Indonesia Positif

Kuliah Jauh dari Rumah, Mahasiswi Ini Lega Ikut Program JKN

Selasa, 21 Mei 2024 - 11:07 | 19.64k
Silvi Aulia Nurjannah, peserta Program JKN segmen PBI. (FOTO: istimewa)
Silvi Aulia Nurjannah, peserta Program JKN segmen PBI. (FOTO: istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Silvi Aulia Nurjannah (19) sedang melanjutkan pendidikan di salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kabupaten Jember. 

Ia juga merupakan salah satu peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang ditanggung oleh pemerintah. 

Advertisement

Pelajar tersebut menyampaikan bahwa ia bersyukur sudah terlindungi jaminan kesehatan yang dikelola BPJS Kesehatan.

Warga Dusun Sukosari, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar tersebut bercerita, menurutnya biaya rumah sakit tidaklah murah. 

Dengan keadaan yang jauh dari rumah mengharuskan pelajar tersebut untuk menyewa kamar kos. 

Kehadiran negara dalam memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat Indonesia diakuinya telah membuatnya tidak khawatir memikirkan biaya jika mendadak jatuh sakit.

“Kemarin saya merasa panas dan mual, lalu dibawa ke salah satu Puskesmas. Tidak ada bayangan saya bakal terkena muntaber dan harus rawat inap. Kata dokter saya mengalami gangguan pencernaan. Tapi saya lega karena sudah terlindungi Program JKN dari pemerintah, jadi ya tidak perlu cemas mengenai biaya pengobatannya. Apalagi saya tanggungan pemerintah, jadi iuran JKN setiap bulan juga sudah dibayari pemerintah,” ungkap Silvi Saat ditemui pada Senin (6/5/2024).

Gangguan pencernaan atau gastroenteritis merupakan penyakit yang mudah menular. 

Karena peradangan di dinding saluran pencernaan, khususnya lambung dan usus. 

Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala berupa mual, muntah, dan diare. 

Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri atau parasit di saluran pencernaan. 

Kuman tersebut keluar bersama feses dan dapat mengontaminasi makanan, air, atau benda. 

Gastroenteritis lebih berisiko dialami oleh seseorang dengan daya tahan tubuh lemah.

Kondisi itulah yang dialami oleh Silvi, sehingga ia harus menjalani rawat inap agar kondisinya terpantau oleh dokter serta mendapatkan penanganan medis dengan benar dan cepat pulih. 

Ia mengungkapkan bahwa selama mengakses layanan kesehatan di Puskesmas, mendapatkan pelayanan yang baik dari petugas dan tidak ada perbedaan. 

Ia juga tidak menyangka karena untuk mengakses layanan kesehatan cukup dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) kepada petugas fasilitas kesehatan. 

Menurut Silvi, kebijakan tersebut sangat membantu memudahkan peserta JKN mengakses layanan kesehatan, sebab ia tak perlu repot dengan banyak berkas administrasi yang disiapkan.

“Kemudahan dari mulai awal masuk, melakukan registrasi, hingga akhirnya masuk ke kamar perawatan, pelayanannya cekatan dan baik. Tempatnya juga bersih dan nyaman untuk keluarga yang menunggu. Tentu kami juga tidak perlu melampirkan salinan dokumen-dokumen, cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk diperlihatkan kepada petugas di fasilitas kesehatan, ini sangat mudah dan prosesnya tidak dipersulit,” tegasnya.

Silvi juga menegaskan bahwa pelayanan kesehatan yang diterimanya saat menggunakan JKN tidak ada perbedaan dengan pelayanan kesehatan umum. 

Sepenuhnya sama dengan pasien lainnya. Menurutnya, Program JKN sangat memberikan kepastian untuk mengakses fasilitas kesehatan, terutama bagi masyarakat yang bergantung pada pengobatan rutin.

Selain itu, ia juga telah menggunakan Aplikasi Mobile JKN sejak 2018 lalu. 

Ia pun mengungkapkan alasannya mengapresiasi pelayanan digital tersebut karna memberikan akses kemudahan layanan informasi.

"Aplikasi Mobile JKN memberikan akses kemudahan layanan informasi untuk saya sendiri dan kemudahan saat ingin memindahkan fasilitas kesehatan dari tempat awal ke tempat selanjutnya yang ingin dituju, karena saat ini saya sedang menempuh pendidikan di luar kota domisili," tambahnya.

Silvi mengharapkan Program JKN dapat terus berjalan. 

Tidak hanya terus berjalan, namun juga terus memberikan manfaat dan kemudahan bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam akses dan pembiayaan kesehatan yang berkualitas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES