramah lingkungan,” papar Wishnu Sajiwa Nata Ketua Tim KSM Tematik 38 Unisma.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Siswa siswi SD Negeri Tulusbesar 2 yang mengikuti kegiatan eco print yakni kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Eco print ialah sebuah teknik cetak yang menggunakan bahan alami atau ramah lingkungan dapat digunakan pada banyak media.
“Eco print sangat mudah didibuat, proses pengerjaan yang menyenangkan, dan bis mengenal jenis tumbuhan, dan warna tumbuhan,” papar Ozil siswa SD Negeri Tulusbesar 2.
Wisnu Sajiwa, ketua KSM Tematik 38 Unisma Malang selaku penanggung jawab program kerja praktik ecoprint. Mengatakan, media eco print bisa berupa kain, kertas, tanah liat hingga kulit. Hanya saja tidak semua jenis kain atau kertas dapat digunakan untuk membuat eco print.
“Kalau kertas tidak bisa menggunakan kertas yang sudah dicampur bahan kimia, harus seratus persen bahan alami, seperti terbuat dari kapas yang belum terkontaminasi,” jelas Wisnu Sajiwa.
Foto bersama murid dan menunjukkan hasil eco print
Sementara untuk kain, kebanyakan yang digunakan sebagai media eco print adalah katun dan sutra. Ketebalan bahan yang digunakan juga mempengaruhi hasil akhir eco print. Wisnu Sajiwa tidak menyarankan penggunaan bahan yang tipis saat membuat eco print, sebab akan mudah sobek ketika dicetak dan di rendam.
Hasil ecoprint yang unik dan sederhana sering dianggap sebagai karya seni yang mudah dibuat. Padahal harus melalui proses yang cukup memakan waktu untuk mendapatkan hasil cetakan yang bagus.
Kain berwarna putih terbuat dari 100 % katun yang biasa disebut dengan kain mori. Pembuatam eco print dilanjutkan dengan menempatkan bunga dan daun sebagai motifnya di atas kain.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Pemilihan daun-daun dan bunga untuk ecoprint tidak sembarangan. Wisnu Sajiwa menuturkan, permukaan daun yang halus lebih tepat digunakan saat pembuatan ecoprint.
“ Tidak semua daun atau bunga dapat menghasilkan warna walaupun sudah kita reat dengan tawas. Seringkali bunga yang tidak maksimal dalam mengeluarkan zat warna ketika proses pencelupan pada air tawas.”
Selanjutanya merupakan mempersiapkan sebuah alas kemudian penaataan daun dan bunga sebagai motif yang atasnya dilapisi dengan plastik lalu ditumbuk menggunakan palu dan sampai tumbuhan tersebut mengeluarkan zat warna pada kain mori.
Yang teraktir ialah proses pencelupan kain yang terdapat motif dari daun dan bunga ke dalam air tawas selam kurang lebih 10 menit lalu di jemur dengan cara dibentangkan sampai kain tiris.
Setelah itu hasil cetakan bisa langsung digunakan sebagai hiasan dinding, tas, taplak meja dan lain sebagainya. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Mahasiswa KSM-T Kelompok 38 Universitas Islam Malang (UNISMA)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |