Indonesia Positif

Instruksi Presiden, Revitalisasi Pasar Besar Malang Digarap Tahun Ini Pakai APBN

Jumat, 25 Agustus 2023 - 15:11 | 108.44k
Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Revitalisasi Pasar Besar Malang menemui titik terang. Sebab, dipastikan revitalisasi senilai Rp485 miliar ini bakal menggunakan anggaran APBN dan dikerjakan langsung oleh Kementerian PUPR.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Malang, Sutiaji yang mengaku telah berkomunikasi secara langsung dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) soal revitalisasi Pasar Besar Malang.

"Saya sudah berbicara dengan pak Menteri PUPR Senin lalu, beliau langsung dapat perintah dari pak Presiden, setelah saya ketemu pak Presiden," ujar Sutiaji, Jumat (25/8/2023).

Informasi yang diterima, pengerjaan revitalisasi Pasar Besar Malang tak perlu menunggu tahun 2024.

Sebab, Jokowi kepada Sutiaji telah meminta pengerjaan tersebut terlaksana tahun 2023 ini.

"Beliau menyampaikan, ngapain 2024, 2023 nanti kerjakan saja dan insyallah selesai 2024. Ini informasi A1 dari pak Menteri sendiri," ungkapnya.

Kementerian PUPR mau tidak mau langsung menyetujui pengajuan anggaran revitalisasi Pasar Besar Malang.

Sebab, ditegaskan Sutiaji, hal ini sesuai perintah Presiden Jokowi setelah berbincang dengannya saat berada di Malang beberapa waktu lalu.

"Informasinya waktu itu perintah Presiden. Skala prioritas atau tidak kan yang menentukan Presiden," tegasnya.

Sementara, untuk relokasi sendiri dibebankan kepada APBD. Informasinya dalam PAK yang bakal dibahas dalam waktu dekat ini, anggaran Relokasi ditaksir sebesar Rp4 miliar.

"Pembangunan kita pakai APBN total. Relokasi itu (pakai APBD) dan segera tahun ini," imbuhnya.

Dengan kepastian pembangunan Pasar Besar Malang yang menjadi impian banyak orang sejak beberapa tahun lalu, Sutiaji ingin para pedagang yang sudah tercatat dan ada tak boleh lagi di tambah.

"Kami ingin tetap, tidak ada perubahan, jumlah pedagang harus dikunci. Jangan sampai saat dibangun ada penambahan jumlah pedagang," tuturnya.

Dari catatan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, ada sekitar 3.600 pedagang Pasar Besar dan segera direlokasi.

Pihak Pemkot Malang sejauh ini juga sudah secara bertahap melakukan sosialisasi kepada para pedagang menuju tahap relokasi.

"Proses kita sampaikan. Insyallah kemarin sudah ada pendekatan bertahap. Rata-rata mayoritas mendukung," tandasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES