Indonesia Positif

Operasi Keselamatan Semeru 2024, Ali Kuncoro Ingatkan 8 Hal kepada Pengendara

Rabu, 06 Maret 2024 - 11:07 | 8.88k
Pj. Wali Kota Mojokerto, Ali Kuncoro dalam upacara persiapan Operasi Keselamatan Semeru 2024 di Mako Polresta Mojokerto. (FOTO: Dok. Kominfo)
Pj. Wali Kota Mojokerto, Ali Kuncoro dalam upacara persiapan Operasi Keselamatan Semeru 2024 di Mako Polresta Mojokerto. (FOTO: Dok. Kominfo)

TIMESINDONESIA, MOJOKERTOOperasi Keselamatan Semeru 2024 kini tengah berlangsung hingga 13 hari ke depan, yakni mulai tanggal 4-17 Maret 2024. Tujuannya, untuk meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M.

Pj Wali kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro pun mengingatkan warganya agar senantiasa disiplin, tidak melanggar peraturan lalu lintas yang ada. Hal itu, demi mewujudkan berkendara yang aman dan menjamin keselamatan pengguna jalan.

"Tolong ini dipatuhi. Mari kita biasakan tertib berlalu lintas. Ini juga demi keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya. Mari saling menghormati hak pengguna jalan lainnya," ujar Ali Kuncoro dikutip Rabu (6/3/2024).

Adapun 8 target prioritas pelanggaran lalu lintas dalam operasi ini antara lain: 1. berkendara melebihi batas kecepatan dan balap liar; 2. pengemudi masih dibawah umur; 3. berkendara dibawah pengaruh alkohol/ mabuk; 4. pengendara yang menggunakan hp; 5. pengendara motor yang tidak memakai helm; 6. pengendara mobil tidak menggunakan safety belt; 7. kendaraan yang tidak sesuai spektek/knalpot brong; dan 8. pengendara dengan konvoi dan arak – arakan.

"Memakai helm, memasang sabuk pengaman, tidak menggunakan HP, tidak melawan arus, ini adalah beberapa contoh kepatuhan yang terkesan sederhana. Tapi berperan cukup signifikan dalam mencegah kecelakaan lalu lintas," katanya.

Perlu diketahui, berdasarkan sambutan Kapolda Jawa Timur yang dibacakan oleh Pj Wali kota pada Apel Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Kewilayahan Keselamatan Semeru 2024 di Lapangan Patih Gajah Mada Polres Mojokerto Kota Sabtu (2/3) lalu, jumlah pelanggaran lalu lintas di Jawa Timur pada tahun 2023 mengalami kenaikan signifikan sebesar 13,8% dibanding tahun sebelumnya. Dari beragam jenis pelanggaran, terbanyak adalah pelanggar tidak memakai helm yaitu 14. 292 dan 719 pelanggar melakukan perbuatan melawan arah.  

Bahkan, juga disebutkan berdasarkan WHO (World Health Organization), sekitar 1,35 juta orang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan lalu lintas. Karenanya, melalui operasi ini juga diharapkan dapat menekan angkan kecelakaan lalu lintas. 

"Semoga melalui pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru 2024, angka kecelakaan lantas dan pelanggaran lalu lintas di Kota Mojokerto dapat menurun secara signifikan,” pungkas Mas Pj. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES