Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Guru Confucius Institute Unesa Belajar Bahasa Indonesia, Gandeng BIPA Unisma

Sabtu, 20 Juli 2024 - 10:27 | 35.81k
Kaprodi PBSI Unisma, Dr. Muh Badrih selepas penandatanganan kerjasama pengajaran BIPA untuk para Laoshi (Guru Bahasa Mandarin) Confusius Institute-Unesa bersama Direktur Confusius Institute Unesa Pihak Indonesia, Sueb, M.Pd dan Direktur Confusius Institut
Kaprodi PBSI Unisma, Dr. Muh Badrih selepas penandatanganan kerjasama pengajaran BIPA untuk para Laoshi (Guru Bahasa Mandarin) Confusius Institute-Unesa bersama Direktur Confusius Institute Unesa Pihak Indonesia, Sueb, M.Pd dan Direktur Confusius Institut
FOKUS

Universitas Islam Malang

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Confucius Institute Unesa kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat hubungan bilateral dan pertukaran budaya antara Indonesia dan Tiongkok melalui program pendidikan yang memungkinkan para guru bahasa Mandarin (laoshi) untuk belajar bahasa Indonesia.

Inisiatif ini ditandai dengan kunjungan kerja sama yang dilakukan oleh Program Studi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang dengan Confucius Institute Unesa pada Kamis, 18 Juli 2024.

Advertisement

Confucius Institute Unesa (CI Unesa) adalah lembaga yang berkomitmen dalam pengembangan pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia, serta memperkuat hubungan kebudayaan antara Indonesia dan Tiongkok. Dengan berbagai program pendidikan dan pertukaran budaya, Confucius Institute Unesa berupaya menciptakan pemahaman yang lebih baik antara kedua negara melalui kegiatan pendidikan dan sosial. CI Unesa dikelola bersama oleh Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Indonesia, dan Central China Normal University (CCNU), Tiongkok.

Delegasi Universitas Islam Malang tersebut diterima dengan hangat oleh Direktur Confucius Institute Unesa pihak Indonesia Sueb, M.Pd. dan Direktur pihak Tiongkok Mr. Yang Yuan beserta para laoshi yang bertugas di Confucius Institute Unesa. Mr. Yang Yuan menyampaikan, “Mereka (laoshi) adalah utusan negara Tiongkok yang bertugas mengajarkan bahasa Mandarin kepada orang asing (non-Tiongkok). Kegiatan ini sangat positif bagi para guru bahasa Mandarin karena kemampuan berbahasa Indonesia dasar akan mempermudah mereka dalam beradaptasi dan mengajar bahasa Mandarin di sini.”

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

PBSI Unisma memiliki akreditasi Unggul dan memiliki keunggulan di bidang BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing). Oleh karena itu, PBSI Unisma menjalin kerja sama pengabdian kepada masyarakat di bidang pendidikan BIPA bagi laoshi yang bertugas di Confucius Institute Unesa. Program ini dirancang untuk memberikan keterampilan dasar berbahasa Indonesia kepada para laoshi, sehingga mereka dapat lebih mudah beradaptasi dan meningkatkan efektivitas dalam mengajar bahasa Mandarin di Indonesia.

Dr. Moh Badrih, M.Pd., Kaprodi PBSI Universitas Islam Malang, menekankan, “Kami ingin kerja sama ini berjalan serius dan berkelanjutan serta saling menguntungkan. Kami juga mengundang CI Unesa untuk datang ke Unisma berbagi informasi dan pengalaman budaya Tiongkok kepada mahasiswa kami di PBSI.”

Kerja sama pendidikan BIPA antara PBSI FKIP Universitas Islam Malang dan Confucius Institute Unesa akan berlangsung selama satu tahun, dan akan terus berlanjut hingga 4 tahun ke depan. Program pendidikan BIPA didesain dalam 12 pertemuan per semester dan dilaksanakan secara daring dan luring. Program ini merupakan bagian dari komitmen PBSI Unisma untuk memberikan kontribusi nyata melalui program pengabdian kepada masyarakat.

“Salah satu alasan kerja sama dengan PBSI Unisma adalah untuk re-define pemahaman dan mindset masyarakat, khususnya dari komunitas Muslim tentang Tiongkok. Begitu pula sebaliknya. Cara yang efektif yakni melalui pendidikan bahasa dan budaya,” ujar Sueb, M.Pd., Direktur pihak Indonesia dari Confucius Institute Unesa.

Delegasi dari Universitas Islam Malang:

  1. Dr. Moh Badrih, M.Pd. (Kaprodi PBSI Unisma, pakar pendidikan sastra lisan)
  2. Dr. Ari Ambarwati, S.S., M.Pd. (dosen, pakar pendidikan sastra anak)
  3. Helmi Wicaksono, M.Pd. (dosen, pakar teknologi pendidikan bahasa)
  4. Prayitno Tri Laksono, M.Pd. (Direktur Kemitraan, pakar BIPA yang telah berpengalaman mengajar BIPA di luar negeri)
  5. Dr. Ifit Novitasari, S.sos., M.Pd. (dosen, pakar teknologi pendidikan bahasa)
  6. Layli Hidayah, M.Pd. (dosen, pakar pendidikan bahasa dan pendidikan dasar)

Melalui inisiatif ini, Confucius Institute Unesa berharap dapat memperkuat jembatan budaya antara kedua negara dan mendukung pengembangan kompetensi bahasa para pengajar bahasa Mandarin. Program ini diharapkan dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat besar bagi semua pihak yang terlibat. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES