Perkuat Nasionalisme dan Guru Profesional, Prodi PPG Pascasarjana UNJ Gelar KMD Bagi Mahasiswa PPG

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Program Studi Pendidikan Profesi Guru Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (Prodi PPG Pascasarjana UNJ) selenggarakan Kursus Mahir Dasar (KMD) Pramuka bagi mahasiswa PPG Pascasarjana UNJ di Bumi Perkemahan dan Taman Wisata Cibubur Jakarta Timur. KMD PPG Pascasarjana UNJ berlangsung selama 6 hari, sejak tanggal 19-24 Juni 2024.
Pada kegiatan ini, materi teori selama 3 hari dilakukan secara indoor di Gedung RA kartini Kampus UNJ dan Praktek sampai Upacara penutupan dilakukan secara outdoor di Buperta Cibubur. Penutupan dihadiri oleh pimpinan UNJ, Pengurus Kwarda DKI Jakarta, Pengurus Buperta, Pelatih dan Pembina Kwarcab.
Advertisement
Kegiatan KMD PPG diikuti oleh 506 mahasiswa dari berbagai Program Studi dan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu Kelompok Siaga, Penggalang dan Penegak. Dimana nantinya mereka akan menjadi pelatih di sekolah tempat bertugas setelah menjadi guru.
Materi yang disampaikan dalam KMD meliputi: fundamental gerakan Pramuka, prinsip dasar dan metode Kepramukaan, postur peserta didik siaga, penggalang dan penegak, teknik penyusunan program latihan, tata laksana perkemahan (upacara pembukaan perkemahan, teori berkemah), penyelesaian SKU, SKK, SPG dan pelantikan, program pertemuan Pramuka Penegak, organisasi dan administrasi Gudep, wadah pembinaan Pramuka Penegak, ragam keterampilan Pramuka Penegak, ragam upacara di Ambalan, dan praktik membina.
Agar materi yang disampaikan tidak membosankan, pada kegiatan ini menggunakan metode yang bervariasi dalam bentuk paparan, diskusi, simulasi dan permainan disesuaikan dengan sasaran kelompok usia. Kegiatan perkemahan di Bumi Perkemahan Cibubur ini ditutup api unggun dan malam gembira.
Pihak Kwarda DKI Jakarta yang menjadi mitra pelaksanaan KMD PPG Pascasarjana UNJ memberi apresiasi dan terimakasih kepada UNJ yang sudah menjadi mitra Kwarda dalam mensosialisasikan kegiatan Pramuka bagi generasi Z yang malas bergerak agar mereka tidak tergerus oleh kebudayaan luar yang tidak semuanya berdampak positif.
Pada kesempatan ini, Yulia Gita Fany selaku Kasubkor Implementasi PPG Prajab Direktorat GTK yang mewakili Plt. Direktur PPG menekankan pentingnya kepramukaan bagi seorang Guru.
“Guru bukan hanya mengajar di kelas, namun juga mendidik diluar kelas dalam bentuk berbagai aktifitas yang mendidik. Mahasiswa PPG harus siap menjadi pembelajar sepanjang hayat, berjiwa Pancasila, punya fokus terhadap profesinya dan harus siap menjadi pelatih, dan pembina Pramuka di sekolah masing masing,” ungkap Yulia Gita Fany.
Sementara itu, Andy Hadiyanto selaku Wakil Rektor UNJ Bidang Kemahasiswaan dan Alumni yang sekaligus Pembina Upacara dalam penutupan KMD Pramuka Mahasiswa PPG Pascasarjana UNJ mengatakan bahwa Praja Muda Karana yang lebih dikenal sebagai PRAMUKA mengajarkan kepada kita nilai nilai kesabaran, sabar untuk menahan keinginan, sabar untuk menyikapi keadaan, dan sabar untuk terus berbuat, berinovasi untuk kebaikan umat manusia.
“Selain itu sebagai calon guru profesional, selain menerima materi pedagogik selama dua semester, juga mahasiswa PPG Pascasarjana UNJ dibekali berbagai kegiatan, antara lain Pramuka, Wawasan Kebhinekaan Global, Kursus Bela Negara, dan Studi Budaya. Bekal ini diharapkan dapat membentuk mahasiswa PPG untuk menjadi guru profesional yang berintegritas dan memiliki semangat nasionalisme,” ungkap Andy Hadiyanto.
Hal senada juga disampaikan Prof. Muhammad Zid selaku Koordinator Prodi PPG Pascasarjana UNJ mengingatkan kepada semua mahasiswa peserta KMD bahwa sebagai ujung tombak Pendidikan, seorang guru terlebih sudah menyandang Guru Profesional harus menjunjung tinggi nilai nilai yang terkandung dalam kepramukaan, seperti bertakwa kepada Tuhan Yang esa, berbudi pekerti luhur, rajin, disiplin, bertanggung jawab seperti amanat Dasa Darma Pramuka.
“Bekal KMD ini menjadi pelengkap untuk membangun semangat nasionalisme dan menjadi guru profesional yang memiliki penguasaan kompetensi personal, pedagogik, professional dan kompetensi sosial. Setelah selesai KMD saudara-saudara akan mengikuti Studi Budaya dan terakhir akan ikut Tes PCK sebagai bagian akhir PPG. Untuk kemudian memperoleh sertifikat guru profesional,” ungkap Prof. Muhammad Zid.
Prof. Zid menambahkan bahwa seorang pendidik tidak hanya sebatas mengajarkan, menyampaikan ilmu dan membimbing peserta didik dengan tujuan mendapatkan kesuksesan dalam kehidupan, tetapi pendidik itu juga harus peduli terhadap peserta didiknya.
“Selain itu pendidik juga harus memegang teguh prinsip Ing Ngarsa Sung Tulada yang artinya "di depan memberi teladan". Lalu Ing Madya Mangun Karsa yang artinya "di tengah memberi inspirasi", dab Tut Wuri Handayani yang artinya "di belakang memberi dorongan". Menjadi pendidik adalah pengabdian kepada bangsa dan negara untuk tujuan mencerdaskan dan memajukan bangsa ini,” pesan Prof. Muhammad Zid.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Haris Supriyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |