Indonesia Positif

Pj Bupati Sulastri Rasyid, Pionir Perempuan di Puncak Kepemimpinan Flores Timur

Senin, 03 Juni 2024 - 17:02 | 91.75k
Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri H.I Rasyid (tenga, berhijab) dalam prosesi penjemputan (Foto: Marten/Times Indonesia)
Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri H.I Rasyid (tenga, berhijab) dalam prosesi penjemputan (Foto: Marten/Times Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, FLORES TIMUR – Sejarah baru ditorehkan Sulastri H.I Rasyid, SPi, MSi, sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai Penjabat (Pj) Bupati Flores Timur (Flotim) menggantikan menggantikan Doris Alexander Rihi yang masa jabatannya telah berakhir pada Rabu (22/5/2024).

Dalam prosesi penjemputan dan penerimaan dirinya di Rumah Jabatan Bupati Flores Timur pada Jumat (30/5/2024), suasana haru dan bangga terasa begitu kental. Acara tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting daerah, masyarakat setempat, serta perwakilan dari berbagai kalangan. 

Advertisement

Prosesi penjemputan dimulai dengan tarian adat yang menggambarkan sambutan hangat masyarakat Flores Timur terhadap pemimpin baru mereka. Diiringi dengan alunan musik tradisional, Sulastri melangkah masuk ke rumah jabatan dengan penuh percaya diri, disambut oleh senyuman dan tepuk tangan meriah dari hadirin. 

Dalam pidato penerimaannya, Sulastri menyatakan bahwa kehadirannya di Flores Timur bukanlah sebuah kebetulan, melainkan sebuah panggilan untuk berkontribusi bagi daerah tersebut.

“Kehadiran saya di Flores Timur bukanlah sebuah kebetulan. Tuhan memberikan kesempatan kepada saya sebagai seorang perempuan untuk hadir dan memimpin Lewotanah Flores Timur," ucapnya.

Sulastri menegaskan bahwa setiap pemimpin memiliki ciri khas masing-masing. Dia mencontohkan Doris Alexander Rihi, penjabat sebelumnya, yang telah menjalankan amanah dengan baik. 

“Insyaallah, jika ada yang masih kurang, atau masih belum lurus, akan kita luruskan bersama, dan yang belum sempat dia nyatakan kita tuntaskan bersama,” katanya.

Sulastri juga mengajak seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bekerja sama dengan DPRD dalam membangun Lewotanah Flores Timur.

“Saya pikir bapak dan ibu semua jangan khawatir karena saya datang di sini bersama suami tercinta yang akan menjadi oposisi utama. Saya yakin apa yang menjadi oposisi kita, semuanya untuk membangun Lewotanah Flores Timur,” ungkapnya. 

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT itu juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, DPRD dan masyarakat dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan, juga selalu mengutamakan kepentingan masyarakat. 

“Insyaallah atas restu Tuhan dan Lewotanah semua pasti bisa kita jalankan, demi membangun Lewotanah ini ke depan yang lebih baik,” tambahnya.

Sulastri dilantik oleh Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake, di aula Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kupang pada Selasa, 28 Mei 2024. Penunjukan Sulastri didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.3-1088 Tahun 2024, tertanggal 10 Mei 2024, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Penjabat Bupati Flores Timur. Sulastri akan menjabat selama sedikitnya delapan bulan ke depan, hingga pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur definitif.

Pj Bupati Flotim ini diberikan tugas yang tidak ringan oleh Pj Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake. Ia dituntut untuk berkoordinasi dengan KPUD dan Bawaslu di Kabupaten untuk memastikan realisasi dan pencairan Nota Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) sesuai tahapan penyelenggaraan Pemilu yang telah ditetapkan. 

Selain itu, ia harus mendukung upaya validasi dan verifikasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) sehingga masyarakat dapat berpartisipasi secara optimal dalam Pemilihan Kepala Daerah pada 27 November nanti.

Sulastri juga diminta untuk mengendalikan laju inflasi dalam rentang target sasaran yang telah ditetapkan, dengan rutin memantau harga-harga kebutuhan pokok masyarakat di pusat-pusat perdagangan dan pasar-pasar tradisional serta melakukan inspeksi mendadak di gudang-gudang distributor untuk menjamin ketersediaan pasokan.

Tidak hanya itu, Sulastri juga dituntut untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya yang masih di angka 37,2 persen. Langkah-langkah strategis harus diambil melalui intervensi sensitif dan spesifik seperti penimbangan secara berkala untuk mengetahui perkembangan stunting setiap bulan. Begitupun dengan tingkat kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Flores Timur yang mencapai 11,77 persen atau 30,93 ribu jiwa dan 0,51 persen atau 1,35 ribu jiwa pada tahun 2023. Program-program utama harus diakselerasi untuk mendorong penurunan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.

Sulastri dihadapkan dengan banyak problematika persoalan yang belum tuntas diselesaikan oleh Doris Rihi, seperti penataan kota Larantuka dan persoalan TPI Amagarapati yang mendadak diambil alih oleh Provinsi NTT.

Dengan memiliki latar belakang akademik yang kuat di bidang perikanan dan manajemen, diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan sumber daya alam serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. 

"Semoga kehadiran beliau (Pj Bupati Flores Timur) di Bumi Lamaholot ini dapat membawa perubahan positif yang sangat dibutuhkan masyarakat Flores Timur," harap seorang tokoh masyarakat setempat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES