Indonesia Positif

Perkuat Ketahanan Pangan di Desa, Pemkab Pulau Morotai Optimis Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Selasa, 25 Juni 2024 - 22:16 | 33.66k
Kepala Dinas Pemberdaya Masyarakat dan Desa (DPMD) Pemkab Pulau Morotai, Ida R A Arsyad. Selasa (25/6/2024). (Foto: Abdul H Husain/TIMES Indonesia).
Kepala Dinas Pemberdaya Masyarakat dan Desa (DPMD) Pemkab Pulau Morotai, Ida R A Arsyad. Selasa (25/6/2024). (Foto: Abdul H Husain/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PULAU MOROTAI – Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) terus berupaya mengoptimalkan program ketahanan pangan bagi masyarakat petani dan nelayan.

Hal ini di genjot dalam rangka mengentaskan kemiskinan ekstrem dan juga dampaknya terhadap penurunan angka prevalensi stunting di Kabupaten Pulau Morotai.

Advertisement

"Upaya ini dilakukan sinergi dengan arah kebijakan pemerintah pusat yang tertuang dalam Permendesa PTT Nomor 7 Tahun 2023 dan juga PMK No 146 Tahun 2023 tentang Prioritas dan Rincian Dana Desa, ini dalam rangka mengentaskan kemiskinan ekstrim dan juga dampaknya terhadap penurunan angka prevalensi stunting di daerah," ungkap Kepala DPMD Pemkab Pulau Morotai, Ida R A Arsyad, Selasa (25/6/2024). 

Masing-masing desa dari 88 desa di Kabupaten Pulau Morotai mengalokasikan 20 persen dana desa tahun 2024 untuk program Ketahanan Pangan (Ketapang) dalam APBDes.

Program Ketapang sendiri di setiap desa prioritasnya variatif tergantung tipologi dan kountur masing-masing desa, dan juga kebutuhan masyarakat desa yang mekanisme teknisnya diputuskan di dalam musyawarah desa dan tertuang dalam peraturan kepala desa atau perkades.

"Dari total Dana Desa di Kabupaten Pulau Morotai yaitu Rp66.765.020.000, sebesar 20 persen dialokasikan ke Program Ketahanan Pangan (Ketapang) yang totalnya adalah Rp13 miliar.
Rincian kegiatan Ketapang adalah meliputi sektor pertanian, perikanan, peternakan dan juga menstimulus Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa," terangnya. 

Sementara progress penyaluran dan penyerapan untuk program Ketapang tersebut sampai saat ini, kata wanita jebolan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Bandung angkatan 03 ini, sudah sampai pada tahap ke dua dan realisasinya sudah 95 persen. 

Ida R A Arsyad menuturkan bahwa pihaknya terus berupaya mengoptimalkan program ketahanan pangan bagi masyarakat petani dan nelayan yaitu dengan memberikan menstimulus petani dengan akses kebutuhan bibit, alat pertanian, dan pendampingan. 

Kemudian, untuk nelayan Pemerintah Desa memfasilitasi armada tangkap baik itu body fyber, katinting dan juga alat tangkap berupa jaring dan kebutuhan nelayan lainnya. Begitu juga halnya dengan peternakan, semua kebutuhan diakomodir menggunakan alokasi Ketapang yang bersumber dari Dana Desa.

“Di sini untuk menggerakan pemanfaatan sektor pertanian, peternakan dan juga sektor 
perikanan sangat prospek sesuai dengan leading sektor Kabupaten Pulau Morotai. Optimalisasi program ketahanan pangan, bertujuan untuk mendongkrak peningkatan ekonomi masyarakat agar semakin mumpuni terutama dalam memulihkan ekonomi dalam mewaspada kirisis ekonomi," tegasnya. 

Mantan Asisten III Pemkab Pulau Mototai ini memaparkan Anggaran Ketahanan Pangan bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2024. Sembari berharap dengan pemanfaatan Dana Desa untuk program Ketapang mampu berkontribusi meningkatkan kesejahteraan Masyarakat dan dapat berkelanjutan sehingga 
terwudnya kemandirian desa yang merupakan visi besar dari Pembangunan dan pemberdayaan Masyarakat.

"Alokasi 20 persen dana desa untuk program Ketapang cukup untuk merangsang petani, nelayan dan juga masyarakat agar terus berupaya meningkatkan produktifitas hasil pertanian, 
perikanan, peternakan maupun UMKM. Proses pemberdayaannya sementata berjalan, sehari dua sudah ada desa yang panen untuk sektor pertanian tanaman pangan," pungkasnya.(*). 

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES