Serunya Berebut Uang Logam di Acara Tedhak Siten Pemalang

TIMESINDONESIA, PEMALANG – Tradisi Tedhak Siten merupakan acara adat jawa untuk memberikan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, atas anak yang berusia tujuh bulan.
Tedhak Siten berasal dari kata Tedhak yang berarti turun dan Siten atau Siti berarti tanah. Jadi Tedhak Siten bisa diartikan sebagai Tradisi menginjakan kaki di tanah bagi seorang anak yang berusia tujuh bulan.
Advertisement
Widyawati (40) warga Ampelgading, Kabupaten Pemalang mengatakan, acara tersebut memang sekarang jarang dilakukan masyarakat.
"Sekarang sudah jarang dilakukan tradisi acara Tedhak Siten seperti ini," katanya.
Pada acara Tedhak Siten anak yang berusia tujuh bulan ini akan dituntun orangtuanya untuk memilih barang atau benda-benda yang sudah disediakan, seperti bolpoin, bola, mobil-mobilan dan masih banyak lainnya. Ada kepercayaan yang konon sebagai petunjuk untum si anak. Misalnya, si anak tersebut mengambil bolpoin, katanya dipercayai si anak akan jadi seorang Pegawai.
"Terlepas dari itu yang jelas kami mengadakan syukuran buat kesehatan dan keselamatan serta kesuksesan anak kelak," jelas Widyawati di tengah acara Tedhak Siten, Kamis (23/5/2024).
Puncak acara tedhak sinten yang paling ditunggu adalah pada akhir acara yaitu tabur atau berebut uang logam. Nampak ibu-ibu dan anak-anak yang hadir riuh ramai berebut uang logam yang dilemparkan. Mereka dengan cekatan saling berebut untuk mendapatkan lemparan uang logam dari tuan rumah yang punya acara Tradisi Tedhak Siten. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |