Tutup Latihan Posko I Korem 082, Pangdam V Brawijaya: Prajurit Harus Bisa Jadi Pionir
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf mengingatkan anggotanya agar selalu siap dan bergerak cepat dalam penanganan bencana alam. Hal demikian Ia tegaskan saat menutup pelatihan posko I Korem 082 Citra Panca Yudha Jaya pada Kamis, (7/9/2023).
Selain itu, Ia menekankan agar menguasai strategi penanganan bencana alam bukan hanya menjadi suatu keharusan, namun menjadi bagian penting dari tugas dan tanggung jawab sebagai prajurit TNI.
Advertisement
Bencana alam menghadirkan tantangan yang unik dan seringkali tak terduga, sambung dia, oleh karena itu, pengetahuan dan keterampilan yang tepat dalam penanggulangan bencana sangatlah penting.
“Yang harus kamu lakukan saat bencana adalah pertama, penyelamatan, menyiapkan tempat pengungsian, menyiapkan dapur umum, pembersihan dan asistensi,” urainya.
Menurut Pangdam hal demikian yang Ia lakukan saat bertugas di NTB dan Sulawesi Tengah. Dua daerah tersebut pernah mengalami bencana alam banjir dan gempa. Sehingga, pengalaman penanganan bencana tersebut, diceritakan kepada anggotanya untuk menjadi pelajaran ketika suatu waktu menghadapi hal yang sama.
“Saya mengingatkan kepada setiap anggota untuk selalu berlatih dan memperbarui pengetahuan tentang tata cara penanganan bencana. Kita harus selalu siap sedia dan bertindak dengan cepat serta efektif saat bencana alam melanda,” tegasnya.
Selain itu, lanjut dia, semangat gotong royong dan kerjasama yang baik dengan semua pihak juga sangat diperlukan dalam setiap penanganan bencana.
Sementara itu, Danrem 082/Mojokerto TPYJ Kolonel Inf Unang Sudargo, mengatakan latihan ini digelar sebagai langkah untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan perencanaan operasional dan manajemen posko para komandan dan staf.
Menurutnya, pelatihan ini memastikan kesiapan mereka dalam melaksanakan operasi kapanpun diperlukan.
“Latihan operasional ini telah dilakukan secara menyeluruh, mulai dari tahap perencanaan, persiapan, hingga pengakhiran. Semua sistem dan mekanisme telah berjalan dengan baik,” ujarnya.
Dalam keterangannya, Mayor Jenderal Farid kembali mengingatkan bahwa, meskipun latihan ini telah resmi ditutup, latihan pemeliharaan kemampuan harus tetap dilakukan secara berkelanjutan.
“Seorang prajurit harus bisa menjadi pionir ditengah-tengah masyarakat. Selalu mengedepankan langkah-langkah mitigasi dan pelajaran yang bisa diambil dari pelatihan posko ini adalah bagaimana menjaga komunikasi dengan baik,” tegasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |