Indonesia Positif

Tingkatkan Peran Wanita Tani, Kementan Dorong Kesetaraan dan Inklusi Sosial Dunia Pertanian di Pacitan

Senin, 15 Juli 2024 - 08:33 | 54.78k
Workshop GESI dan SECAP di Kabupaten Pacitan pada 10-11 Juli 2024 (FOTO: Polbangtan Malang for TIMES Indonesia)
Workshop GESI dan SECAP di Kabupaten Pacitan pada 10-11 Juli 2024 (FOTO: Polbangtan Malang for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PACITAN – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) menerapkan Strategi Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial atau Gender Equity and Social Inclusion (GESI) dan Social and Environmental Compliance Assessment Procedure (SECAP).

Regenerasi petani dan penumbuhan jiwa wirausaha pertanian menjadi fokus dari program Kementerian Pertanian, salah satunya dengan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang merupakan kerjasama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD). 

Advertisement

Workshop-GESI-dan-SECAP-2.jpg

Menindak lanjuti Strategi GESI dan SECAP, Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] yakni Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dari Program YESS Jawa Timur menggelar Workshop GESI dan SECAP bertempat di rumah makan sehat di Kabupaten Pacitan pada 10-11 Juli 2024 yang dibuka oleh Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri dan dihadiri oleh kepala dinas pertanian kabupaten pacitan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.

Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa untuk mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri, dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.

“Pengusaha pertanian milenial diharapkan mampu menjadi resonansi penggebuk tenaga muda di sekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan. Mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri dan modern," kata Dedi Nursyamsi.

Hal ini selaras dengan pendapat Acep Hariri selaku Project Manager PPIU Jawa Timur, “diharapkan ada rencana aksi dalam mendorong keterlibatan perempuan, salah satu contohnya pemberian bantuan khususnya perempuan terkait dengan SECAP, diharapkan ada peran dari fasilitator pemuda, mobilizer dan BDSP terkait dg SECAP, dimana dalam usahanya memperhatikan lingkungan".

Program YESS tidak mendukung usaha yang mengakibatkan kerusakan lingkungan, yang bertentangan dengan adat atau aturan dan termasuk juga pada penggunaan hutan lindung yang diolah tanpa izin pemerintah yang berwenang.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan Sugeng Santoso “Generasi muda diharapkan bisa menjadi motor penggerak usaha yg ramah lingkungan, sehingga lingkungan tdk rusak dan tetap terjaga, agar tidak berdampak pada perubahan iklim”

Sugeng berharap ada potensi kearifan local dan dijaga bersama agar tidak ada konflik dengan kearifan local Melindungi dan mempromosikan kearifan lokal bukan hanya tentang melindungi masa lalu, tetapi juga tentang mempersiapkan masa depan yang berkelanjutan bagi komunitas lokal dan planet ini secara keseluruhan.

Di pacitan sendiri saat ini mulai banyak pelaku-pelaku usaha dari sektor olahan yang di kelolah oleh para Perempuan milenial hal ini menunjukan bahwa minat wirausaha di pacitan masih tinggi dan masih banyak yang berminat berkecimpung di bidang pertanian tepatnya di olahan pasca panen. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES