Indonesia Positif

Susun Modul Ajar, SDN Sukosari Kota Madiun Gandeng Dosen UNIPMA sebagai Fasilitator

Jumat, 29 Desember 2023 - 07:55 | 30.07k
Dr. Linda saat memberikan materi workshop. (Humas UNIPMA for TIMES Indonesia)
Dr. Linda saat memberikan materi workshop. (Humas UNIPMA for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MADIUN – SDN Sukosari Kota Madiun adalah salah satu sekolah inklusi yang melayani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). SDN Sukosari merupakan sekolah penggerak angkatan ketiga yang mendapatkan pendampingan dari fasilitator BBGP Jawa Timur. 

Salah satu program yang menjadi prioritas SDN Sukosari adalah pembelajaran berdiferensiasi untuk peserta didik. SDN Sukosari berkomitmen memberikan penguatan kompetensi guru dalam menciptakan pembelajaran sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Guru dan komunitas belajar harus mampu menciptakan pembelajaran yang kondusif.

Sebagai bentuk peningkatan kompetensi guru sekolah inklusi, SDN Sukosari menggelar workshop pembelajaran berdiferensiasi inklusif. Workshop ini dilakukan sebagai bentuk aktivitas sekolah penggerak untuk pembelajaran di sekolah inklusi. Workshop ini dibuka oleh kepala SDN Sukosari, Muljono, M.Pd. 

"Saya berharap setelah workshop ini, guru dapat merancang modul ajar inovatif, berdiferensiasi, dan inklusif yang akan diimplementasikan pada semester genap nanti," ungkap Muljono, M.Pd.

workshop-unipma.jpg

Narasumber pada kegiatan ini adalah Dr. Wachidatul Linda Yuhanna, M.Si, dosen UNIPMA sekaligus fasilitator sekolah penggerak angkatan 3.

Materi yang disampaikan adalah arah pengembangan kurikulum merdeka, pembelajaran inovatif, pembelajaran inklusif, pembelajaran berdiferensiasi, asesmen pembelajaran dan penyusunan modul ajar.

Materi disajikan oleh narasumber secara interaktif, dan guru diminta untuk merancang modul ajar sesuai jenjang kelasnya. Guru juga diminta untuk lebih mengenali jenis ABK yang di kelasnya, sehingga dapat menyusun aktivitas belajar yang relevan. Sehingga, kegiatan pembelajaran inklusi sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.

"Pembelajaran inklusif tidak hanya memerlukan model pembelajaran yang inovatif, tapi guru perlu memperhatikan pendekatan humanistik, konstruktif dan partisipatif," jelas Dr. Linda Yuhanna, M.Si. 

Hasil kegiatan ini adalah guru di SDN Sukosari mampu menghasilkan modul ajar sesuai materi dan jenjang kelasnya. Hasil modul ajar akan diimplementasikan pada semester genap sekaligus sebagai bahan supervisi kepala sekolah terhadap kualitas pembelajaran. Workshop ini juga sebagai bentuk kerjasama UNIPMA Madiun dan SDN Sukosari dalam pengabdian kepada masyarakat dalam bidang peningkatan kualitas pendidikan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES