Indonesia Positif

Usung Tema Ini, Ponpes Annawawi Akan Gelar Harlah ke-70 dan Haflah Imtihan ke-41 Madrasah Miftahul Ulum

Rabu, 06 Maret 2024 - 14:26 | 17.70k
Salah satu lomba yang digelar dalam rangka Harlah ke-70 Pondok Pesantren Annawawi dan Haflah ke-41 Madrasah Miftahul Ulum. (FOTO: ist)
Salah satu lomba yang digelar dalam rangka Harlah ke-70 Pondok Pesantren Annawawi dan Haflah ke-41 Madrasah Miftahul Ulum. (FOTO: ist)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pondok Pesantren (Ponpes) Annawawi akan menggelar perayaan Harlah ke-70 dan Haflah Imtihan ke-41 Madrasah Miftahul Ulum pada Kamis (7/3/2024) besok. 

Kegiatan tersebut merupakan acara inti ponpes Annawawi setelah sebelumnya melewati berbagai rangkaian acara seperti Festival Lomba, pengajian Daurah Kitab dan Bantuan Biaya Pendidikan bekerjasama dengan BISA (Badan Infaq dan Shadaqah Annawawi).

Ponpes Annawawi merupakan pesantren yang didirikan oleh almarhum almaghfurlah KH. A. Damiri Mudzhar pada 1954 di Kabupaten Sampang Madura, tepatnya di Desa Lengser Kecamatan Camplong.

Sepeninggalnya KH. A. Damiri, Ponpes Annawawi tersebut saat ini diasuh oleh KH. Mohammad Khotibul Umam Damiri, Lc. yang merupakan putra sulung dari almarhum KH. A. Damiri Mudzhar.

Sekretatis Panitia Harlah, N Shalihin Damiri mengatakan, rangkaian kegiatan lomba merupakan bagian dari Harlah ke-70 Pondok Pesatren Annawaw dan Haflah ke-41 Madrasah Miftahul Ulum yang secara rutin digelar setiap tahunnya.

"Sebelum menuju puncak acara (Harlah dan Haflah), kami menyelenggarakan berbagai jenis lomba untuk santri dan murid di lingkungan pesantren sebagai salah satu media untuk mengasah dan mengukur kemampuan para santri selama mengenyam pendidikan di pesantren dan madrasah," kata Shalihin, kepada wartawan, di Sampang, Rabu (6/3/2024).

Ia menjelaskan, pada perayaan Harlah dan Haflah tahun ini, panitia mengambil tema "Sabar Berproses Menjadi Santri Haqiqi" yang tak lain dimaksud untuk menggugah semangat para santri dan siswa agar menanamkan kesabaran dalam menjalani proses menuntut ilmu dan memperbaiki akhlak.

"Pemilihan tema tersebut tentu erat kaitannya dengan perkembangan zaman, terutama berkaitan dengan perkembangan teknologi digital yang semakin tak mengenal ruang dan waktu yang sangat mungkin mempengaruhi pola pikir anak muda zaman sekarang, tak terkecuali para santri dan murid kami," bebernya.

Haqiqi, lanjut Shalihin, merupakan penekanan diksi yang perlu ditanamkan kepada para santri agar selama mengenyam pendidikan di lingkungan tetap berfokus pada porsi dirinya sebagai santri yang lebih dikenal mengedepankan nilai adab atau akhlak ketimbang nilai kognitif.

"Perkembangan zaman mengantarkan kita semua termasuk generasi kita dengan mudah menkonsumsi informasi dalam bentuk apapun yang dapat merubah perilaku santri, terutama nilai-nilai luhur kesantrian yaitu adab atau akhlak. Oleh karena itu, menekankan pentingnya memegang teguh nilai kesantrian tersebut adalah keharusan bagi pesantren," tegas Shalihin.

Ia menambahkan, dalam perayaan puncak Harlah ke-70 itu, pihaknya akan menghadirkan Mudir Ma'had Anwarul Musthafa, Kejayan Pasuruan, Habib Umar Muhammad Assegaf sebagai penceramah tunggal. "Kami berharap semua santri, alumni dan simpatisan dapat menyimak tausiyah beliau dengan khidmat, agar menjadi tambahan pengetahuan dalam menjalani kehidupan ke depan lebih baik," tutupnya.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Haris Supriyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES