Indonesia Positif

Kementan Sosialisasikan Penggunaan Limbah Ternak untuk Kemandirian Pangan

Minggu, 16 Juni 2024 - 13:33 | 23.31k
Kementan melalui Polbangtan Malang bersama Komisi IV DPR RI menyosialisasikan penggunaan limbah ternak untuk kemandirian pangan di Kota Bima. (FOTO: Polbangtan Malang for TIMES Indonesia)
Kementan melalui Polbangtan Malang bersama Komisi IV DPR RI menyosialisasikan penggunaan limbah ternak untuk kemandirian pangan di Kota Bima. (FOTO: Polbangtan Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BIMA – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong para petani untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan produksi dan produktivitas usaha taninya. Berbagai upaya dilakukan, salah satunya melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi petani dan penyuluh yang merupakan sinergi antara Kementan melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI pada Sabtu (15/6/2024).

Polbangtan Malang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) pendidikan vokasi di bawah naungan Kementan yang berkomitmen untuk membentuk lulusannya sebagai agen perubahan dalam sektor pertanian, baik sebagai pencipta lapangan kerja maupun pencari peluang kerja di dalamnya. Dengan tujuan meningkatkan minat generasi muda terhadap pertanian serta memperkaya keterampilan petani dan penyuluh.

kemandirian-pangan-2.jpg

Kegiatan Bimtek sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, pertanian membutuhkan SDM-SDM berkualitas agar tidak tertinggal dari negara lain. Selain itu, pertanian adalah sektor penting yang harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menekankan bahwa kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, yang berada di tangan petani dan penyuluh.

Menurutnya, BPPSDMP Kementan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural.

“Siapa SDM pertanian itu? Ya petani, penyuluh, petani milenial, Poktan, juga Gapoktan. Kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mensupport program-program pertanian,” kata Dedi.

Acara yang berlangsung di Hotel Mutmainah, Kota Bima ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kapasitas peserta dalam menghadapi tantangan di beberapa aspek krusial pertanian. Mereka akan dipahamkan tentang pemanfaatan limbah kotoran ternak untuk pertanian berkelanjutan.

Bimtek dihadiri oleh narasumber diantaranya Anggota Komisi IV DPR RI, Wakil Direktur Polbangtan Malang, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kota Bima, dan Dosen Polbangtan Malang.

Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Kota Bima, Yuslihardin, menjelaskan bahwa di Kota Bima terdapat 48 penyuluh dimana masing-masing penyuluh bertugas membina kurang lebih 16 kelompok tani. 

Menurut Hamyana, Wakil Direktur Polbangtan Malang, bahwa Kementerian Pertanian sedang melakukan upaya khusus mengatasi darurat pangan yakni melalui program percepatan dan perluasan area tanam serta pompanisasi. Selain itu perlunya regenerasi petani untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

“Kegiatan Bimtek ini merupakan sinergitas Kementerian Pertanian dan Komisi IV DPR RI untuk meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh,” ungkap Hamyana. 

Lebih lanjut disampaikan bahwa perlunya peningkatan kapasitas petani dan penyuluh ini agar mereka dapat bersaing dan meningkatkan produktivitas tanamannya sehingga dapat mendukung upaya pengentasan darurat pangan.

Anggota komisi IV DPR RI, Syafrudin, menyoroti perkembangan pertanian di Kota Bima di tengah keterbatasan lahan pertanian yang ada.

“Kondisi pertanian di Kota Bima itu mungkin kita tahu sangat terbatas tapi sekarang Alhamdulillah kita lihat jagung banyak sekali,” ujar Syafrudin.

Tidak lupa Syafrudin menghimbau kepada peserta untuk tetap memperhatikan lingkungan dan pemanfaatan lahan agar pertanian tetap berkelanjutan. 

“Jangan menanam jagung di atas gunung karena akan berbahaya, bisa menyebabkan banjir besar seperti yang pernah kita rasakan di tahun 2016,” ungkap Syafrudin. 

Lebih lanjut Syafrudin menekankan bahwa jangan sampai kita menanam tapi justru merugikan orang lain.

Kegiatan Bimtek ini membahas solusi dari limbah kotoran ternak yang kurang dimanfaatkan melalui pendekatan konsep pertanian berkelanjutan. Narasumber Yuslihardin menyampaikan materi tentang kebijakan pengelolaan sektor pertanian dan peternakan berkelanjutan di Kota Bima. 

Sedangkan narasumber dosen Polbangtan Malang, Lisa Navitasari, menyampaikan materi tentang optimalisasi limbah kotoran ternak sebagai sumber energi, pupuk, dan pendapatan tambahan. Lisa menjelaskan bahwa permasalahan kelangkaan pupuk yang berimbas pada produkstivitas tanaman dapat diatasi dengan penggunaan pupuk organik. Melalui penggunaan pupuk organik maka akan mengembalikan kesuburan tanah, sehingga produktivitas tanaman akan meningkat dan biaya produksi akan berkurang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES