Indonesia Positif

FPRP Banyuwangi Kencangkan Militansi Relawan Kebencanaan

Minggu, 19 Mei 2024 - 07:18 | 40.35k
Ketua Umum FPRB Banyuwangi Mahbub Junaidi, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banyuwangi Misrawi, dan Perwakilan Relawan sedang membuka Rakor IV. (Foto: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Ketua Umum FPRB Banyuwangi Mahbub Junaidi, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banyuwangi Misrawi, dan Perwakilan Relawan sedang membuka Rakor IV. (Foto: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Forum Pengurangan Resiko Bencana  atau FPRB Banyuwangi, Jawa Timur menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) IV dalam rangka meningkatkan persaudaraan relawan hingga membahas program kebencanaan.

Rakor FPRB Banyuwangi yang digelar pada, Sabtu (18/5/2024), di Pinus Camp Kecamatan Songgon itu, dihadiri dari oleh BPBD Banyuwangi, Kelompok Pecinta Alam (KPA), organisasi keagamaan hingga puluhan relawan kebencanaan dari berbagai wilayah di Bumi Blambangan. 

Advertisement

Terlihat antusias para relawan ketika membahas terkait program kebencanaan. Dijelaskan oleh Ketua Umum FPRB Banyuwangi Mahbub Junaidi, jika FPRB telah masuk pada tahun keempat dalam organisasi kemanuasiaan dibidang kebencanaan, dengan ditandainya Rakor IV.

Tujuan Rakor IV FPRB sendiri, Mahbub menerangkan, yakni untuk memperkuat militansi relawan-relawan kebencanaan dalam menjalankan misi kemanusiaan. Bukan itu saja, pada tahun 2024 FPRB akan berfokus pada program yang bernama Sisir Desa Tsunami.

“Pada tahun 2024 ini program yang akan kita siapkan yaitu Sisir Desa Tsunami,” kata Mahbub.

Pada program sisir desa Tsunami ini, masih Mahbub, FPRB akan melakukan pendekatan kepada rekan-rekan relawan kebencanaan terkait cluster kebencanaan. Mahbub mengutarakan, jika rencananya 8 sampai 10 titik dari perwakilan desa yaitu forum PRB Desa daerah pesisir akan dihadirkan dengan pemberian pelatihan sehari, hal itu bertujuan untuk penguatan kapasitas terkait kebencanaan khususnya tsunami.

“Rencana pelatihan dilaksanakan di Muncar pada bulan Juni akhir atau Juli awal dengan turut mengundang BNPB,” tuturnya.

Dalam Rakor tersebut juga dibahas bagaimana memperkuat internal termasuk memfasilitasi KTA Forum dan mempersiapkan kegiatan jambore relawan se-provinsi Jawa Timur yang akan digelar di Banyuwangi pada tahun 2025.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Banyuwangi Danang Hartanto melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Misrawi mengatakan, mendukung penuh kegiatan kerelawanan bencana.

“Karena luas dan kompleksnya wilayah Banyuwangi, Kabupaten kita rawan akan bencana yakni sebanyak 16 ancaman rawan bencana,” tandas Misrawi.

Dengan kegiatan ini, Mahbub berharap, bisa menjadi garda terdepan dalam organisasi mitigasi bencana, dengan begitu resiko bencana akan lebih minim.

“Nanti bagaimana kita menyadarkan relawan dan masyarakat untuk peduli dengan penanggulangan bencana dan mengurangi resiko bencana,” pungkas Mahbub. (*)​

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES