Indonesia Positif

AQUA Kolaborasi Program Banyuwangi Hijau, Edukasi Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga

Jumat, 19 Juli 2024 - 18:37 | 32.19k
Kegiatan edukasi pengelolaan sampah berbasis rumah tangga yang dilakukan AQUA Banyuwangi dan Banyuwangi Hijau. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Kegiatan edukasi pengelolaan sampah berbasis rumah tangga yang dilakukan AQUA Banyuwangi dan Banyuwangi Hijau. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Komitmen Danone AQUA Banyuwangi, Jawa Timur, untuk berkontribusi mengatasi permasalahan sampah terus dilakukan. Yang terbaru, Perusahaan air minum kemasan dibawah naungan PT Tirta Investama Pabrik AQUA Banyuwangi ini berkolaborasi dengan Program Banyuwangi Hijau. Yakni program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, yang berorientasi dalam penyelesaian permasalahan sampah.

Dan dalam pelaksanaan, AQUA Banyuwangi, menitik beratkan pada program edukasi masyarakat Bijak Berplastik. Dengan kata lain, kedua program sama – sama tertuju pada pembangunan yang berkelanjutan dalam mengendalikan sampah khsusunya di Kabupaten Banyuwangi.

Advertisement

Kolaborasi tersebut dilandasi atas tujuan yang sama, yaitu terciptanya sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Mencapai tujuan tersebut, salah satu yang harus dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat di lingkup terkecil, yaitu rumah tangga.

Program Bijak Berplastik adalah komitmen AQUA (Danone Journey Impact) untuk mengurangi sampah plastik dengan pendekatan yang komprehensif dan sirkuler.

Kepala Pabrik AQUA Banyuwangi, Achmad Afandi menjelaskan kolaborasi program Bijak Berplastik sudah terbangun dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sehingga seluruh pabrik yang ada di Indonesia berkomitmen dan mendukung segala upaya penanganan sampah. Sedang AQUA Banyuwangi sudah menjalankan komitmen tersebut sejak tahun 2022, khususnya di desa sekitar pabrik.

“Seperti program CSR lainnya, program Bijak Berplastik ini terus aktif dalam mendukung program pemerintah menangani masalah sampah. Kali ini berkolaborasi dengan Banyuwangi Hijau untuk memicu masyarakat, semoga kedepan mampu menciptakan sistem layanan publik tentang persampahan di desa dan memberi manfaat sebesar – besarnya bagi masyarakat,” katanya, Jumat (19/7/2024).

AQUA-Banyuwangi-2.jpg

Hal senada juga disampaikan Khoirul Hamdani, selaku SR CSR AQUA Banyuwangi, bahwa edukasi pengelolaan sampah atau yang dikenal pemicuan berbasis rumah tangga ini adalah keberlanjutan kegiatan Bijak Berplastik dari tahun sebelumnya. Dulu pengelolaan sampah hanya 2 dusun di Benelan Kidul, kini dengan kolaborasi dengan Banyuwangi Hijau harapannya bisa sampai satu desa.

Edukasi pengelolaan sampah yang dilakukan bersama Pemkab Banyuwangi dan sektor swasta ini dilakukan di 27 titik atau di seluruh RT Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi pada tanggal 12 – 17 Juli 2024. Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 632 orang.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sampah, Amrulloh mengatakan, program Banyuwangi Hijau melalui TPS 3R Balak mampu menampung sampah dari 6 kecamatan atau sebanyak 40.000 sampah rumah tangga.

“Penyadaran masyarakat untuk bisa mengelola sampah dari rumah tidaklah mudah, karena merubah kebiasaan masyarakat itu sendiri. Maka dari itu, segala bentuk kolaborasi penanganan sampah sangat penting untuk dilakukan,” tegas Amrulloh.

Kegiatan yang serentak dilakukan mulai pukul 13.00 WIB ini diisi dengan pemberian pengetahuan melalui media gambar, praktik memisah sampah dan proses penyadaran perilaku masyarakat yang difasilitasi oleh Puskesmas Singojuruh dan kader pemicuan.

Sementara itu, berbagai tanggapan dan masukan masyarakat muncul pasca edukasi tersebut. Seperti mendukung program layanan persampahan. Berharap tarif layanan persampahan nantinya murah dan memberi perubahan pada lingkungan yang dulunya kotor menjadi bersih seperti di sungai dan persawahan.

Program Manajer Paradigma mitra CSR AQUA Banyuwangi, Wawan Kuswanto mengatakan pihaknya akan mendampingi apapun hasil kesepakatan masyarakat. Paradigma akan memberi pertimbangan agar seluruh proses layanan persamahan di Desa Benelan Kidul menjadi layanan publik dan menyerap tenaga kerja.

“Kita sangat terbantu dengan adanya kolaborasi pemicuan atau edukasi pengelolaan sampah ini. Seluruh masukan dari masyarakat akan kami bawa ke pemdes. Prinsipnya kolaborasi kebaikan akan terus kami lakukan, khususnya dengan pemerintah dan kami siap mengawal layanan persampahan di Desa Benelan Kidul nantinya,” cetus Wawan.

Pasca dilakukan edukasi pengelolaan sampah berbasis rumah tangga ini, kegiatan lanjutannya adalah musyawarah desa atas hasil edukasi dan menyiapkan layanan persampahan mulai dari sarana prasarana, administrasi, SDM, regulasi, dan lainnya. (d)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES