Kementan Siapkan Generasi Unggul Pertanian Sumbawa

TIMESINDONESIA, SUMBAWA – Peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian merupakan bagian dari faktor utama dalam mewujudkan pembangunan di sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional. Kementerian Pertanian (Kementan) sangat mendukung hal tersebut di atas. Kementan melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) yang berkolaborasi dengan Komisi IV DPR-RI menggelar Kegiatan Bimbingan Teknik (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh dengan harapan dapat mewujudkan pembangunan di sektor pertanian.
Kegiatan Bimtek ini dilaksanakan di Hotel Sernu Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pada Kamis (20/6/2024). Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Direktrur III Polbangtan Malang, Anggota Komisi IV DPR-RI, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Kepala Bulog Kabupaten Sumbawa dan Kepala Koperindag Kabupaten Sumbawa dengan mengangkat tema “Stabilitas Harga Pangan”.
Advertisement
Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya untuk menjaga ketahanan pangan di tengah ancaman krisis pangan global dan perubahan iklim ekstrim yang belum usai.
Tak hanya soal peningkatan produktivitas pertanian semata, menjaga stabilitas harga pangan di pasaran menjadi tantangan bagi insan pertanian saat ini. Untuk itu, Kementan telah menetapkan arah kebijakan pembangunan pertanian dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki baik sumberdaya alam (SDA) maupun sumberdaya manusia (SDM) serta memanfaatkan teknologi mutakhir, mekanisasi dan korporasi dari hulu hingga hilir.
Andi Amran Sulaiman juga menyatakan bahwa Kementerian Pertanian memberikan perhatian besar kepada seluruh penyuluh pertanian.
“Penyuluh pertanian adalah ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan yang meiliki peran strategis dalam meningkatkan peroduktivitas dan kesejahteraan petani.”
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, yang berada di tangan petani dan penyuluh, sehingga BPPSDMP Kementan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural.
“Siapa SDM pertanian itu? Ya petani, penyuluh, petani milenial, Poktan, juga Gapoktan. Kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mensupport program-program pertanian,” kata Dedi.
Ni Wayan Rusmiati, Kepala dinas Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem sehingga musim hujan menurun dan masa tanam ikut mundur. Banyak petani juga yang mengalami kekeringan akibat kekeringan, kondisi Sumbawa juga terserang oleh hama belalang kumbara yang menyerang tanaman pangan.
“Sehingga dengan kegiatan Bimtek ini kami berharap semua penyuluh pertanian di Kabupaten Sumbawa untuk ikut turun dalam mengantisipasi segala macam bentuk masalah pertanian di Kabupaten Sumbawa.” ungkap Ni Wayan Rusmiati.
Andi Warnaen, mewakili Direktur Polbangtan Malang menerangkan bahwa Polbangtan Malang adalah unit yang berada di bawah Badan PPSDMP Kementerian Pertanian, yang bergerak dibidang Pendidikan. Menurut Andi, potensi besar Sumbawa dalam hal luas lahan pertanian, namun infrastruktur dan pengetahuan yang masih terbatas menjadi hambatan yang perlu diatasi.
Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Sumbawa, M. Ali, menerangkan pentingnya peran kelompok tani dalam mempercepat pelayanan pertanian, seperti pengadaan pupuk dan sarana prasarana lainnya.
“Ketika kita berbicara pertanian, maka peran kelompok tani menjadi penting. Karena mampu mempercepat proses pelayanan yang lebih baik, seperti pupuk, sarpras pertanian dan lain sebagainya. Selain itu apabila ingin menjamin kualitas produk pertanian, maka harus ada Nomor Induk Berusaha (NIB), apabila peserta Bimtek ini memiliki produk yang mau di buatkan NIB, maka Koperindag siap untuk memfasilitasi.” jelasnya.
Sedangkan dari Dinas Koperasi Zuhri Hanafi, menerangkan bahwa dalam bidang pangan, Bulog di berikan 3 mandat yaitu, penyerapan dan distribusi produk pertanian serta menjaga stabilitas harga pangan.
“Untuk harga produk pangan ini seperti halnya jagung, pasti akan terserap, namun memang harga masih sangat fluktuatif. Bulog sedang berupaya untuk menjaga harga ini, muda-mudahan harga akan lebih setabil di bulan Juli 2024”
Komisi IV DPR RI Johan Rosihan, menerangkan bahwa Ir Sukarno menerangkan bahwa Hidup Mati Suatu Bangsa Tergantung dari kesediaan Pangan.
“Kami di Komisi IV, sudah menginstruksikan bahwa Bulog harus menyerap semua produk pangan yang di produksi petani”
Lebih lanjut, Johan berharap Komisi IV dan Kementan bisa lebih bersinergi dalam mendukung kebijakan-kebijakan Kementan, seperti halnya pompanisasi. Serta mendorong pembentukan kelompok tani yang solid sebagai upaya bersama mengatasi tantangan dalam sektor pertanian.
“Pesan kami di Komisi IV, kita harus bangga menjadi petani, biar kami yang mengawal kebijakan di Pusat. Kami berharap forum ini bisa wadah untuk menyampaikan keluh kesah Petani di Lavel yang paling teknis," pesan Johan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |