Indonesia Positif

Pertamina Ikut Investigasi, SPBU Tempurejo Akan Tutup Sementara Saat Pengujian Air

Selasa, 12 September 2023 - 09:32 | 27.01k
Diskusi bersama warga, DPRD Kota Kediri dan pihak Pertamina (foto: Yobby/TIMES Indonesia)
Diskusi bersama warga, DPRD Kota Kediri dan pihak Pertamina (foto: Yobby/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Kondisi air yang berbau mirip bahan bakar minyak di 14 rumah warga RT 5 RW 2 Kelurahan Tempurejo Kota Kediri akan turut diteliti oleh pihak Pertamina

Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Taufiq Kurniawan mengungkapkan sebelum adanya temuan air yang bisa untuk menyalakan api akhir pekan lalu, pihaknya juga telah melakukan uji laboratorium terhadap kondisi air di tempat tersebut. 

Dari hasil penelitian awal, menurut Pertamina tidak ditemukan adanya cemaran minyak. "Secara prosedur kita melakukan tes dan sudah keluar hasilnya , sejauh ini, sebelum temuan di rumah ibu Sulastri tidak ditemukan kandungan minyak. Yang muncul bakteri coli," tuturnya, Senin (11/09/2023).

DPRD-Kota-Kediri-2.jpg

Terkait temuan di rumah Sulastri, adalah bukti baru. Karena itu akan dilakukan pengujian sekali lagi. Sejak temuan itu muncul, pihak Pertamina sudah hendak melakukan pengujian tapi karena ada pihak lain yang akan melakukan pengujian, rencana itu tertunda. 

Kini langkah pengujian bakal dipercepat.  Dalam diskusi bersama antara pihak Pertamina, DPRD Kota Kediri dan warga, pihak Pertamina akan menunjuk tim independen khusus untuk memastikan penyebab dan sumber dari kondisi air yang meresahkan warga. 

"Atas kesepakatan (tes) akan dilakukan lebih cepat, khususnya rumah ibu Sulastri. Tes sebelumnya oleh DLHKP dan Labkesda, pada sumur itu tidak ditemukan adanya kandungan minyak," tambahnya. 

Taufiq menambahkan warga dan Pertamina sudah sepakat untuk semua metode pengujian. Pada saat bersamaan nantinya juga akan dilakukan treatment pada SPBU Tempurejo, yang berada di samping lingkungan warga. Sementara itu sumur di rumah Sulastri juga akan turut disegel. 

"Agar saat dilakukan pengujian kelihatan apakah sumbernya dari SPBU atau bukan. Namun kami dan warga sudah sepakat posisi semua masih netral, ini masih indikasi. Bisa berbagai macam (penyebab). Warga juga sepakat bukti valid adalah hasil pengujian," jelas Taufiq. 

Nantinya selama masa pengujian dan penelitian,  SPBU Tempurejo akan ditutup sementara operasionalnya. Untuk pengujian dan penelitian akan dilakukan secepatnya, juga dengan supervisi warga. 

DPRD-Kota-Kediri-3.jpg

"Untuk mempercepat, kita masuk dulu atas kehendak warga. Nanti semua bisa membaca hasil lab dari kami," pungkasnya. 

Sementara itu Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri Ashari mengungkapkan Pertamina memiliki kapasitas untuk membantu menemukan titik terang dari masalah kondisi air yang dialami warga. 

"Kita ikuti dulu seperti apa. Masyarakat menghendaki dilakukan uji pada SPBU dan mereka (Pertamina) sepakat," tambahnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES