Gelar Workshop Tematik, BNNK Bontang-Baperida Bontang Tandatangani Kerjasama Pemetaan Geospasial

TIMESINDONESIA, BONTANG – dir="ltr">Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Bontang melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan Badan Perencanaan dan Riset Daerah (Baperida) Kota Bontang, Kamis (25/7/2024).
Perjanjian tersebut dimaksudkan untuk menjadikan Baperida sebagai leading sector pusat data untuk mendistribusikan pendataan kasus narkoba dan pemetaannya atau Geospasial bersama BNNK Bontang.
Advertisement
Kepala BNNK Bontang Lulyana Ramdhani mengatakan bahwa pemetaan atau Geospasial tidak bisa dilakukan sepihak. Mesti dilakukan dengan instansi terkait khususnya soal narkoba.
Pasalnya, lanjut pria yang kerap disapa Wawan ini, kasus narkoba mesti melibatkan pihak kepolisian,Polres Bontang, hingga instansi terkait hingga kasus inkrah di persidangan.
“Inovasi ini dilakukan agar kita tahu titik-titiknya. Pak Wali tidak tahu secara visual dimana lokasi yang terjadi penangkapan, beliau tidak perlu kagi membaca buku berpuluh puluh lembar. Ini menjadi upaya untuk mengambil keputusan,”ujar Wawan dalam giat bertajuk Workshop Tematik P4GN Kota Bontang Tanggap ancaman Narkoba.
Lulyana menambahkan bahwa upaya ini yang pertama secara nasional dilakukan. Hal ini merupakan inovasi bagi Pemerintah Kota Bontang yang bekerjasama dengan P4GN.
“Kita berharap agar ini terus berkelanjutan, setelah jni akan ada sk tim Dalam penyusunan peta,” ucapnya.
Sementara, Kasat Res Narkoba Bontang AKP Rihard Nixon menyampaikan dukungannya atas rencana dilakukannya geospasial. Ia meminta perlunya penekanan kepada Pemerintah agar informasi kasus narkoba yang disampaikan tidak langsung diupdate dalam data.
Menurutnya ada saat data yang boleh dan tidak dapat diterima masyarakat. Pasalnya dalam setiap kasus hukum mesti tetap mengacu pada asas praduga tak bersalah.
“Kalau dipusatkan dalam satu data berarti di aplikasi atau di sistem yang ada disiapkan untuk menginput data, kita membutuhkan operator, saran kami,” ujarnya.
Sekretaris Baperida Bontang Topan mengungkapkan jika kerja sama dengan BNNK Bontang sangat diperlukan. Saat ini data menjadi salah satu perhatian penting dalam perencanaan. Melalui Perpres nomor 39 tahun 2019 dan Perwali nomor 2 tahun 2024 tentang Satu Data Kota Bontang.
“Kami di Baperida punya klinik geospasial. Dengan adanya geospasial kami berharap keterlibatan kita semua akan menjadi penting agar data yang ditampilkan akurat,” tuturnya.
Perlu diketahui saat ini Pemerintah Kota Bontang telah merancang program pusat data Bontang. Hal ini digunakan untuk memudahkan proses pengambilan keputusan, solusi dan akses informasi bagi masyarakat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |