Wujudkan Pertanian Ramah Lingkungan, HPT FPUB Latih Petani Milenial di Kota Batu Kembangkan Mikroorganisme Lokal

TIMESINDONESIA, BATU – Pertanian di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu menghadapi tantangan serius terkait dengan penurunan kualitas lahan dan lingkungan agroekosistem dan organisme pengganggu tanaman (OPT). Selama ini petani di desa tersebut selalu tergantung pada pemakaian produk kimia sintetis seperti pupuk dan pestisida sehingga kualitas tanah menurun dan terjadi resistensi dan resurjensi OPT. Hal itu berdampak pada penurunan produktivitas dan kualitas hasil panen.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Departemen Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (HPT FPUB) melalui Dr. Luqman Qurata Aini dan didampingi mahasiswa Fakultas Pertanian UB (FPUB) yang sedang KKN di Desa Sumber Brantas melaksanakan pelatihan pengembangan mikroorganisme lokal (MOL) asli dari wilayah Sumberbrantas, Kamis (18/7/2024).
Advertisement
MOL terutama yang berasal dari daerah setempat (spesifik lokasi) memiliki keungggulan sebagai bioprotektan, biostimulan serta sebagai biofertilizer yang sangat berguna dalam membantu pertumbuhan dan ketahanan tanaman sesuai kondisi setempat. Kegiatan ini ditujukan kepada para petani milenial yang tergabung dalam kelompok Taruna Tani Abinaya.
Dalam kegiatan tersebut petani dikenalkan dan dilatih teknik pembuatan MOL baik yang padat maupun cair untuk mengembangkan mikroba lokal yang berperan sebagai pupuk hayati, biostimulan maupun sebagai agens pengendali hayati OPT yang ramah lingkungan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesuburan tanah, mewujudkan tanaman yang sehat dan lebih tahan OPT serta mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan pestisida sintetik.
Para peserta yang didampingi mahasiswa KKN juga mendapatkan panduan langkah demi langkah dalam proses pengembangan MOL yang efektif, termasuk pemilihan bahan baku yang tepat untuk memastikan kualitas MOL yang dihasilkan.
Selain itu, peserta juga diajarkan tentang strategi pengelolaan hama dan penyakit tanaman berbasis ekologis sehingga mewujudkan ekosistem pertanian yang seimbang dan berkelanjutan. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para Taruna Tani Abinaya dapat mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka peroleh untuk meningkatkan produktivitas tanaman secara alami, mengurangi dampak negatif pestisida sintetik pada lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Para peserta pelatihan dari Desa Sumber Brantas menunjukkan antusiasme dan semangat tinggi dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka sangat antusias untuk belajar dan berbagi pengetahuan dengan teman-teman sesama petani muda serta mahasiswa KKN. Selain itu, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi dan pertukaran pengalaman antara para petani muda, menciptakan hubungan sosial yang lebih kuat dalam komunitas pertanian.
Pelatihan ini diinisiasi oleh dosen HPT FPUB, Luqman Qurata Aini, serta sebagai bagian dari komitmen Departemen HPT FPUB dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Para petani milenial di Desa Sumberbrantas menjadi peserta utama dalam pelatihan ini, diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam menerapkan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu mahasiswa KKN FPUB yang terlibat juga dapat mendapatkan pengalaman dalam berinteraksi dengan petani serta ketrampilan dalam membuat MOL dan melatih petani.
Luqman Qurata Aini mengatakan, kegiatan ini merupakan hasil dari kolaborasi yang kuat antara Departemen HPT FPUB, Kelompok Tani Muda (Abinaya) Sumber Brantas, dan Pemerintah Desa Sumber Brantas, Kota Batu.
Menurut dia, dukungan dari pihak-pihak terkait sangat berarti dalam kesuksesan acara dan menunjukkan komitmen bersama untuk mengembangkan pertanian berkelanjutan di wilayah tersebut.
Ia juga menyatakan, “Berlangsungnya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan petani dan dapat membantu mengoptimalkan hasil produksi pertanian secara berkelanjutan secara ekonomi, sosial dan ekologi."
Para peserta pelatihan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi. Mereka berharap pelatihan ini menjadi langkah awal dalam menciptakan pertanian yang lebih berkelanjutan, ramah lingkungan, dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat petani, khususnya di Desa Sumber Brantas, Kota Batu, dan sekitarnya.
“Melalui kolaborasi yang terus-menerus dan semangat kerjasama yang tinggi, kami berharap dapat melanjutkan upaya positif ini dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan menghadirkan perubahan yang berarti dalam dunia pertanian di masa depan,” kata Rian selaku Ketua Kelompok Taruna Tani Abinaya..
Ia juga berharap di masa depan pertanian di wilayah Sumber Brantas dapat menjadi tempat budidaya sayuran organik. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |