Wujudkan Pertanian Ramah Lingkungan, Dosen dan Mahasiswa FPUB Latih Petani Kembangkan Mikoriza

TIMESINDONESIA, BATU – Pertanian di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu mendapat dorongan baru melalui program pelatihan pengembangan mikoriza yang diadakan oleh Departemen Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (HPT FPUB). Pelatihan yang digelar Kamis (18/7/2024) ini dipimpin oleh Muhammad Akhid Syib’li dan didampingi oleh mahasiswa Fakultas Pertanian UB (FPUB) yang sedang KKN di desa tersebut.
Program tersebut bertujuan untuk memberikan solusi terhadap penurunan kualitas lahan, masalah organisme pengganggu tanaman (OPT), dan lingkungan agroekosistem yang dihadapi oleh petani setempat.
Advertisement
Kelompok Taruna Tani Abinaya, yang terdiri atas petani milenial, menjadi peserta utama dalam pelatihan ini. Mereka dilatih untuk mengembangkan mikoriza yang selanjutnya dapat diaplikasikan ke lahan pertanian mereka.
Muhammad Akhid Syib’li menjelaskan, mikoriza memiliki potensi besar sebagai bioprotektan, biostimulan, dan biofertilizer yang dapat mendukung pertumbuhan dan ketahanan tanaman secara alami.
"Diharapkan mikoriza dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia sintetis dan pestisida, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap tanah dan lingkungan," ujar Syib’li.
Peserta diberikan panduan langkah demi langkah dalam proses pengembangan mikoriza yang efektif, termasuk pemilihan bahan baku yang tepat untuk memastikan kualitas mikoriza yang dihasilkan.
Dia menjelaskan, pelatihan ini dirancang untuk mengajarkan teknik pengembangan mikoriza dan teknik aplikasinya ke lahan. Dengan pelatihan ini, kata dia, petani diharapkan dapat meningkatkan kesuburan tanah, menciptakan tanaman yang lebih sehat dan tahan terhadap OPT, serta mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan pestisida sintetis.
Selain itu, peserta juga diajarkan strategi pengelolaan hama dan penyakit tanaman berbasis ekologis untuk menciptakan ekosistem pertanian yang seimbang dan berkelanjutan.
Muhammad Akhid Syib’li menegaskan pentingnya kolaborasi dalam kegiatan ini. "Kegiatan ini merupakan salah satu komitmen FPUB dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pengabdian kepada masyarakat. Dukungan dari berbagai pihak ini sangat berarti bagi kesuksesan acara dan menunjukkan komitmen bersama untuk mengembangkan pertanian berkelanjutan di wilayah Desa Sumber Brantas," ujar Dr. Syib’li.
Dr. Syib’li juga menambahkan, "Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan petani dan membantu mengoptimalkan hasil produksi pertanian secara berkelanjutan, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun ekologi."
Peserta pelatihan menunjukkan antusiasme yang tinggi. Rian, Ketua Kelompok Taruna Tani Abinaya, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang mendukung acara ini.
"Melalui kolaborasi dan semangat kerjasama yang tinggi, kami berharap dapat melanjutkan upaya positif ini untuk mendukung pertanian berkelanjutan dan menghadirkan perubahan berarti dalam dunia pertanian di masa depan," ujar Rian.
Ia juga berharap pertanian di Sumber Brantas bisa menjadi pusat budidaya sayuran organik yang lebih luas.
Pelatihan pengembangan mikoriza ini merupakan langkah awal yang signifikan dalam menciptakan pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kolaborasi antara dosen, mahasiswa, petani milenial, dan pemerintah setempat diharapkan terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi pertanian. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Sholihin Nur |