Indonesia Positif

Lestarikan Budaya Leluhur, Cak Fauzi Gelar Haul Akbar dan Jamasan Keris di Desa Aeng Tongtong Sumenep

Sabtu, 06 Juli 2024 - 10:33 | 17.68k
Haul Akbar dan prosesi jamasan keris di Kabupaten Sumenep.(Dok.Pemkab Sumenep)
Haul Akbar dan prosesi jamasan keris di Kabupaten Sumenep.(Dok.Pemkab Sumenep)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SUMENEP – Pemerintah Kabupaten Sumenep menunjukkan komitmen yang kuat dalam melestarikan budaya leluhur melalui penyelenggaraan Haul Akbar dan Jamasan Keris yang akan diadakan pada tanggal 15-16 Juli 2024 mendatang.

Acara ini merupakan wujud nyata dedikasi Pemkab Sumenep bersama Pelar Agung Desa Aeng Tongtong dalam menjaga dan merawat tradisi budaya keris yang telah diwariskan turun-temurun.

Advertisement

Lebih dari sekadar seremoni tahunan, Jamasan Keris merupakan bentuk rasa syukur atas warisan budaya leluhur dan upaya untuk merawat keasliannya.

Bagi masyarakat Desa Aeng Tongtong, jamasan menjadi tradisi turun temurun yang dijaga dan dilestarikan dengan sepenuh hati.

Kegiatan seperti ini dilaksanakan setiap bulan Suro. Dalam satu kegiatan dijadwalkan selama dua hari. Tanggal 15 Juli 2024 pukul 08.00 WIB, diawali dengan haul akbar yang dikhususkan kepada para leluhur yang telah mewarisi budaya keris di Sumenep. 

Dilanjutkan dengan Jamasan pusaka leluhur Desa Aeng Tongtong serta pusaka keraton pukul 09.00 WIB. Setelah itu, ramah tamah tajin sora yang mengartikan pertemuan antara raja dengan pelayannya pada pukul 11.00WIB dan Jamasan serta lelang pusaka untuk umum pukul 13.00 WIB.

Di tanggal 16 Juli 2024 yang merupakan puncak dari kegiatan yakni kirab pusaka dari Desa Aeng tongtong yang merupakan tempat pengrajin keris menuju Keraton Sumenep. Di keraton, disambut Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo bersama jajaran.

Cak Fauzi mengatakan, kegiatan Haul Akbar dan Jamasan Keris di desa Aeng Tongtong masuk dalam kalender event yang diselenggarakan setiap tahun, sehingga wisatawan dari dalam dan luar Jatim berbondong-bondong datang ke Sumenep.

“Ini adalah kegiatan budaya tahunan yg sudah konsisten masuk di kalender even Sumenep,” katanya, Sabtu (6/7/2024).

Ketua DPC PDIP Sumenep itu  mengajak kaum muda untuk tidak hanya bangga dengan budaya Sumenep, tetapi juga terlibat dalam pelestariannya.

Salah satu caranya adalah dengan mempelajari seni membuat keris dan menjadi empu atau pengrajin keris.

Seperti diketahui, Desa Aeng Tongtong sendiri terkenal sebagai pusat pengrajin keris terbanyak di Indonesia, dengan sekitar 600 empu yang telah diakui oleh UNESCO. Hal ini menunjukkan potensi besar Sumenep dalam melestarikan dan mengembangkan budaya keris. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES