Indonesia Positif

Pentingnya Pemilih Cerdas, Memahami Kriteria dan Peran Pemuda dalam Pemilu

Kamis, 30 November 2023 - 13:56 | 53.39k
Pakar Hukum Tata Negara Universitas Widyagama Malang, Dr. Fathkhurrohman SH MHum. (FOTO: Ist)
Pakar Hukum Tata Negara Universitas Widyagama Malang, Dr. Fathkhurrohman SH MHum. (FOTO: Ist)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Banyak pihak mendorong agar masyarakat menjadi pemilih yang cerdas dalam setiap penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu), terutama menghadapi Pilpres 2024. Dorongan ini berasal dari lembaga penyelenggara seperti KPU, Bawaslu, partai politik, dan swasta. Tetapi, apa sebenarnya definisi dari pemilih cerdas itu sendiri?

Menurut Pakar Hukum Tata Negara Universitas Widyagama Malang (UWG Malang), Dr. Fathkhurrohman SH MHum, terdapat dua jenis pemilih yang dapat diidentifikasi. Pertama, orang-orang yang memilih berdasarkan intuisi atau emosional. Kedua, orang-orang yang memilih berdasarkan nalar dan logika.

Advertisement

"Pemilih cerdas adalah mereka yang memilih berdasarkan nalar dan logika," ucapnya.

Fathkhurrohman menjelaskan bahwa pemilih cerdas setidaknya akan mengetahui visi dan misi calon yang akan mereka pilih. Mereka juga akan mencari informasi tentang track record Pasangan Calon (Paslon) yang ada dalam pilihan tersebut untuk menilai kualifikasi mereka.

"Pemilih cerdas juga tidak ingin terlibat dalam money politics," katanya.

Menurut Fathkhurrohman, pemilih cerdas adalah mereka yang memahami tidak hanya secara formalitas tetapi juga secara substansial. Mereka berpikir dan tidak hanya mengikuti arus tanpa pertimbangan.

Namun, sayangnya, pemilih di Indonesia saat ini masih didominasi oleh orang-orang yang memilih berdasarkan emosi daripada intelektual.

"Ini menjadi masalah setiap pemilu, dihadapkan pada problematika semacam itu," ujarnya.

Dalam konteks ini, Fathkhurrohman menghimbau terutama kepada pemilih muda untuk menjadi pemilih yang cerdas. Mereka diingatkan untuk tidak hanya mengikuti tren masa kini, karena suara mereka dalam pemilu akan berkontribusi pada kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Lebih lanjut, anak muda didorong untuk tidak apatis terhadap politik. "Ini tugas bersama kita, bagaimana kita dapat mendorong partisipasi anak muda dalam pemilu untuk terus meningkat dan menjadikan mereka pemilih yang cerdas," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES