Tarian Arjuna Wiwaha Pukau Penonton Korea Selatan

TIMESINDONESIA, BATU – Tarian Arjuna Wiwaha yang ditampilkan Seniman Tari Kota Batu, Winarko Ekram bersama beberapa penari memukau penonton yang hadir di Global Gathering 2024 yang digelar di Busan Korea Selatan.
Melihat keelokan paras Dewi Supraba, Prabu Niwatakawaca ingin memiliki Dewi Supraba, maka kemudian ia pun pergi ke Khayangan Suralaya untuk memporakporandakan khayangan agar Dewi Supraba bisa dimiliki.
Advertisement
Beberapa kali pertempuran Prabu Niwatakawaca selalu menang hingga akhirnya Arjuna mendapatkan wangsit agar bertapa.
Dalam tapanya, Arjuna mendapatkan senjata pamungkas, yakni Pasopati hingga akhirnya Arjuna bisa mengalahkan Prabu Niwatakawaca dan mengamankan Khayangan Suralaya.
Tepuk tangan pun membahana memenuhi Busan Cinema Center Centrum City Korea Selatan. "Menarik sekali bisa pentas disini, karena masyarakat suka dengan sesuatu yang unik. Setelah pentas banyak yang minta foto bersama. Sesuatu yang baru bagi mereka," ujar Win Ekram.
Pertunjukkan Arjuna Wiwaha ini memang mendapat apresiasi tertinggi berdasarkan pooling dari pengunjung.
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai yang hadir langsung dalam pembukaan Global Gathering 2024, dalam keterangannya yang diterima Senin (20/5/2024) mengaku sangat senang dengan apresiasi yang diberikan.
Kehadiran Pj Wali Kota Batu secara langsung, sangat diapresiasi oleh penyelenggara, melalui Jun Yongwoo, CEO Busan Global City Foundation dan juga Kim Min Ae, Member of Nation Asembly of Busan.
Nun Yongwoo menyampaikan ungkapan terima kasih atas kehadiran Pj Wali Kota Batu mewakili salah satu Kota yang ada di Indonesia sebagai anggota TPO yang berpartisipasi dalam Global Gathering 2024.
Selain menampilkan Arjuna Wiwaha, Kota Batu juga menampilkan pameran produk UMKM Kota Batu diantara 150 both dari berbagai negara yang ikut berpartisipasi.
Global Gathering merupakan salah satu festival budaya terbesar di dunia yang melibatkan 35 negara yang digelar sejak Tahun 2006.
Aries mengaku sangat senang dengan apresiasi yang diberikan penyelenggara dengan keikutsertaan Kota Batu dalam kegiatan yang menampilkan beragam budaya 35 negara baik makanan, tarian, budaya dan pakaian khas masing-masing negara termasuk booth dari KBRI Seoul dan mahasiswa dari Indonesia yang sedang studi di Busan.
“Senang sekali kedatangan dan keikutsertaan Kota Batu sangat diapresiasi oleh penyelenggara. Kita juga senang karena budaya kita dapat dikenal sehingga menjadi ajang promosi yang luar biasa dan dapat dilihat oleh 35 negara dari 150 both peserta Global Gathering di Busan ini,” katanya.
Menjadi kebanggaan, lanjutnya, seni budaya Kota Batu dapat tampil disini dan disaksikan oleh lebih dari 10 ribu pengunjung dan 56 organisasi dari 35 negara.
Lewat kegiatan ini, Pemkot Batu berharap bukan hanya menjadi ajang promosi seni budaya dan wisata, tapi juga menambah relasi dan hubungan antar kota dan antar negara sehingga ke depan Kota Batu akan semakin banyak dikunjungi wisatawan asing.
“Antusias pengunjung sangat tinggi, sehingga ajang ini akan membuka relasi dan hubungan antar kota dan antar negara, sehingga ke depan kita berharap akan semakin meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Kota Batu,” katanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Sholihin Nur |