AMA Malang Gandeng Mekari Qontak Perkuat Kinerja Bisnis Dengan Omnichannel

TIMESINDONESIA, MALANG – Begitu gayeng ketika AMA Malang mendatangkan pembicara Bella Yunita Sari dalam pertemuan rutinnya, Jumat (26/4/2024) di Keraton Ballroom, Hotel Tugu Malang.
Bella Yunita Sari, wanita kelahiran 1993 jebolan Universitas Brawijaya Malang, malam itu menyajikan tema Omnichannel 360 "Peran Platform Dalam Peningkatan Kinerja Bisnis Anda".
Advertisement
Omnichannel adalah strategi marketing yang mengacu pada kehadiran perusahaan di berbagai saluran sambil memastikan pelanggan mendapat pengalaman yang positif.
Saluran yang dimaksud bisa mencakup saluran online dan offline, seperti website, aplikasi, media sosial, e-mail, maupun store offline.
Sebelum Bella berbicara, Eksekutif Vice President AMA Malang, Sundjoyo Sukowijoyo lebih dulu menyampaikan ucapan Minal Aidin Wal Faidzin karena masih berada di bulan Syawal.
"Kita usahakan ada acara setiap bulan sebagai ajang berkumpul bagi anggota AMA Malang karena kegiatan ini menjadi favorit anggota dari berbagai kalangan baik pengusaha maupun profesional," katanya.
Acara itu kemudian diserahkan kepada Pengurus AMA Malang, Suyanto pengusaha kursus mengemudi Private yang didapuk menjadi moderator acara.
Bella kelahiran 1993 mengupas banyak tentang bagaimana WhatsApp API yang bisa membantu bisnis menjangkau pelanggan lebih efisien.
Bella Yunita Sari kini bekerja di Mekari Qontak berusaha memberi informasi di jamannya tentang yang bisa menunjang untuk proses bisnis dari sisi marketing, costumer service atau dari sisi manajemennya.
Menurut Bella, Omnichannel sendiri adalah satu platform dimana bisa ditautkan dengan WA, Email, Instagram dalam satu platform saja.
"Di Mekari Qontak menggunakan WEB atau aplikasi yang bisa didownload. Itu yang kita tautkan dengan WA, Instagram, Email tadi," kata Bella.
"Jadi misalnya kalau kita mau merespon pertanyaan dari customer di Instragram, maka itu gak perlu membuka instagramnya. Cukup buka Omnichannel. Intinya ini untuk memudahkan untuk merespon chad atau pertanyaan yang datang dari customer," ujar Bella.
Suasana pertemuan AMA Malang di Keraton Ballroom, hotel Tugu Malang.(FOTO: widodo Irianto/TIMES Indonesia)
Bella mengaku, biasanya ia berangkat untuk Omnichannel dari kendala-kendala yang dihadapi.
Contohnya, lanjut dia, banyaknya pertanyaan dari customer namun customer service-nya tidak bisa merespon cepat.
Bella juga mencontohkan, bila ada broadcast WhatsApp Business badge hijau (centang hijau), biasanya dari bank tentang informasi atau mengirimkan kode unit, itu menggunakan Omnichannel.
Kalau Mekari, kata Bella, adalah building dari Qontak, Jurnal, Klik Pajak, Event dan ada juga Talenta namanya.
Kehadiran Bella di acara AMA Malang malam itu membawakan khusus tentang Qontak yang membawakan WA API yang menggunakan Omnichannel untuk digital marketing.
Bella mengatakan memang masih belum banyak yang tahu apa itu Omnichannel. Lalu bagaimana mengaitkannya dengan WA.
"Jadi WA itu adalah salah satu platform atau sarana yang skupnya luas daripada Instagram, Facebook dan lainnya," katanya.
Menurut Bella, orang Indonesia faham betul soal itu. Bahkan anak-anakpun juga sudah begitu akrab dengan WA, bahkan dengan aplikasi-aplikasi baru seperti Tik Tok dan YouTube.
"Nah tipical orang Indonesia, gemar sekali bermain media sosial," tegasnya.
Dari segi perusahaan, lanjut Bella memang harus bisa mengikuti perkembangan jaman. "Nah nanti WA itu akan kita rubah menjadi WA Bisnis Official Account," ujarnya.
Respon beberapa member AMA Malang pun kemudian mengalir. Mereka bertanya seputar bagaimana menerapkannya.
Menurut Bella, kalau di Qontak banyak yang bisa diconect bisa dipilih. Bukan hanya dari WA saja, tetapi juga ada dari Shopee, Toko Pedia, Facebook, Twitter. "Pokoknya lengkap," kata dia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |