Indonesia Positif

Dihadiri Enam Negara, Inilah Tujuan Konferensi Moderasi Beragama Asia-Afrika dan Amerika Latin

Jumat, 15 Desember 2023 - 21:36 | 30.20k
Kepala Balitbang Diklat Kemenag Suyitno. (Foto: Fahmi/TIMES Indonesia) 
Kepala Balitbang Diklat Kemenag Suyitno. (Foto: Fahmi/TIMES Indonesia) 
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menuju Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika dan Amerika Latin, Kementerian Agama (Kemenag RI) menggelar preliminary event (Acara Pendahuluan) yaitu Konferensi Moderasi Beragama Asia-Afrika dan Amerika Latin (KMBAAA) yang akan diselenggarakan pada 20-22 Desember 2023 mendatang. 

Menggandeng Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan (Balitbang Diklat) Kemenag Suyitno menjelaskan, acara KMBAAA ini akan mengundang enam negara anggota PBB yang berasal dari Global South, yaitu Brazil, Mexico, Mesir, Saudi Arabia, dan Afrika Selatan. 

Advertisement

Mengusung tema Religion and Humanity, hadirnya KMBAAA di Kota Bandung dengan mengambil spirit Konferensi Asia-Afrika 1955, dimaksudkan menjadi forum strategis dan berdampak bagi para pemimpin negara di Asia-Afrika dan Amerika Latin untuk bersatu menyuarakan dan mengupayakan penguatan peran PBB dalam menciptakan perdamaian abadi bagi seluruh dunia.

“KMBAAA ini menjadi preliminary event untuk sebuah perhelatan yang lebih besar di tahun 2024, yaitu Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika dan Amerika Latin,” ucap Suyitno dalam kegiatan media gathering di Jakarta, Jumat (15/12/2023). 

Suyitno berharap, Brazil, Mexico, Mesir, Saudi Arabia, dan Afrika Selatan dapat mengirim delegasi resmi ke Jakarta yang dipimpin oleh Menteri atau Lembaga Urusan Agama masing-masing. 

“Para delegasi dari keenam negara ini bersama Indonesia akan menyampaikan pidato resmi menyikapi konstelasi geopolitik dunia, khususnya ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional yang saat ini sedang berlangsung,” harapnya. 

Secara rinci, tujuan pelaksanaan Konferensi Moderasi Beragama Asia-Afrika dan Amerika Latin adalah:

1. Menggelorakan kembali api dan semangat Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung dan diplomasi Indonesia di Latin Amerika tentang perdamaian dan persatuan bagi masyarakat dunia;

2. Mengembangkan peran diplomasi publik internasional Republik Indonesia melalui penguatan moderasi beragama;

3. Mendorong terciptanya atmosfir perdamaian dan kerukunan umat beragama di dunia;

4. Menangkal tumbuhnya budaya kekerasan dan kelompok keagamaan ekstrem;

5. Mengajak para pemimpin, ilmuwan, dan praktisi dari beragam latar belakang budaya, politik dan agama untuk terlibat dalam dialog yang bermakna demi meningkatkan moderasi, toleransi, kesetaraan dan keselamatan;

6. Berpartisipasi dan berkontribusi bagi terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) dari perspektif agama;

7. Menampilkan praktik-praktik baik toleransi beragama dan berbagi pelajaran mengenai pembangunan kerukunan umat beragama; dan

8. Membuat rekomendasi mekanisme pembuatan kebijakan dan protokol dalam melakukan mitigasi dan penyelesaian masalah intoleransi, kekerasan dan ekstremisme keagamaan;

Konferensi Moderasi Beragama Asia-Afrika dan Amerika Latin memiliki sub-tema sebagai berikut:

1. Religious Moderation, Nationalism and Multiculturalism 

2. Moderation in Divine Texts and Literature

3. Moderation, Tradition and Education in Multifaith Contexts

4. Moderation among Non-Religious Groups and Movements

5. Moderation, Religious Authority, State Leadership and Identity Politics 

6. Moderation, Religion and Social (In) Justice

7. Gender Equity, Women Roles and Moderation

8. Religious Tolerance and Digital Media

9. Youth, Religious Radicalism and Extremism

10. Best Practices and Experiences of Religious Moderation

Dalam KMBAAA ini akan digelar Plenary Sessions yang menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu: Prof. Nahlah Al-Shoaidy (Penasehat Utama Sheikh Al- Azhar Al-Syarif, Mesir), Dr. (HC) Yahya Cholil Staquf (Ketua Umum PBNU, Indonesia), Prof. Haedar Nashir (Ketua Umum PP Muhammadiyah, Indonesia), Mahamahopadhyaya Bhadreshdas Swami (Tokoh Hindu, India), Prof. Samir Boudinar (Tokoh Moderate Muslims, Maroko) dan Ven. Napan Santibhaddo (Tokoh Moderate Buddhists, Thailand), Prof. Haiming Wen (Tokoh dan intelektual Konfusianisme, Cina, dan Matius Ho (Leimena Intitute). 

Selain itu, akan digelar Conference Parallel Sessions oleh pembicara terpilih dari akademisi, peneliti dan praktisi dari dalam dan luar negeri.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES