Indonesia Positif

Surabaya Dominasi Tonase Pengiriman Lion Parcel Selama Puncak Musim Liburan

Selasa, 28 Mei 2024 - 14:38 | 33.21k
(kiri-kanan) Chief Experience Officer Lion Parcel, Budi Santoso dan Chief Marketing Officer Lion Parcel, Kenny Kwanto, Selasa (28/5/2024).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
(kiri-kanan) Chief Experience Officer Lion Parcel, Budi Santoso dan Chief Marketing Officer Lion Parcel, Kenny Kwanto, Selasa (28/5/2024).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Lion Parcel mencatat pertumbuhan angka pengiriman barang belanja online dari Surabaya sepanjang momentum peak season atau puncak musim liburan Ramadan dan Idul Fitri kemarin.

Chief Marketing Officer Lion Parcel, Kenny Kwanto mengatakan, masyarakat semakin mengandalkan teknologi tak terkecuali untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Advertisement

Angka belanja online terus meningkat di semua platform yang berdampak pada industri logistik sebagai perusahaan pengiriman barang.

Lion Parcel sendiri mencatat kinerja perusahaan selama bulan Ramadan 2024 khususnya market lokal Surabaya telah melampaui angka pengiriman dari Jakarta. Artinya, pembelanjaan barang yang berasal dari Surabaya sangat tinggi. 

Asal pengiriman dari sektor Business to Business hingga retail social commerce dan direct Apps atau personal. Total 50 persen B2B dan 50 persen retail mendominasi.

"Tonase di Surabaya tumbuh 50 persen dibandingkan tahun lalu, di atas rata-rata nasional yang 40 persen. Ini sangat menarik, karena biasanya Jakarta," terang Kenny saat Media Luncheon di Surabaya, Selasa (28/5/2024).

Kenny menambahkan, market Surabaya sebagai hub Indonesia Timur sangatlah berkembang termasuk secara operasional. Dari sisi perubahan hub, ada perpindahan ke luasan area lebih besar dua kali lipat dari sebelumnya.

"Ini berpengaruh terhadap pergerakan barang, maka yang perlu kita lakukan adalah upgrade hub dan armada," tandasnya.

Hub Lion Parcel Surabaya sendiri terletak di sekitar Kawasan Bandara Juanda sebagaimana peraturan aviasi dengan radius di bawah 2-3 kilometer.

Penambahan armada angkut juga dilakukan, mulai rental saat peak season hingga 50 persen guna menghindari dead lock terhadap pergerakan barang. Kenny memprediksi tonase pada akhir tahun mendatang bahkan akan meningkat. 

Chief Experience Officer Lion Parcel, Budi Santoso pada kesempatan yang sama menjelaskan, bahwa untuk inovasi dan layanan tahun ini, Lion Parcel meluncurkan COD Ongkir yang berbeda dengan COD barang. 

Tingkat kegagalan diklaim sangat rendah atau 99 persen pasti terbayar. Program ini mendapat respon positif dari pelanggan karena juga berlaku untuk semua layanan.

Social commerce di daerah dinilai sangat membutuhkan layanan ini. 

"Seller tidak perlu lagi menghitung ongkir, sehingga mereka tidak perlu repot lagi, ongkir diserahkan ke logistik dan ditagihkan kepada pembeli," jelas Budi.

Lion Parcel sendiri memilih fokus pada sektor social commerce dibandingkan e-commerce.

Fenomena kemunculan agregator pengiriman juga menjadi pertimbangan bagi Lion Parcel untuk mengembangkan sektor social commerce sebagai tulang punggung perusahaan.

Sementara total pertumbuhan mitra dan agen per bulan mencapai 5.000 per bulan. Industri logistik sangat menarik untuk dikembangkan jika melihat antusiasme perkembangan agen tersebut. Saat ini total agen Lion Parcel mencapai 70 ribu di seluruh Indonesia.

"Banyak agen kita dengan sistem komisi up to 35 persen bisa memperoleh angka ratusan juta," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES